Jumat, 31 Mei 2013

Pengingat Diri

kali ini tulisan saya ditujukan untuk diri saya sendiri. sebuah pengingat diri yang sekarang pada diri di masa depan.. dimana diri yang sekarang adalah entitas yang sama dengan diri di masa depan.

saya yang sekarang adalah bentukan dari saya di masa lalu. dan saya di masa depan adalah bentukan dari diri saya sekarang. kau hanya menuai apa yang kau tanam.

diantara sekian banyak mimpi yang saya buat, diantara sekian banyak emengan yang saya ucap, diantara sekian banyak fantasi yang saya cipta, satu hal yang benar-benar saya inginkan, menjadi penulis.

maka logikanya, kalau setahun lagi saya mau merasa cukup puas dengan ikhtiar saya menjadi penulis, maka sedari sekarang saya harus memulai ikhtiar saya. kalau sedari hari ini saya gak mulai ikhtiar saya, maka setahun lagi, saya akan menyesali kelakuan saya hari ini.

dan potensi-potensi kekecewaan saya di masa depan sudah mulai muncul tanda-tandanya. darimana tandanya? sederhana saja, cek aja postingan blog saya sekarang ini. adakah saya cukup produktif berlatih menulis? sudahkah saya aktif mendekatkan kondisi diri saya ke arah cita-cita saya?

sebenarnya pada hari ini saya harus memuji diri saya yang setahun lalu. berkat diri saya yang setahun lalu berani memulai aktif menulis, maka sekarang saya sudah punya seratusan tulisan pada blog saya. seratus langkah mendekat ke arah cita-cita saya sebagai penulis. seratus langkah, yang mungkin masih tersisa sejuta langkah lagi. tapi seratus langkah masih lebih baik dibanding diam tidak bergeming.

selain sebagai penulis, saya juga berkeinginan setahun lagi saya dan istri bisa menjadi seorang saudagar muda. saya ingin usaha yang kami rintis sekarang bisa langgeng untuk masa depan. malah kalau bisa bisnis saya bisa diturunkan ke anak cucu saya.

teman-teman saya sekarang sudah mulai menikmati buah dari benih usaha dagang yang mereka tanam beberapa tahun lalu. dan sekarang saya dan istri baru mulai menanam benihnya. pohon dagangan kami masih amat sangat kecil dan belum berbuah sama sekali. pohon usaha kami baru menumbuhkan bunga-bunga kecil yang memperindah pohon tersebut. namun saya yakin, pohon itu akan tumbuh besar, kuat, berbuah manis, dan bermanfaat untuk lingkungannya.

kawan, jika kau punya cita-cita, mulailah dari sekarang. tanam benihnya, untuk kamu nikmati buahnya.. nanti.

Selasa, 07 Mei 2013

Jagalah Kesehatan

kita manusia hidup pasti punya romantika. pasang surut, susah senang, hitam putih, silih berganti mewarnai hari-hari yang kita lewati. seharusnya, manusia tidak melupakan hal-hal yang bisa membuat dirinya lebih baik. salah satu cara agar pelajaran hidup tersebut tidak terlupakan, ya gak lain gak bukan, adalah dengan menuliskannya.

di sore ini saya kembali duduk di depan monitor komputer kantor untuk menuliskan sebuah pelajaran hidup yang harus kita camkan. hal ini masalah kesehatan. kita harus menjaga kesehatan, itu semua orang juga tahu. tapi kita akan lebih merasa kesehatan penting untuk dijaga apabila kita melihat sendiri orang-orang yang ada di dekat kita sedang diuji dengan cobaan sakit.

hari ini saya mendengar kabar bahwa salah satu rekan kerja senior saya salah satu jari kakinya harus diamputasi gara-gara komplikasi penyakit diabetes. diabetes atau penyakit gula membuat rekan kerja saya tersebut jatuh sakit tak berdaya. sudah beberapa bulan ini beliau tidak bisa optimal bekerja dengan kondisi prima.

beberapa saat yang lalu beliau jatuh sakit dan dirawat. dan baru tadi sore saya mendengar kabar bahwa jari kakinya diamputasi. dan setelah melihat foto kaki beliau, saya jadi semakin sadar bahwa saya harus benar-benar menjaga kesehatan saya dari sekarang.

terlebih ketika saya punya cita-cita tidak terikat kontrak kerja dengan instansi pemerintahan, maka isu kesehatan di masa tua menjadi begitu krusial. karena konsekuensi dari lepasnya ikatan sebagai pegawai pemerintah adalah tidak berlakunya lagi askes yang sekarang masih saya miliki. saya tidak ingin nanti ketika tua, harta saya sekeluarga habis gara-gara ngurus kesehatan saya. padahal menurut hemat saya, harta keluarga itu seharusnya bisa dieman-eman buat anak cucu, biar mereka mapan dan gak kesusahan lah.

kata-kata emak saya menjadi semakin relevan. emak saya adalah orang yang paling cerewet ke saya masalah kesehatan dan keselamatan berkendara. saban saya berangkat keluar naik motor, dia pasti ngomelin saya yang suka ngeluyur tanpa menggunakan anti angin. ya, saya pikir sekarang saya masih muda, badan masih seger, masak lawan angin aja kalah. tapi sekarang saya sadar, kata-kata emak saya banyak benarnya juga, kalau kesehatan itu harus dijaga dari sekarang, dan kalau naik motor ya pakai pelindung dada/ anti angin lah.

so teman-teman, jaga baik-baik ya kesehatan kalian masing-masing.

Salam Sehat!

Senin, 06 Mei 2013

Akew Muhammad Isa

Pria yang ingin saya bahas kali adalah seorang cukup terkenal. Entah terkenal karena hal yang positif atau negatif, yang pasti dia terkenal. Saking terkenalnya, bahkan ada yang bilang dia dikenal oleh 10 angkatan yang lebih tua dan 10 angkatan yang lebih muda. Pria ini bernama Muhammad Isa alias akew alias akio alias akiong.

Dari nama aliasnya aja kita tahu bahwa anak ini pasti sipit, dan itu benar adanya. Tapi jangan sekali-kali panggil dia orang Cina, karena dia bisa marah dibuatnya. Karena memang faktanya dia bukan orang Cina, dia adalah orang Indonesia 1000%, lahir batin malah. Hanya saja memang faktanya dia adalah WNI dengan darah keturunan dari Tionghoa sana.

Meskipun dalam dirinya mengalir darah keturunan dari Tionghoa, jangan sekali-kali anda mengadu rasa nasionalisme anda dengannyal, bisa kalah kau semua nanti. Akew ini kalau saya perhatikan, rasa nasionalismenya mirip-mirip Kwik Kian Gie lah. Sebagian orang yang lain mengidentikan Akew dengan Soe Hok Gie. Yang manapun itu, yang pasti Akew yang saya kenal sangat mencintai tanah airnya ini.

Kecintaan pada tanah airnya ini sebenarnya terefleksi pada motto hidupnya. "Untuk Islam, Indonesia, dan Kemanusiaan yang lebih baik", begitulah kira-kira motto hidup Akew. Motto ini sih menurut saya tercermin dari gaya hidupnya selama menjadi mahasiswa. Gaya hidupnya yang sangat proletarian mencerminkan sangat inginnya dia merasakan yang dirasakan jutaan masyarakat Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Saya pribadi mengenal Akew secara resmi ketika Open Recruitment Senat Mahasiswa FEUI 05/06. Ketika itu saya ingin mendaftarkan diri sebagai staf pada Departemen Pengabdian Masyarakat (Pengmas). Dan sebagaimana teman-teman bisa duga dan ketahui, yang menjabat sebagai Kepala Departemen Pengmas, tak lain tak bukan, adalah Akew.

Tak berapa lama dari pendaftaran, saya diminta untuk datang pada wawancara perekrutan oleh si Akew ini. Yang unik adalah, wawancaranya bukan dilakukan di selasar ruang senat atau di lorong gedung perkuliahan. Wawancara perekrutan versi Akew ini dihelat langsung di kosannya dari bakda isya sampai hampir tengah malam. Belakangan saya ketahui, bahwa semua calon staf yang laki, diwawancara di kosan dia.

Ketika pertama kali menjejak di kosan dia, Kosan Arista, kesan saya adalah semacam "gembel banget nih kosan". Kosan Arista ini letaknya di belakang hampir ujung dari wilayah komplek kos-kosan Kukusan Teknik (Kutek). Sudahlah di ujung, Kosan ini ternyata juga tampak dari luar kurang terawat. Namun demikian, siapa sangka justru di kosan inilah saya dan teman-teman dikemudian hari membentuk sebuah persaudaraan bawah tanah. Dan siapa sangka justru di kosan inilah nanti saya akan bertemu dengan teman-teman yang luar biasa.

Kembali ke kisah wawancara perekrutan, sayapun akhirnya masuk kamar Akew. "proletar (baca: gembel) banget nih kamar" begitulah kesan saya akan kamar Akew. Kamarnya terhitung sempit, dan bertambah sempit dengan buku-buku Akew yang berserakan. Entah dibaca atau tidak, buku-buku Akew terhitung banyak dan "berat". Namun setelah diberes-bereskan beberapa saat kamar tersebut tampak rapi dan terkesan "intelek". Belakangan saya ketahui bahwa kesan "intelek" yang saya dapatkan dari kamar kosannya tidak berbanding lurus dengan "prestasi" akademiknya Akew.. he he he..

Wawancara dengan Akew sang Kadept Pengmas pun dimulai. Sebagai anak muda yang begitu ingin untuk masuk organisasi macam senat mahasiswa, saya keluarkanlah segala macam emengan saya. Entah karena kasihan atau karena hal yang lain, Alhamdulillah saya keterima jadi stafnya di Departemen Pengmas SMFEUI 05/06. Dan dari titik itulah, saya mulai berinterkasi dengan Akew. Secara perlahan, saya mulai mengenal siapa diri Akew.

Sebagai orang yang high profile, sebenarnya gak sulit untuk mengenal siapa Akew. Bahkan orang baru kenalan dengan Akew pun bisa saja mengklaim mengenal Akew. Hal itu muncul karena Akew memiliki sifat yang sangat terbuka. Dia terbuka menyatakan ide dan pikirannya kepada siapapun. Dia pun terbuka atas kritik dan saran atas dirinya. Ya, hampir semua orang mengenal siapa Akew, bahkan mungkin anda, para pembaca sekalian.

Seorang teman yang kuliah di psikologi, Ivan Ahda, pernah mendeskripsikan sifat Akew dalam satu kata, genuine. Pertama kali dengar hal itu, sayapun langsung teringat dengan sparepart motor honda. Tapi tentu maksud Ivan bukanlah sparepart motor supra X, honda beat, Kharisma, atau Honda 800 seperti milik Akew. Yang Ivan maksud dengan genuine itu adalah akew memiliki sifat yang unik, asli, orisinil, dan (relatif) konsisten.

Menurut saya sih, deskripsi Ivan tersebut ada benarnya juga. Ribet kalau anda ingin mendeskripsikan siapa Akew sebenarnya. Sebenarnya ada juga yang mendeskripsikan Akew dengan kata "aneh", "buluk", "gombal", "kempret", "ngemeng aje", ataupun "sok sibuk". Sebagian yang lain mendeskripsikan Akew dengan kata "aktivis", "akhinya akiong", ataupun "the legend".

Sebenarnya si Akew ini adalah objek yang bisa kita kupas panjang lebar. Tapi untuk keringkasan penulisan, saya cukupkan dulu tulisan saya tentang teman saya yang satu ini. Nanti di kesempatan yang lain, akan saya ceritakan cuplikan-cuplikan cerita tentang Akew yang saya kenal, seperti kisah utang-piutang saya dan Akew, teori-teori absurd Akew, mimpi-mimpi Akew, debat-debat dengan Akew, dll.

Tulisan ini akan coba saya tutup dengan quote berhikmah dari akew dan pesan cinta dari saya..
"Pacaran itu, adiktif dan progresif" -Akew-
"Menikahlah dengan orang yang bisa kita anggap sebagai teman, seumur hidup. Kalo enggak cuma bakalan bikin repot" -Alkautsar-

Rabu, 01 Mei 2013

May Day (article not related to the title)

Panas. Aspalnya terasa panas. Kening saya yang bersujud di sholat Jumat berjamaah tersebut merasakan panas aspal tersebut. Sehelai koran yang diberikan orang disebelah saya sedikit mengurangi rasa panas tersebut. Tapi dibalik rasa panas tersebut, saya bersyukur, karena saat itu saya bisa sholat Jumat bersama dengan para buruh dan elemen masyarakat yang lain, di jalanan depan gedung DPR/MPR, Senayan.

Pada pertengahan 2012 kemarin, saya sedang magang di kantor pusat yang bertempat tepat di seberang gedung DPR/MPR. Pada hari itu terdengar kabar ada demo besar. Demo tersebut membawa isu menentang kenaikan harga BBM. Meskipun almamater fakultas ku dulu adalah fakultas pendukung pencabutan subsidi BBM premium oleh pemerintah, tapi entah kenapa saya sendiri kurang sepakat dengan ide pencabutan subsidi tersebut. Menurut saya, justru masyarakat kelas menengahlah yang harus secara sadar dan rela mengkonversi penggunaan BBM-nya dari premium ke pertamax.

Terlepas betapa bodohnya ide saya tersebut, pemerintah tetap berketetapan untuk mencabut subsidi BBM premium. Dan pada kenyataannya demo besar tersebut tetap dilaksanakan. Kebetulan hari itu hari Jumat. Para pendemo pun tidak lupa untuk menunaikan sholat Jumat, di tempat. Mereka menjadikan mobil sound komando sebagai mimbar, dan shaf-shaf pun mulai tersusun satu persatu dihadapan mobil sound tersebut.

Saya pribadi melihat sholat Jumat di tempat demo tersebut merupakan pengalaman yang sayang untuk dilewatkan. Sebenarnya dulu waktu muda juga pernah sholat jamaah di tempat demo. Namun pengalaman sholat di tempat demo itu bukan ketika sholat Jumat, kalau gak salah sholat maghrib, isya dan subuh. "Kapan lagi", begitu pikir saya. Saya pun menyeberang jalan, melewati beberapa wartawan dalam dan luar negeri yang bersiap-siap di jembatan penyeberangan depan gedung DPR/MPR. Saya pun melewati sejumlah "aktivis" mahasiswa yang duduk-duduk ngerokok di sejumlah tempat.

Sesampainya di tempat sholat Jumat, sang khotib sudah mulai berceramah. Dia ingatkan kepada para penguasa sekarang agar tidak lupa untuk menjalankan amanahnya. Amanah penguasa tersebut berupa komitmen untuk mensejahterakan rakyatnya, dan bukan malah membuat rakyatnya menderita. Konteks sang khotib secara khusus sudah jelas, jangan cabut subsidi premium karena mencabut subsidi tersebut akan membuat rakyat menderita. Saya pribadi sebenarnya juga paham bahwa pemerintah bermaksud mencabut subsidi tersebut tidak (secara langsung) untuk menderitakan rakyatnya.

Namun dari ceramah sang khotib, saya mengambil sebuah pelajaran. Pelajaran bahwa betapa tidak mudahnya menjadi seorang pemimpin dalam masyarakat. Betapa tidak mudahnya menjadi amir yang adil bagi rakyat yang dipimpinnya. Seketika saya merasa betapa bodohnya saya ketika dulu memimpikan memegang tampuk kekuasaan di pemerintahan. Betapa naifnya saya dulu ketika berpikir bahwa ketika orang-orang macam saya mampu memegang posisi yang strategis di pemerintahan, maka ujug-ujug baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur akan terbentuk.

Aspal di siang itu memang panas, tapi masih tidak sepanas api neraka. Tidak sepanas api yang akan membakar mereka (dan mungkin saya) jika berani melanggar amanat Tuhan.

Jumat, 08 Maret 2013

Bukan Sekedar Nilai Sekolah

sistem pendidikan di Indonesia menuntut pelajarnya untuk pandai di banyak bidang. matematika, ipa, ips, bahasa, kesenian, olahraga, pmp merupakan pelajaran yang harus ditelan oleh anak didik dari tingkat dasar sampai tingkat atas. di tingkat pendidikan menengah dan atas, mata pelajaran ipa dan ips ini beranak pinak menjadi beberapa mata pelajaran, antara lain kimia, biologi, geografi, dan sosiologi.

beberapa orang tua yang sangat fanatik dengan nilai biasanya menuntut anak-anak mereka untuk pandai di semua bidang tersebut. sebagian besar dari "beberapa orang tua" tersebut secara spesifik ingin agar anaknya benar-benar pandai di bidang eksakta.

anak dari orang tua semacam itu, bisa jadi beruntung, bisa juga tidak. sejatinya jika seorang anak dianugerahi orang tua yang sangat concern dengan nilai-nilai mereka, maka mereka mempunyai seorang motivator gratis. namun tak sedikit dari anak-anak tersebut yang memandang, justru orang tua semacam itulah yang menjadi demotivator.

bagi anak-anak yang menjadikan tekanan dari orang tua sebagai motivasi, maka dia akan (berusaha) melejitkan prestasinya. namun bagi anak-anak yang memandang tekanan orang tua tersebut sebagai demotivator, maka anak tersebut akan tumbuh berkembang menjadi anak yang bermasalah (delinquent children).

di masa sekarang, para orang tua seharusnya mulai sadar bahwa yang menyebabkan seorang anak sukses ketika dewasa nanti bukanlah disebabkan oleh nilai-nilai pelajaran yang tinggi. memang benar, anak-anak dengan nilai pelajaran yang tinggi punya kesempatan untuk mendapatkan beasiswa pendidikan di sejumlah universitas. namun perlu diingat, tanpa nilai yang tinggi pun, anak-anak tersebut tetap bisa sukses.

di Inggris, seorang anak yang bernama Willard Wigan diolok-olok oleh guru dan teman-temannya karena tidak bisa membaca. Willard menghadapi kesulitan membaca tersebut tanpa tahu apa sebabnya. dengan ilmu pengetahuan yang berkembang sekarang, Willard akan terdeteksi sebagai penderita dyslexia. namun, ketika masa kecilnya dulu, Willard tercap sebagai sebagai anak yang bodoh, sangat bodoh.

bukannya jatuh ke dalam rasa putus asa, sedih, dan emosi negatif lainnya, Willard malah memfokuskan diri pada hobinya, mengukir benda-benda mini. pertama kali dia memulai hobinya, dia membuat rumah untuk semut-semut kecil. ibunya melihat hasil Willard tersebut. Ibunya memuji hasil karya anaknya tersebut. merasa termotivasi, Willard terus menekuni hobinya dan menjadikannya sebagai karir.

sekarang Willard menjadi salah seorang pengukir benda mini yang terkenal. sejumlah media mengkategorikan karyanya sebagai nano-sculpture. berkat karya-karya seninya, dia mendapatkan gelar MBE (Member of British Empire) oleh Ratu Elizabeth II. karyanya menjadi koleksi dari beberapa orang terkenal seperti pangeran Charles, Elton John. Mike Tyson, dan Simon Cowell.

bisa jadi nasib Willard akan berbeda jika ibunya tidak mendukung hobinya. mari kita bayangkan jika sang ibu malah berkomentar "IIIHHH WILLAAAARD, KAMU NGAPAIN?! BIKIN KOTOR LANTE AJA!! CEPAT SAPU TUH RUMAH SEMUT, SEKARAAAANGG!!!!". atau mari kita bayangkan adegan dimana Willard menguping pembicaraan ibunya ke bapaknya "pak, anak 'e dewe kok gendheng ya. de'e dolane karo semut 'e". wah gak tau deh nasib Willard Wigan sekarang kalo hal tersebut yang terjadi.

seseorang yang ingin berprestasi perlu dukungan dari orang-orang di sekitarnya. dukungan tersebut memang bukan syarat mutlak, sebagian orang justru malah makin tertantang dan berhasil ketika tidak ada yang mendukung. namun tentu saja, dukungan adalah sebuah katalisator dari sebuah keberhasilan.

anakpun demikian, mereka membutuhkan dukungan positif dari orang tuanya untuk berprestasi. dukungan tersebut sebagian besar merupakan dukungan moral dari orang tua mereka. tentu saja orang tua berhak untuk mengarahkan anaknya ke jalan yang lurus. coba kita bayangkan kalau anak lelaki kita yang berusia 5 tahun berkata "papa/mama, aku mau jadi sailormoon donk. ato gak jadi anggota JKT48 deh.. boleh yah.. yah". kalau sih bakal pengsan berdiri kalau anak saya berkata demikian.

jadi untuk para orang tua sekalian, terus dukung hobi anak anda yang positif. gak apa-apalah nilai raport mereka isinya cuma 8 semua. gak apa-apalah cuma jadi ranking 2, asal dia punya kemampuan dan kemauan yang kuat untuk menekuni suatu hobi yang positif.

Salam Pendidikan!

Fairy Tale (sumber: willard-wigan.com)

St. Bartholomew Church (sumber:dailymail.co.uk)

Golden Harley (sumber: willard-wigan.com)

Taylor of Glouce (sumber: willard-wigan.com)

Willard Wigan MBE (sumber: willard-wigan.com)



Kamis, 07 Maret 2013

Menjadi Ahli

ketika dalam perjalanan pulang semalam, tetiba saya teringat dengan teori 10.000 jam. teori 10.000 jam mengatakan bahwa ketika seseorang menghabiskan waktu selama 10.000 jam untuk suatu hal, maka ia bisa menjadi ahli dalam hal tersebut.

saya tahu tentang teori ini pertama kali dari twit pak Jamil Azzaini, seorang motivator gaek di indonesia. belakangan saya ketahui bahwa teori ini pertama kali diangkat dari buku Malcolm Gladwell dalam bukunya Outliers. Gladwell mendasari pernyataannya tentang teori 10.000 jam ini dari penelitian Anders Ericsson. 

Ericsson meneliti murid-murid pada akademi musik Berlin. ternyata pada sekolah musik tersebut, murid-murid yang berprestasi dan dikategorikan elit menjalani waktu latihan yang berbeda dengan murid dalam kategori bagus ataupun rata-rata. murid tingkat elit tersebut menghabiskan waktu 90 menit setiap hari untuk melatih kemampuannya. total akumulasi latihan murid tingkat elit tersebut kalau diakumulasi rata-rata akan mencapai 10.000 jam.

menurut Gladwell, teori tersebut ternyata juga berlaku untuk bidang profesi yang lain. olahragawan, ahli komputer, pemusik, menghabiskan banyak sekali waktunya terus memupuk kemampuannya sampai mereka masuk dalam kategori ahli. 

dalam perjalanan motor semalam, saya membayangkan diri saya sendiri sebagai seorang ahli dalam bidang penulisan. dan untuk menjadi ahli dalam menulis, maka saya perlu menghabiskan waktu yang sangat banyak untuk berlatih menulis. tadinya saya agak lupa, saya pikir teorinya adalah teori 1000 jam, bukan 10.000 jam. 

kalau teori yang dipakai adalah teori 1000 jam, maka saya perlu menghabiskan waktu 3 tahun untuk menjadi seorang ahli. asumsinya yang dipakai dari takaran saya adalah saya meluangkan waktu selama 1 jam setiap harinya untuk menulis. 1 jam, setiap hari, selama 3 tahun meluangkan waktu menulis.

sungguh bukan hal yang mudah. butuh komitmen yang sangat kuat untuk mau konsisten setiap hari menulis. dan untuk menjadi ahli semakin tidak mudah ketika saya teringat bahwa teori yang benar itu teori 10.000 jam, bukan 1000 jam. jadi untuk menjadi ahli dalam bidang kepenulisan saya perlu meluangkan waktu 1 jam, setiap hari, selama 30 tahun untuk latihan menulis. (T_T)

setelah mengingat betapa gak mudahnya jadi penulis beneran, saya langsung menyesal dulu-dulu saya terlalu banyak investasi waktu untuk main Playstation (´ï¼¡`。). mungkin kalau dikalkulasiin mungkin saya udah jadi ahli dalam nge-game kalik. tapi toh nyatanya di dunia gaming yang begitu cepat perubahannya, saya ini disebut gamer tingkat rata-rata pun kagak nyampe. 

Yah, napas masih ada. tidak ada kata terlambat dalam mencoba. kalau diasumsikan saya akan mati usia 60 tahun, dan saya start untuk berlatih menulis dari sekarang, usia 26 tahun, maka saya bisa menikmati disebut ahli selama 4 tahun. lumayanlah ada capaian. kan kalau saya berhasil jadi ahli menulis maka saya bisa beramal jariyah tuh dengan ngisi seminar tentang menulis dimana-mana. kelasnya tentu beda donk, amal jariyah level amatir dengan level ahli.

So, temen-temen sekalian, selamat merenung ye, kira-kira kalian punya cita-cita jadi ahli atau tidak. kalau ada, ya mulailah berlatih... yang banyak.

suasana di tempat akademi musik berlin (sumber: academics.com)

MIMPI

setiap anak kecil adalah para pemberani. mereka berani bermimpi. mereka berani untuk membayangkan diri mereka akan menjadi apa disaat dewasa nanti. kekuatan mimpi ini ditopang dengan imajinasi yang kuat. sangat kuat.

seiring berjalannya waktu, anak-anak itupun mencoba menyesuaikan mimpi mereka. sebagian menambah daftar mimpi mereka. sebagian mengganti mimpi mereka. sebagian mematikan mimpi mereka. keberanian dan daya imajinasilah yang membuat seorang anak mau dan mampu untuk terus bermimpi.

tapi ketika anak-anak itu tumbuh dewasa, mereka semakin "sadar diri". mereka semakin "realistis" dengan mimpi mereka. mereka menyesuaikan diri. dulu sekali, darwin pernah bersabda tentang survival of the fittest. inti pesan darwin tersebut adalah, yang paling mampu beradaptasilah yang akan terus bertahan hidup. mungkin kebanyakan orang dewasa mengartikan sabda darwin tersebut dengan meng-edit mimpi masa kecil mereka.

dalam penafsiran yang tepat, maka survival of the fittest itu merupakan pegangan hidup yang cukup tepat. namun kebanyakan orang menggunakannya dengan cara yang salah, termasuk ketika melihat kembali mimpi-mimpi masa kecil mereka.

mari kita simak kisah Chris Hadfield. Chris lahir di Kanada tahun 1959. pada usia 9 tahun, dia bermimpi menjadi seorang astronot. tapi pada masa itu, orang yang bisa ke luar angkasa hanyalah orang Rusia atau Amerika. negaranya, Kanada, pada saat itu, bukanlah negara yang mempunyai teknologi untuk mengirim orang ke luar angkasa.

meskipun melihat kenyataan demikian, Chris tidak berhenti untuk bermimpi. Chris terus mengafirmasi dirinya bahwa dia mampu untuk menjadi seorang astronot. dia terus memupuk kemampuan dan kompetensinya. meskipun demikian, dia tetap tidak bisa menjadi astronot. Chris malah masuk bekerja menjadi kadet di angkatan udara Kanada.

tapi mimpinya tetap tak berubah. akhirnya suatu hari suatu kesempatan datang. NASA membuka lowongan untuk menjadi astronot. Chris pun mendaftarkan diri. dengan berbekal kemampuan dan kapabilitasnya, dia terpilih menjadi bagian dari NASA setelah melewati seleksi yang sangat ketat.

setelah melewati perjalanan yang panjang, Chris akhirnya berhasil menjadi astronot. tidak hanya sekali, tapi dia telah dua kali melakukan perjalanan ke luar angkasa. Chris adalah contoh orang yang tidak melepaskan mimpinya. Chris memperjuangkannya, dan dia berhasil.

tak semua orang bisa seperti Chris Hadfield. tak semua orang bisa mencapai mimpinya. tapi semua orang sejatinya bisa bermimpi. dan semua orang perlu untuk berani memperjuangkan mimpinya.


Senin, 04 Maret 2013

Menulis, Terpaksa atau Rela?

kemampuan menulis artikel tidaklah bisa didapatkan secara tiba-tiba. dia bukanlah sebuah bawaan gen yang turun dari orang tua ataupaun nenek moyang. tidak lain dan tidak bukan, kemampuan menulis artikel muncul dari usaha yang dilakukan secara terus menerus.

usaha untuk menulis ini bisa muncul dari kerelaan ataupun dari keterpaksaan. buat anda yang pernah mengecap bangku mahasiswa, tentu tidak lupa akan tugas-tugas menulis yang harus dikumpulkan dalam tenggat waktu tertentu. terlebih jika sedang menempuh ujian akhir, biasanya para mahasiswa bisa untuk menulis jawaban dalam essay yang panjang bak profesional.

contoh di atas merupakan contoh yang muncul dari keterpaksaan. juga merupakan keterpaksaan jika seseorang harus menulis untuk menafkahi keluarganya. tidak sedikit rekan jurnalis yang mau tidak mau harus menulis artikel jika ingin dapurnya terus mengepul. sudah menulis saja kadang gak ngepul, apalagi tidak menulis.

selain muncul dari keterpaksaan, usaha untuk menulis ini juga muncul dari sebuah kerelaan. sebelum generasi facebook dan twitter bermunculan, telah terlahir lebih dulu generasi "dear diary". generasi ini biasanya menumpahkan segala keluh kesahnya dalam bentuk tulisan, panjang ataupun pendek. biasanya kata pembuka dari buku harian tersebut cukup seragam, yaitu "dear diary".

sadar ataupun tidak, generasi "dear diary" ini telah melatih dirinya untuk mampu menulis. bahkan generasi internet sekarang yang lahir dan besar dalam ruang situs facebook dan twitter sekalipun sejatinya juga berekspresi dalam sebuah tulisan. tentu dengan ditambah sedikit pengembangan, generasi facebook dan twitter ini bisa menjadi para penulis yang handal.

Lalu, manakah yang lebih baik, usaha menulis yang muncul dari keterpaksaan atau kerelaan? menurut saya, mau terpaksa atau rela, yang lebih baik adalah yang menulis.

Salam nulis!

Mentalitas Melayani

"dimarahi bos, itu bahaya. tapi dimarahi konsumen, itu jauh lebih bahaya. soalnya konsumenlah yang gaji bos kami". begitulah kira-kira kata mutiara yang terpasang pada salah satu restoran lele yang cukup terkenal. lucu dan menggelitik isi pesannya. otak kta seakan diajak berpikir tentang sebuah filosofi dalam berdagang.

Dalam berdagang, jamak kita dengar bahwa pembeli adalah raja. orang yang menanamkan mindset ini biasanya sadar dan mau memberikan pelayanan prima untuk para pelanggan yang dilayaninya. sebaliknya, pedagang yang tidak meyakini ini biasanya hanya akan jadi pedagang yang mediocre, atau pedagang yang usahanya gagal terus.

pelayanan yang prima kepada pelanggan bisa dilihat dari tingkat kepuasan pelanggan. sejumlah ahli menganggap kepuasan pelanggan ini abstrak. namun bagi sejumlah pelanggan, kepuasan pelanggan ini mampu dirasakan. jika pembeli puas, maka sang pedagang akan mendapat keuntungan yang berlipat-lipat. selain dapat untuk dari pembelian, sang pedagang akan mendapatkan pemasaran gratis dari sang pelanggan yang puas.

Jeff bezos, CEO amazon mengatakan bahwa perusahaan yang dipimpinnya (amazon.com) bisa tumbuh sedemikian rupa karena menjadikan kepuasan pelanggan  sebagai filosofi perusahaannya. dia mengakui bahwa dalam jangka pendek, sebuah perusahaan bisa untung dengan mengeksploitasi kantong pelanggannya. tapi jika perusahaan ingin untung dalam jangka panjang, maka kepuasan konsumenlah yang harus terus dijaga.

banyak diantara teman-teman saya yang langgeng dalam usahanya karena menjaga kepuasan pelanggan mereka. diantara teman-teman saya itu ada yang sekarang sudah melambung tinggi usahanya dan ada yang belum. namun saya meyakini, meskipun belum sukses, sesungguhnya mentalitas pedagang yang berhasil telah mereka miliki.

Salam Lele!

Selasa, 26 Februari 2013

Tongseng dan Rp

kemarin siang, saya mengantar istri saya untuk USG di kantor saya. kebetulan, klinik di kantor pusat punya peralatan USG. alhamdulillah, dari hasil USG diketahui bahwa anak kami sehat dan siap brojol di awal maret nanti.

sepulang dari cek USG, saya mengantar istri saya ke titik terdekat dimana dia bisa naik ojek dengan aman dan murah. namun sebelum kami berpisah ke kantor masing-masing, kami menyempatkan dulu untuk makan siang (atau lebih tepatnya makan kesiangan) di sebuah kedai tongseng.

kedai tongseng ini yang milih istri saya. dari beberapa kedai-kedai makanan yang kami lewati, tampaknya kedai ini cukup nyaman tempatnya di mata istri saya. dan berhentilah saya di tempat itu. kedainya terbangun dari sebuah warung tenda semi permanen. di sampingnya ada taman warga. dan dipinggir jalanannya rimbun pohon meneduhi para pejalan kaki.

batin saya sudah menakar-nakar kira-kira berapa duit keluar buat makan disini. saya harus menakar-nakar karena ternyata gak ada list harga di warung tersebut. kalau berdasarkan survey di beberapa warung tongseng deket rumah, seporsi itu kira-kira seharga Rp12.000,-. kalau ama nasi dan es teh manis bakalan kena Rp17.000,- lah. kalau dari setting warung tendanya, saya menakar total seorang bakalan kena Rp20.000,- an lah. yah, tidak mahal lah kalau itungannya buat makan berdua pacar.

kami pun masuk ke dalam warung tenda tersebut. pada awalnya saya pesan tongseng kambing dan nasi masing-masing dua porsi. kemudian saya tanya ke abangnya beda harga teh botol sosro dan es teh manis adukan sendiri dengan tujuan untuk mengkalibrasi harga. "kalau teh botolnya Rp5.000,- mas, kalau es teh manisnya Rp4.000,-" ujar sang abang. wah, pikirku gak murah nih warung. secara batiniah saya mengkalkulasi ulang pengeluaran makan disitu. kayanya bakalan abis Rp50.000,- an nih.

singkat cerita, es teh manisnya pun keluar. setelah satu dua seruput, tiba-tiba tersaji sepiring penuh tahu sumedang beserta cocolan kecap pedas. wuah, jebakan nih pikir ku. sengaja makanannya dibuat lama biar kita makan tuh tahu sumedang. bego aja kalau ada yang berpikir tahu sumedangnya disediain gratis. yah, walaupun saya gak bego, tapi karena laper nungguin makanan utama yang tak kunjung datang, saya colek juga tuh tahu satu potong.

ketika makanan tongsengnya tersaji, saya cukup kaget dengan porsi tongseng yang disediakan. kalau dilihat dari cacahan kolnya saya bisa bilang satu porsi tongseng di tempat itu ibarat dua porsi di tempat lain. tapi yah kenyataannya, porsi dagingnya ya tetap satu porsi juga, lebih dikit. hap.. hap.. hap.. dan nasi beserta tongsengnya pun abis saya (dan istri) lahap.

time for pay. dengan pedenya saya keluarin duit seratus ribuan selembar. "bang, bayar bang" ujar saya. dalam hati saya berkata, lumayan nih dapet kembalian, bisa buat beli bensin ama jajan di alfamart. si abang pun hadir sambil membawa bon. "ini pak bill nya" ucapnya sambil menyerahkan bon makan ke saya. tebelalaklah mata saya. tertulis dengan jelas di bon itu nilai sebesar Rp106.000,-. FFFFAAAAAAAAKKKKKKK!!!!!!!!

tadinya yang pose badan tegak, jadi doyong juga. alih-alih dapet kembalian, saya malah harus minta duit ama  pacar saya buat bayar sisanya. penasaran, saya lihat ulang bonnya. tertulis harga tongseng satunya Rp40.000,- coy!! tok*i banget dah. saking kehabisan kata-kata, saya sampai memakai ekspresi tertawa menghadapi situasi tersebut.

yah, hikmah dari kejadian tersebut adalah, dalam jual beli, utang piutang, atau kegiatan yang berkaitan dengan duit, jumlah yang diakadkan harusnya diketahui dengan jelas baik bagi penjual maupun bagi pembeli.

Sekian. Salam 106000!

Selasa, 19 Februari 2013

Kecanduan Yu Gi Oh

Pernahkah anda kecanduan akan sesuatu? sebagian orang mungkin kecanduan narkoba. sebagian orang yang lain mungkin kecanduan rokok. Saya pribadi? Kalau saya paling sering kecanduan game.

baru-baru ini saya kecanduan dengan game Yu Gi Oh. buat jelasnya tentang game ini, sila cek definisi game ini di link berikut. Yu Gi Oh ini pertama kali terkenal di Indonesia dari film kartunnya. secara sekilas Yu Gi Oh ini adalah sebuah permainan kartu dengan peraturan tertentu.

karena sedang suntuk dengan kondisi akhir-akhir ini, saya akhirnya maenin lagi konsol playstation saya. dan kebetulan game yang beruntung saya mainkan adalah game Yu Gi Oh ini.

awalnya cuma main sebentar-sebentar, sedikit-sedikit, dan tak berlama-lama. tapi ternyata setelah berhari-hari main, akumulasi waktu mainnya terus bertambah. awalnya cuma pakai sedikit waktu senggang. lama-lama waktu tidur pun dikorbankan. rekor begadang untuk main game ini adalah jam 4 pagi.

saking kecanduan gamenya, karakter yang ada dalam game tersebut sampe kebawa dalam mimpi saya. karakter man-eater bug berkali-kali muncul dalam mimpi saya. yang parahnya lagi, karakter-karakter dalam game tersebut seakan-akan menjadi realitas ketika saya baru bangun tidur. berkali-kali saya mencoba men-summon man-eater bug dan trap hole.

bentuk kecanduan game kadang agak berbahaya untuk kesehatan mental. tapi kadang juga bermanfaat untuk kehidupan kita. manfaat paling gampang dari sebuah game adalah manfaat mengerti bahasa asing, biasanya bahasa inggris.

beberapa game yang lain juga mengajari kita tentang sejarah. gak percaya, coba main dynasty warrior atau three kingdom, maka anda semua akan belajar tentang sejarah negeri Cina. sebagai catatan, gak sedikit game yang ngambil background perang dunia II. gak sedikit pula game yang ngasih gambaran tentang jenis-jenis angkatan perang dari negara-negara di dunia.

So, kesimpulannya, silahkan aja sih teman-teman main game. tapi ingat, jangan sampai kecanduan. ambil positifnya, buang jeleknya. oke. Salam Yu Gi Oh!!

Senin, 18 Februari 2013

Nakalnya Anak Kecil

setiap jaman emang punya cirinya sendiri-sendiri. begitu juga dengan manusia di dalam jaman-jaman tersebut, bakalan beda satu dengan yang lain. generasi ketika belum ada komputer akan berbeda dengan generasi dimana komputer baru ditemukan dan atau dengan generasi yang sehari-hari hidup dengan komputer.

perbedaan ciri tiap generasi tersebut mencakup juga ciri kenakalannya. jaman babe saya masih usia 12 tahun dulu, nakalnya dia itu macam nyolongin tebu dari truk yang lewat. jadi ceritanya babe saya dan teman-temannya itu suka nyegatin truk ngangkut tebu. kalau truk tesebut lewat deket rumahnya, ayah saya dan kawan-kawan bakal ngejar ke bak truk tersebut dan ngambilin tebunya.

jaman saya masih kecil beda lagi. saya yang lahir dan besar di kota gak punya kesempatan buat nyegat truk tebu. ada juga truk beras yang lewat ke cipinang, tapi ogah banget dah nyolongin beras, kalo daging sapi impor boleh deh (eh). tapi bukan berarti saya gak bandel. saya dulu pernah nyongkelin sleretan tas merek export milik kakak saya. waktu itu, sleretan tersebut laku 1000 rupiah satu biji. biasanya dipakai buat aksesoris gelang-gelangan. nah, tas kakak saya pernah saya pretelin 3 biji sleretannya. saya pikir gak akan ketahuan, lawong tiga biji doang, eh tau2nya kena jewer juga saya.

saya pikir-pikir, saya membayangkan, bagaimana dengan bentuk kenakalan anak saya nanti. bagaimana bentuk kenakalan umar dan adik-adiknya nanti. saya harap umar dan adik-adiknya bisa melewati masa-masa nakal mereka dengan baik. maksudnya silahkan mereka nakal, tapi nakalnya nakal anak kecil dan bukan nakal yang kebablasan model nakal kriminal. jangan sampe anak saya terjerumus dengan kenakalan model narkoba, free sex, dan jenis kriminalitas lainnya.. amiin..

Minggu, 10 Februari 2013

Beyonce

baru-baru ini di internet, ramai beredar foto beyonce yang sudah diedit. foto ini berhasil menjadi sebuah meme (semacam tren) yang ramai dibicarakan banyak orang. dan apa yang membuat foto ini begitu terkenal? yang pertama penyebab foto beyonce ini jadi terkenal adalah karena pose beyonce dalam foto tersebut tampak konyol dan lucu.

Sabtu, 09 Februari 2013

Shut Down

setelah saya pikir-pikir, tubuh kita ini sedikit banyak mirip dengan laptop. sejumlah laptop itu kalau diperhatikan memiliki beberapa karakteristik tersendiri. ada sebagian laptop yang start up nya gampang. sekali "ceklik" udah langsung masuk ke desktop dalam waktu yang relatif singkat. sebagian yang lain kebalikannya, masuk ke desktopnya lammaa ammadd.

Jumat, 08 Februari 2013

Damaro dan Galuh

dalam waktu dekat, kabarnya dua orang teman saya akan melangsungkan pernikahan. Dhamar Yudho Aji, alias Damaro, akan mengikatkan dirinya dalam jalinan pernikahan dengan Galuh Danistra Ingastren, alias Galuh. sebuah kawin silang yang saya pribadi benar-benar gak nyangka.

Ngalor Ngidul di PSJ

prolog: tulisan berikut berasal dari tulisan kemarin dulu yang saya lupa kapannya.. sekarang saya akan coba melanjutkan tulisan saya ini. sila membaca :)

Sore semua teman-teman. kemarin sabtu saya mengantarkan kakak saya yang mau mengisi seminar di pusat studi jepang ui. dan untuk pertama kali setelah sekian bulan akhirnya saya njejek lagi kampus saya waktu s1 silam.

adem, itu kesan pertama yang selalu saya rasakan kalau sudah masuk ke dekat-dekat pintu gerbang ui.

Kenangan Masa Lalu

manusia mampu berkembang. pikiran manusia terus berkembang. manusia mengalami berbagai macam kejadian dalam hidupnya, ia terus menerus memupuk pengalaman. pengalaman yang dialami oleh seorang manusia sedikit atau banyak masuk ke alam bawah sadarnya dan membentuk dirinya seperti yang sekarang.

Make Your Dream Come True

do you have a dream? have you ever have a dream? do you make your dream come true? well, if you have a dream, that's good. and if you have work on it, try to achieve your dream, struggle for your dream, fight for your your dream, that's great!

some people that i know, have a big dream. some others have not a really big dream, but so beautiful. some people that i know try to make their dream come true. some others re-shape their dream when by time goes on. and the rest of the people that i know, just neglect their dream.

i, myself, also have a dream. when i was a kid, i have a dream to become an army force. at that time, i also want to be a racer. for your information, a racer and an army force is common dream for kids in my era. but when i grew up, i re-shape my dream. later on i want to become a university of indonesia's student, a mangaka, a football player, a social worker, etc. besides that, i also want to have my own orphanage, i want to have my own NGO, etc.

the fact is, there is time in my life that i forget to chase my dream. that's a sad fact. i didn't work on it. i am not trying to make it happen. i forgot to place strong foundation for my dream's building. what i do is live in negativity. i curse my current situation. i am not work in positive attitude. and because of that my dream goes farther and farther.

if i want to make my dream come true, i have to stop my negative attitude. i have to stop blaming the current condition. i have to rethink what kind of activity that can make myself nearer to my dream. and i have to work on it. i can't let the grass grow on my feet. and this also applied to you, my dear friend.

 p.s. now i also have a dream to raise my children. i want to shape them to become a person greater than me. pray for me, hope i can be a successful dad :)

Senin, 28 Januari 2013

28 Januari 2013

halo teman-teman sekalian. sudah lama sekali saya gak konkrit nulis. seharusnya kalau saya ngikutin insting saya, saya sudah menelurkan beberapa tulisan sejak posting terakhir saya berhari-hari yang lalu..

well, by the way, malam ini saya lagi nempuh diklat pertama saya di coursera. nanti kalau saya udah jabanin beberapa sesi, akan saya share di blog saya ini. IMO, penting banget loh coursera ntuh..

sampe jumpa di tulisan saya berikutnya, yang lebih berisi, dan lebih berbobot.. deee

Kamis, 17 Januari 2013

Menulislah Mulai Dari Yang Mudah

kita tentu masih ingat, ketika dulu masih kecil dulu, kita diajarkan ibu bapak kita mengeja abjad. abjad demi abjad secara pelan-pelan dituturkan kepada kita. dan sekarang kita sadar, kemampuan kita membaca dibangun dari dasar pengenalan abjad-abjad yang dulu diajarkan bapak ibu kita. bisa dikatakan bahwa kita belajar membaca dimulai dari mengeja. kita belajar mengeja kata dimulai dari mengeja abjad. kita selalu memulai dari yang mudah.

tidak cuma membaca, dulu kita juga diajarkan hitung-hitungan. dan belajar berhitung biasa kita mulai dengan belajar mengenal angka. kepada anak yang masih berusia setahun setengah, pelan-pelan para orang tua mengenalkan angka kepada anak-anaknya. "satuuu.. duaaa.. tigaaa.." begitu istriku mengenalkan angka kepada anakku. nanti ketika besar sedikit, dikenalkan angka satu sampai sepuluh, tapi dengan nada-nada yang menyenangkan, dengan lagu.

setelah mengenal angka dengan baik, biasanya para orang tua akan mengenalkan berhitung dengan sederhana. pertama-pertama diajarkan tambahan-tambahan, baru kurang-kurangan, abis itu baru kali-kalian ama bagi-bagian. gak ada tuh orang tua yang langsung ngajarin anaknya integral. yah, kecuali anak-anak yang gifted ber-IQ super tinggi ya. tapi kan kebanyakan kita standar-standar aja, dan demikianlah pendekatan ngedidiknya, dimulai dari yang mudah.

cara belajar dari yang mudah-mudah ini emang applied buat segala macam jenis belajar. sebut contoh, belajar jalan, belajar naik sepeda, belajar naik sepeda motor, belajar bawa mobil, belajar berantem, de el el. dan selain dimulai dengan yang mudah, motivasi kita buat belajar sangat kuat, kepenasaran (curiousity) kita sangat dalam. dengan modal tersebut, kita semua akhirnya bisa membaca, berhitung (sampai tahap tertentu), berjalan, bahkan ngibrit.

di sisi yang lain, banyak diantara kita yang berkata sulit sekali untuk menulis. maksud saya disini tentu bukan menulis sekedar menjiplak apa yang sudah ada, tapi menulis disini memiliki artian menulis ide yang ada dalam pikiran kita. kita merasa gak berbakat untuk menulis dan oleh karena itu kita tidak menulis. kita merasa gak berbakat dan oleh karena itu kita malas untuk menumpahkan ide-ide kita dalam bentuk artikel. saban dengar menulis artikel, yang terbayang di kepala kita adalah EYD, kalimat yang rapi, struktur menulis yang bagus, paragraf induktif-deduktif, kalimat argumentatif, etc.. etc.. pokoknya sekali denger kata menulis langsung deh muncul satu kata "RIBED".

bisa jadi, kita kesulitan menumpahkan ide dalam bentuk tulisan itu karena motivasi kita tidak begitu kuat. bisa jadi kita menulis itu karena kita gak penasaran buat bisa. tapi kayak-kayaknya sih, kita kesulitan buat nulis karena kita gak mau latihan nulis. dan kita kesulitan berlatih nulis, karena kita tidak memulai latihan dengan yang mudah-mudah dulu.

sebagaimana mengeja, berhitung, dan berjalan, seharusnya kita latihan menulis dengan sesuatu yang mudah. menulis apakah yang mudah? menulislah dari apa yang anda ketahui. menulislah tentang keahlian anda. anda ahli motor, menulislah tentang motor. anda ahli tidur, menulislah tentang pengalaman anda tidur. selain keahlian, anda bisa mulai menulis hobi anda. anda suka jalan-jalan? masak-masak? atau main game? tulislah tentang hobi-hobi tersebut. atau seenggak-enggaknya, tulislah pengalaman ente pada. ente idup kan sehari-hari? tulislah, share lah, jabarkanlah, tuh idup seharian dipake buat apa aja.

dan untuk permulaan latihan nulis, tulislah sebanyak yang anda mau. kalau idenya ngalir cuma seiprit, ya tulis aja meski seiprit. idenya cuma ngalir sebanyak tiga paragraf? ya tulis aja tiga paragraf. atau dua? atau malah cuma satu? ya tulis ada seadanya dulu. nah, karena nulis jadi mudah, enteng, gak susah, mulai lah dirutinin. saban hari ente mulai nulis lah. atau seenggak-enggaknya seminggu sekali lah menumpahkan ide dalam bentuk tulisan. practice make perfect. more practice, perfection will come faster. trust me mamen!!

so mulailah nulis. dari yang mudah-mudah dulu. dan mulai dijadiin kebiasaan. mulai diseringin. insya Allah, seiring berjalannya waktu, gaya menulis, kita akan terbentuk dengan sendirinya. selain itu masalah kerapihan ide, keruntutan cerita, EYD, dan lain sebagainya akan ngikut menjadi baik secara otomatis.

Salam Nulis!

Senin, 07 Januari 2013

Antara Saya, PES 2013, dan Hikmahnya

kali ini saya ingin menulis pengalaman saya tentang bermain game Pro Evolution Soccer (PES) 2013. meskipun ini cuma pengalaman tentang bermain sebuah permainan, tapi ada hikmah yang besar yang bisa kita ambil. hikmah tersebut akan coba saya paparkan di akhir cerita saya ini. notes: buat yang capek baca tulisan yang kepanjangan di awal, bisa langsung baca beberapa paragraf akhir tulisan ini ya.

alkisah, pada suatu hari di akhir tahun 2012 saya dititipi teman saya konsol playstation (ps) 3 nya. teman saya ini mau pulang kampung ke semarang untuk bertemu keluarganya. selama pulang kampung, ps3 nya yang ada di kosannya otomatis nganggur. nah, daripada nganggur ps3, dan diiringi rasa iba ke saya, dititipkanlah ke saya agar bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin.

saya yang diamanahkan titipan konsol tersebut tentu saja sangat senang. selain tandanya saya dapat kepercayaan dia, saya jadi punya satu tambahan mainan baru. terus terang, saya dari dulu ingin punya konsol game susahnya minta ampun. ps1 saya dapatkan berkat uang sunat. lah, masak untuk dapat ps2 dan ps3 saya harus disunat ulang? sedangkan kalau mau beli pakai gaji, alokasi dana untuk beli konsol game yang baru tidak ada. alhamdulillah, ini tetiba saja ada teman yang secara sukarela nitipin (dan bisa dimaenin) konsol playstation 3 nya ke saya.

dan kebetulan sekali juga, game bawaan di ps3 teman saya ini adalah game favorit saya, PES. PES ini merupakan game sepakbola. dulu sekali di era ps1, game ini pertama kali dikenal dengan nama Winning Eleven (WE). saking terkenalnya game ini, sampai-sampai hacker game indonesia ngemodif game WE ini menjadi WE inul daratista. ya, inul penyanyi dangdut. jadi soundtrack dalam game WE tersebut diganti semua menjadi lagu dangdut. hacker yang lain malah lebih canggih lagi, mereka masukan tim indonesia ke dalam list tim yang ada di WE.

nah, untuk konsol ps3, sekarang game PES yang lagi happening adalah PES 2013. pertama kali saya jajal mainan ini ya di "kosan" teman saya ini. dan saya sukses dibantai habis oleh teman-teman saya yang lain. kontrol dalam PES 13 ini rada-rada asing buat saya. saya belum terbiasa dengan game setting seperti yang ada dalam PES 13. dan berkat gaya bermain yang out of date tersebut lah saya menjadi mangsa empuk lawan main saya.

nah, dengan diparkirnya ps3 teman saya itu di rumah saya, maka saya bisa berlatih secara maksimal teknik-teknik bermain PES 13. saya mulailah pertapaan saya itu dengan menantang komputer. saya pikir, biar sekalian bisa jago, maka lawan saya haruslah dari yang berat. dalam permainan PES 2013, tingkat kesulitannya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu beginner, regular, professional, top player, dan world class. maka saya pilihlah tingkatan lawan saya di tingkat top player, cukup jago, tapi gak "brutal".

untuk tim sparingnya saya pilih lawan real madrid. kenapa real madrid? simple saja, karena yang jadi background di halaman muka game adalah christiano ronaldo, pemain real madrid. dengan dijadikannhya CR7 (julukan si kristanto) jadi background halaman muka, asumsi saya tim real madrid adalah tim yang cukup tangguh. sangat cocok dijadikan lawan sparing.

dan benar saja, ketika saya menghadapi permainan eksebisi melawan real madrid dengan tingkat kesulitan top player, saya mendapatkan perlawanan yang sengit. sulit sekali mencetak gol ke gawang lawan. setiap saya mulai penyerangan, selalu saja berhasil dipotong oleh komputer.(sebutan untuk lawan saya). dan setiap lawan saya memulai penyerangan, mudah sekali mereka melewati pemain bertahan saya. pada awalnya cuma kebobolan satu gol, kemudian dua gol, kemudian tiga, empat, dan lima. yap, saya sukses dikalahkan komputer lima gol tanpa balas.

karena penasaran, saya coba rematch lagi melawan komputer, melawan tim yang sama, dan tingkat kesulitan yang sama. namun, nahasnya, saya terus menerus dikalahkan oleh komputer. saya coba renungkan, dimana salahnya saya. jangan-jangan saya salah memilih tim. akhirnya saya coba satu-satu tim top yang ada, mulai dari MU, City, Arsenal, Munchen, Barca, Juve, sampai PSG. sekali dua kali saya berhasil menang. tapi karena gak yakin, saya ulang lagi pertandingannya, dan kemudian saya kalah, kalah lagi, dan lagi-lagi kalah.

yang namanya permainan itu seharusnya bisa membawa kebahagiaan. lah ini kok main malah stres karena kalah melulu. karena udah stres, akhirnya saya balas dendam tuh ke real madrid dengan nurunin tingkat kesulitannya ke tingkat beginner. di situ saya berhasil membantai real madrid sampai 7-0. hahaha.. tapi loser banget gak sih, beraninya ngelawan anak yang lemah. mending kalo ngelawan yang lemah sambil mempelajari sesuatu yang baru, lah ini gak pake teknik-teknikan. cuma pakai jurus tekan tombol R1 (lari) dan tekan tombol kotak sekotak kotaknya (tendangan lurus).

akhirnya, diiringi dengan keinginan untuk skill baru di game ini, saya keluar dari pertandingan eksebisi dan masuk ke menu training ground. mode training ground ini diperuntukan bagi para gamer yang ingin mempelajari dasar-dasar permainan PES 13 secara lebih kaffah (menyeleruh). menu latihannya bermacam-macam, tapi settingan awalnya memang sudah cukup abjadiah sih. ada menu latihan passing dasar, lambung, one-two, pressing, dan shooting.

nah, latihan di training ground sih susah-susah gampang. awalnya gampang ngelewatin, tapi lama-lama menu latihannya susah dikuasain. bisa jadi kita berhasil sekali nyelesain satu menu latihan. tapi seharusnya kita memvalidasi kembali penguasaan skill kita dengan menjajal lagi menu latihan yang sama. ketika cukup konsisten berhasil berkali-kali di menu yang sama, itu berarti validitas penguasaan kita pada suatu skill cukup tinggi. terus terang, jurus-jurus dan tombol-tombol baru yang saya dapat di ranah training ground cukup banyak dan rumit. ketika kita berhasil di training ground, belon tentu kita berhasil di pertandingan yang sesungguhnya.

diantara banyak jurus dan tombol yang rumit tersebut, saya mengingat beberapa jurus dasar baru yang saya pikir cukup aplikatif. jurus baru yang akan saya coba pertajam di pertandingan sebenarnya tersebut antara lain jurus pressing dan tendangan placing. jurus tersebut akan saya coba embodied kan dan saya buat menjadi gerak reflektif. pada awalnya saya coba jajalkan dalam pertandingan yang tingkat kesulitannya tinggi (top player). namun ternyata di pertandingan yang berat tersebut bukanlah arena yang cocok untuk mempertajam jurus baru. lah, gimana mau jago, gimana mau diasah jurus baru, lawong baru dribbling dikit udah di tackling.

saya ubah strategi saya, saya akhirnya memilih untuk melawan tim-tim dengan tingkat kesulitan reguler. awalnya sulit untuk melakukan jurus pressing dan tendangan placing. tapi saya coba berusaha berulang-ulang melakukannya, meskipun gagal. saya akhirnya iseng-iseng ikut turnamen champion. saya berkomitmen untuk membuat gol hanya dengan tendangan placing. sekali, dua kali, tiga kali, dan akhirnya berkali-kali saya membuat gol-gol dengan tendangan placing.

rasa percaya diri saya yang hancur lebur karena kalah berkali-kali melawan real madrid top player kini tumbuh lagi. tumbuhnya percaya diri itu berasal dari kemenangan-kemenangan kecil yang didapat dengan menerapkan jurus-jurus baru. kemenangan-kemenangan kecil yang membuat saya tak ragu untuk melepaskan tendangan ke gawang. kemenangan-kemenangan kecil yang membuat saya tak ragu untuk memberikan passing breakthrough ke jantung pertahanan lawan. kemenangan-kemenangan kecil yang membuat saya kembali berani untuk menahan dan memberhentikan dribbling maut tim lawan.

singkat kata saya berhasil menjuarai liga champion dengan tingkat kesulitan reguler. sebuah capaian yang sebenarnya biasa-biasa karena lawan-lawan yang dihadapi sebenarnya dalam tingkatan reguler. real madrid, barcelona, fc porto, dan tim tim lain yang saya libas sebenarnya tak lebih dari tim reguler. namun, itu saja sudah cukup karena tim-tim tersebut sebenarnya diniatkan untuk ngedrill jurus-jurus baru yang saya miliki dan untuk menumbuhkan kepercayaan diri saya. dan dengan demikian, langkah berikutnya saya akan mencoba kembali menantang real madrid level top player.

pertandingan melawan real madrid top player pun digelar. kali ini saya cukup senang karena saban diserang oleh ozil, benzema, dan ronaldo, saya berhasil menstop pergerakan mereka. biasanya, sebelum masa drilling pertahanan saya selalu saja ditembus oleh mereka, berkali-kali. namun kali ini beda judul, pertandingan berjalan dengan imbang. skor akhirnya memang bukan berupa kemenangan, hanya skor seri 3-3. namun hasil akhir tersebut saya rasakan bukan merupakan suatu kebetulan. dengan melihat jalannya pertandingan, saya yakin jikapun lain kali main lagi dan kalah, saya akan kalah dengan kebetulan, dan jika saya menang, saya akan menang bukan karena kebetulan

lalu apa hikmahnya dari kisah di atas? bukankah kisah di atas cuma kisah permainan bocah saja? Rasulullah dulu pernah sendalnya putus, tapi kemudian dia beristighfar dan teringat pernah lalai melakukan sesuatu. dari kisah di atas, Rasul mencontohkan bahwa dalam setiap kejadian, kita harus mampu mengambil hikmahnya. dengan dalih ngikutin sunnah Rasul, makanya saya berusaha mengambil hikmah dari, yang saya nilai sebagai, naiknya performa permainan saya.

pertama, hikmah yang bisa saya ambil dari kisah permainan tersebut adalah bahwa jangan pernah berhenti mencoba jika saya ingin sukses. jika dalam percobaan permainan tersebut saya gagal, maka saya harus mau mencobanya lagi, lagi dan lagi. tapi ketika kita lelah, tidak salah jika kita berhenti sejenak. berhenti sejenak untuk menata napas. berhenti sejenak untuk memperbaiki diri. berhenti sejenak untuk menyusun strategi. dan setelah mental kita siap untuk bertarung lagi, maka bertarunglah. never stop to try, dan mundur hanyalah strategi belaka.

hikmah kedua yang bisa diambil adalah bahwa yang namanya latihan itu ada menunya. kalau kita punya target ingin menjadi sesuatu atau berada dalam level kemampuan tertentu maka kita perlu merencanakan proses pendidikan dan pelatihan atau "diklat" untuk diri kita sendiri. proses "diklat" tersebut haruslah memiliki menu latihan yang tepat. ibarat masak, bumbunya kudu tepat, dan cara masaknya juga tepat, barulah makanannya bisa enak. di training ground PES 2013 tersebut saya kebetulan mendapat menu latihan yang tepat dan bermanfaat. nah, dalam hidup juga harus gitu, menu latihan pengembangan kompetensi diri kita haruslah tepat dan bermanfaat.

hikmah ketiga adalah, jangan pernah lupa untuk menguji hasil latihan. untuk menjaga kevalidan dan keberhasilan dari proses "diklat" yang kita jalanin, maka perlulah diukur lewat ujian. ujian gak usah yang susah-susah banget, tapi secara esensi terwakili lah. sama seperti ketika saya lepas latihan di training ground, langsunglah saya jajal jurus baru di pertandingan asli. nah, pertandingan asli yang saya jalani ini emang level lawannya cuma regular, tapi setidaknya komputernya tetap melawan dengan cukup sengit (walau agak katrok). nah, dalam hidup juga gitu. misal nih kita udah baca buku latihan menulis maka perlu tuh kita juga jajal nulis. dan buat menguji kemampuan nulis, kita gak perlu langsung nulis yang berat-berat. kita tulis aja tulisan ringan, yang terkait kehidupan kita sehari-hari. jadi ujian yang kita tempuh gak perlu berat-berat, tapi esensinya sama dengan yang kita pelajari sebelumnya.

nah, demikian sharing pengalaman antara saya dan PES 2013. terus terang, hikmah-hikmah tersebut saya dapatkan secara ujug-ujug, secara "ahaa", secara "eureka" (apa sih). dan saya merasa perlu untuk juga menshare hikmah dari pengalaman saya ini. ingat kawan, setiap dari peristiwa yang kecil sekalipun akan selalu ada hikmahnya. dan bisa saja buat beberapa orang hikmah atas kejadian yang kita alami tuh gak seberapa lah, tapi beberapa orang yang lain akan sangat berarti. kita gak pernah tahu bahwa siapa tahu orang lain jadi tahu gara-gara kita beri tahu.

Salam Tahu!!