Jumat, 25 Mei 2012

Sekali Waktu di Instalasi Gawat Darurat

Selama saya hidup dan berurusan dengan rumah sakit, seingat saya, saya baru tiga kali harus mengantar/menjenguk orang di unit Instalasi Gawat Darurat. Dua kali waktu saya masih kuliah dan sekali waktu saya sudah bekerja.

Pertama kali saya mengantar orang ke unit IGD adalah ketika ada salah seorang teman saya yang mengalami kecelakaan waktu bertanding futsal. Saat itu ada dua tim musuh bebeyutan yang harus saling berhadapan di semi final. Suasana pertandingan sangat panas. Teman saya merupakan salah satu pemain di tim yang bertanding kala itu.

Di pertandingan yang berjalan dengan alot itu, akhirnya teman saya bisa membuat peluang dengan masuk lewat sayap lapangan. Namun sebuah tackle keras dari musuh membuat teman saya terpelanting dan menabrak sebuah rangka besi yang tergeletak di pinggir lapangan.

Lama sekali dia tergeletak dan tim medis pun menghampirinya. Akhirnya diketahui bahwa selain menderita luka akibat tackle tersebut, wilayah lutut kaki teman saya ternyata "terkopek" hingga putih tulangnya kelihatan. Untuk bagian terkopek, itu fakta, sedangkan bagian putih tulang yang terlihat, itu merupakan hasil penglihatan saya sendiri yang bisa jadi salah. tapi bagaimanapun itu merupakan sebuah luka yang serius, dan akhirnya dia harus dibawa ke IGD di Rumah Sakit Bunda Margonda.

Pengalaman kedua masuk ke IGD adalah ketika ada teman saya yang kecelakaan dan mengalami luka yang cukup serius. Pada suatu waktu saya di kosan, saya mendengar ada teman saya yang mengalami kecelakaan dan harus dirawat di IGD Bunda Margonda. Langsung saja saya dan teman kosan saya motoran mendatangi RS Bunda Margonda.

Karena teman saya tersebut statusnya sudah berada dalam IGD, berarti kedatangan saya kesana adalah sebagai penjenguk, fresh visitor lah istilahnya (kebetulan belum banyak yang tahu beliau kecelakaan). Kami para penjenguk hanya bisa menemaninya teman saya tersebut sampai ada tindakan lebih lanjut dari sang dokter. Alhamdulillah setelah mulai banyak teman-teman yang datang, dan juga pihak keluarga, situasinya jadi tak setegang ketika masih sedikit teman yang menemani.

Pengalaman ketika saya masuk ke IGD baru saja terjadi tadi dini hari. Alkisah sekitar jam 1 dini hari saya dibangunkan oleh ibu saya. Beliau meminta saya untuk mengantarkan kakak ipar saya ke rumah sakit. Agak bingung saya mendengarnya, pasalnya baru saja tadi malam kami berdua menonton laga Indonesia versus Inter hingga selesai. "kenapa pulak ini" pikir saya.

Sebelum saya bersalin pakaian, saya sempatkan untuk melihat kakak ipar saya di kamarnya. Sebetulnya kakak ipar dan kakak saya sudah mengontrak rumah sendiri. Namun memang kadang mereka menginap di rumah orang tua kami jika ada suatu kebutuhan (catatan: saya statusnya masih numpang ama orang tua). Ketika saya di kamar kakak saya, saya jadi agak heran karena secara fisik tak ada satupun luka besat besot ataupun memar jadi buat apa dibawa ke rumah sakit.

"Kak Arfan hilang ingatan..", begitu ujar kakak saya dengan wajah kalut. Mendengar itu saya cukup kaget, apa pula sebabnya kakak saya hilang ingatan. Namun kalau orang hilang ingatan, biasanya dia tak ingat perihal orang orang yang ada di sekelilingnya, dan itu itu tidak terjadi pada kakak ipar saya. Dia masih mampu berkomunikasi dengan cukup lancar dengan ibu dan kakak saya. Karena penasaran, saya uji sebentar ingatannya "skor bola tadi berapa kak?". "Bola apa?" jawabnya. "Lah, tadi Indonesia lawan siapa?". "Saya gak inget Al". Done, tampaknya beliau menderita short term memory loss.

Setelah selesai bebenah, saya, kakak saya, dan kakak ipar saya meluncur ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Rasa kantuk yang menggelayut ketika dibangunkan langsung sirna berganti cemas. Ya, saya mengkhawatirkan kakak ipar saya. Buat saya, beliau lebih dari sekedar kakak ipar, dia sudah menjadi kakak saya sendiri. Terlebih sosoknya saya nilai bisa menggantikan sosok bapak saya untuk membina masjid di samping rumah saya.

Tak banyak yang bisa saya lakukan untuknya. Setelah menurunkan kakak ipar dan kakak saya di valley IGD, saya langsung memarkirkan mobil saya. Mungkin karena bercampur cemas dan kalut, suasana parkiran di RS Cipto begitu horor di mata saya. Kecemasan dan kekalutan semakin berkelindan ketika kami masuk ke ruangan IGD. Di hall IGD yang besar itu, berkumpul berbagai macam orang dengan berbagai macam kondisi menunggu penanganan dari dokter. Beberapa pasien yang dalam keadaan darurat, seperti korban kecelakaan, langsung menerima penanganan. Sedangkan pasien seperti kakak ipar saya yang harus ditangani dokter khusus, harus menunggu di ruang tersebut hingga sang dokter datang (besar kemungkinan sang dokter sedang tidak ada jadwal jaga).

Alhamdulillah kini kondisi kakak ipar saya mulai membaik. Beliau mulai mengingat beberapa kejadian di malam itu. Kekalutan yang ada di hati saya mulai terangkat. Dan begitu pula harapan saya untuk para pasien lain dan para penunggunya. Saya berdoa, semoga Allah ringankan beban yang menimpa mereka dan menguatkan hati mereka hingga cobaan itu diangkat oleh Allah. Saya yakin, jika bisa memilih, tak ada satupun orang yang mau masuk ke IGD, bahkan tak ada satupun orang yang mau jatuh sakit dan harus ke rumah sakit. Tiap-tiap kita menginginkan kesehatan dan kebaikan. Namun tampaknya inilah yang dinamakan takdir. Kita sudah berupaya menjaga diri kita dari musibah, namun tiba-tiba kita terkena olehnya Inilah yang dinamakan takdir, dan kita harus menghadapinya.

Kak, lekaslah sembuh.. karena hari ini, anakmu genap berumur satu tahun.

Salam Sehat Selalu untuk Penduduk Dunia..

Rabu, 23 Mei 2012

Depot Mie Surabaya

Di suatu negeri yang indah permai, terdapatlah sebuah tempat makan yang cukup legendaris bernama Depot Mie Surabaya. Tempat ini sudah berdiri sejak penulis masih SD. dahulu, saban pulang ngajar, di bakda isya, biasanya ayah penulis membawakan sebungkus mie goreng yang dibeli dari Depot Mie Surabaya tersebut. Kami yang ada dirumah merasa sangat bahagia jika dioleh-olehin makanan tersebut.

Tak hanya mie goreng, Depot Mie Surabaya juga menyediakan mie rebus, nasi goreng, ifu mie, dan kwetiau. menu-menu tersebut ada yang levelnya standar, ada yang levelnya spesial. menurut penulis sendiri, setiap menu yang dijual disana sangat "spesial". secara porsi, masakan yang tersaji disediakan dalam jumlah yang mlentung. secara rasa, top markotop.

Dahulu Depot Mie Surabaya hanyalah sebuah depot makan sederhana. sepetak kedai berbentuk persegi yang sepertiganya merupakan dapur masak para koki. sebuah kipas di dinding berusaha menyejukkan para pengunjung yang kebagian hawa panas wajan-wajan para koki. pun demikian, depot ini tetap saja ramai pengunjung. bagaikan aliran sungai Hwang Ho, silih berganti para pelanggan datang mengantri.

Kini Depot Mie Surabaya sudah merelokasi tempatnya berdagang. Tempatnya yang baru ini terhitung sangat lega. tempat parkirnya telah muat lebih dari 10 motor. meja kursi pengunjungnya pun berlipat dari 2 set menjadi sekitar 12 set. Hawa pengap yang dirasakan ditempat lama pun berganti menjadi suasana sejuk nan jembar.

sebagai seorang pelanggan tetap Depot Mie Surabaya, saya mendoakan kelanggengan dan keberlanjutan dari dagangannya. semoga cucu saya nanti juga masih bisa menikmati pesona eksotisisme mie goreng Depot Mie Surabaya. Amin..

Senin, 21 Mei 2012

Umar Sehat Lagi

Tadi malam menjadi malam yang cukup panjang untuk saya dan istri. sebabnya adalah karena sakitnya anak kami, Umar. Umar sejak ahad siang terkena demam dan batuk berdahak. semakin malam, demam nya semakin tinggi. ketika tidurpun si Umar napasnya sampai bunyi ngik ngik.

tidur si Umar pun tidak tenang. berkali-kali dia meringik tanda gak nyaman. berkali-kali pula dia bangun dari tidurnya. saya dan istri bergantian menenangkan dia, menggendongnya, dan berusaha meninabobokannya. untung saya memiliki partner hidup yang tangguh, jadi kami bisa cukup bersabar menghadapi situasi ini.

jelang subuh alhamdulillah reak Umar keluar setelah kami stimulus dengan pijatan di punggung. dan alhamdulillah semakin pagi, suhu tubuh Umar terus menurun. tadi pagi setelah saya berberes mau berangkat kantor saya melihat Umar terlelap dengan cukup nyenyak, Alhamdulillah.

Pagi ini rencananya Umar mau dibawa ke rumah sakit untuk dipijat. ya, sebagai orang tua kami memang memutuskan untuk gak gampangan memberi bermacam-macam obat seperti antibiotik ke anak. dokter keluarga kami pun untungnya juga mendukung hal tersebut.

sakitnya Umar kali ini menurut saya sih karena dia mau numbuh gigi. setelah sekian lama mulutnya ompong melompong, kini sudah ada tanda-tanda akan tumbuhnya gigi. konon dikala anak sedang tumbuh gigi maka si anak bisa menderita demam untuk sementara.

Yah, saya harap demamnya Umar bisa cepat berlalu. jika tidak, ya berarti demamnya Umar lama berlalu. hehe..

Umar, cepat sehat lagi ya..

Umar Lagi Dorong Truk

Kamis, 17 Mei 2012

Indra Romadhon Sarumpaet

Selamat siang teman-teman sekalian. di hari kamis yang indah ini, di saat orang-orang menikmati hari-hari libur panjangnya, saya teronggok di sebuah warnet demi menulis tentang salah seorang teman saya, Indra "Don" Romadhon Sarumpaet.

saya mengenal sosok berbobot ini pertama kali di BEM UI. dulu waktu saya masih mahasiswa baru, saya pernah ikutan cawe-cawe di kegiatan Pemira BEM UI. sebenarnya saya cuma terlibat di satu kegiatan saja (dari puluhan rangkaian kegiatan). kalo gak salah kegiatannya adalah nyiapin kertas suara deh, plus distribusi kotak suara.

Don pada waktu itu masihlah menjadi seorang mahasiswa MIPA UI. as we know lah, tipikal mahasiswa MIPA itu seperti apa. yah, muka anak rohis banget lah. dan besar badannya menjadi nilai plus tersendiri. positifnya adalah kalo ada apa-apa kita ngerasa lebih secure, karena ada bemper yang tebal (dalam artian yang sebenarnya). negatifnya adalah kalo harus berdua boncengan motor ama dia. haha.. gak kebayang deh :D

alkisah di kemudian hari, di tahun ketiga kuliah saya, saya bertemu kembali dengannya di masjid UI. pada pertemuan saat itu saya benar-benar tercengang mendengar kabar Don pindah fakultas ke Hukum UI. diantara sekian banyak alasan, mungkin alasan suku menurut saya adalah yang paling pas untuk kepindahan si Don ini. saya pribadi sih jarang denger scientist yang ujung namanya bermarga Sarumpaet. tapi kalo Lawyer, itu mah sering. dan marketable.. haha..

saya mengenal don sebagai pribadi yang cukup unik, fundamentalis tapi nyeleneh. waktu kami kerja bareng di kegiatan LKSM UI, jelas banget tuh pemikiran-pemikiran dia saban kita ngobrol. untuk urusan syariah dia cukup strict dan teguh. tapi dia juga bisa toleran dan membaur dengan berbagai macam jenis manusia. dia gak kehilangan sense pergaulannya even ketika dia menjadi aktivis yang islami. teladan lah kalo gitu.

pada tanggal 31 Desember 2009 (klo gak salah), saya yang masih bujang ketika itu, bersama sejumlah teman berkunjung ke rumah Don. dan alangkah tercengangnya saya saat tahu rumah Don seperti apa. waw.. sungguh ter-la-lu.. Don ternyata berasal dari keluarga borjuis, tapi penampakannya di kampus sangat proletar. pada malam yang selalu terkenang itu, Don and essential menghabiskan malam tahun baru bersama-sama sebagai bujang. tak dinyana, tahun depannya kami semua gak bisa mengulangi hal yang sama, berhubung saya setahun kemudiannya sudah tak lagi bujang.. hehe..

waktupun berlalu.. Don menemukan belahan jiwanya di saat yang tepat. dan kini beliau sudah dikaruniakan seorang anak yang lucu dan imut. tak ada doa lain yang lebih pas dari seorang teman selain harapan saya bahwa Don bisa menjalani sisa hidupnya dengan bahagia bersama keluarganya, di dunia.. dan akhirat.. amin..

Don.. Sukses ya.. Gendut lo..

Senin, 14 Mei 2012

Andai Cuma Sepeda Motor

Pagi teman-teman. wah, gimana kabar pagi ini. apakah di tempat teman-teman sekalian turun hujan? di tempat saya turun tuh rintik-rintik. tapi alhamdulillah cuma rintik-rintik, jadinya gak mengundang huru hara kemacetan di senin pagi.

selama di jalan, saya mengalami sebuah fase khayalan tingkat tinggi. saya ngebayangin bagaimana apabila di Jakarta ini gak ada yang namanya mobil. jika itu benar terjadi, maka tentu ada sejumlah perubahan-perubahan fisik di fasilitas jalan kita.

yang pertama, garis putih penanda ruas jalan tentu akan semakin menyempit. dengan lebar jalan yang ada seperti sekarang, maka ruas jalan akan semakin banyak. makin rapat-rapat saja garis-garis jalan itu.

yang kedua, jalan tol akan bisa diakses oleh pengguna motor. kalau motor enggak boleh masuk tol, terus siapa donk yang boleh masuk? bajaj gituh? yah, mungkin nanti restriksinya bukan berdasarkan jumlah roda (roda dua dan tiga dilarang masuk), tapi berdasarkan cc (dibawah 125cc dilarang masuk).

yang ketiga, portal masuk komplek akan semakin pendek. yang sekarang kan portalnya untuk mobil. ntar2 portalnya ya buat motor.

sudah, segitu aja yang kepikiran. kalo teman-teman ada usul, boleh lah diungkapkan lewat komen.. hehe..

Selasa, 08 Mei 2012

Program Magang Calon Pegawai

Di saat orang-orang yang gw follow blognya terus menerus memproduksi tulisan, saya malah sibuk dengan urusan keduniaan saya dan lupa untuk menulis. astaghfirullah, maafkan aku ya Allah. baiklah jika begitu, untuk hari ini saya akan menyempatkan diri untuk menulis tentang hal-hal yang terjadi di sekitar saya.

pose tanggal tua. picture belong to http://breadwine.blogspot.com


Kawan semua, sebagaimana banyak pegawai lain di instansi swasta yang menjalani semacam fase orientasi kerja, maka begitu pun dengan kami di instansi pemerintahan, setidaknya di kantor saya. di awal masuk, utusan dari biro SDM bilang bahwa tujuan "program magang" ini adalah agar para pegawai baru tidak seperti katak dalam tempurung.

katak dalam tempurung hidup hanya di tempurungnya saja. si katak menganggap dunia itu ya yang ada di dalam tempurung. yang di luar tempurung sih memang ada dunia, tapi bukan dunia dia. lompatan si katak pun ya hanya sebatas tinggi dari tempurung yang melingkupi dia.

analogi tentang katak ini menurut saya sangat pas disandingkan dengan para pegawai baru. organisasi yang merekrut para pegawai baru ini seperti kami ini tentu tak ingin SDM nya memiliki pemahaman yang parsial tentang organisasi yang ia tempati. manajemen tertinggi sepertinya kepingin punya pegawai baru punya pemahaman holistik tentang organisasi.

nah, pemahaman yang (agak) holistik itu sebenarnya bisa saja tercapai tanpa perlu lewat wasilah program magang. sebenarnya bisa saja organisasi memberikan semacam diklat atau training atau semacam knowledge transfer forum yang memperkenalkan macam-macam divisi/direktorat/bagian yang ada di organisasi.

cara macam ini bisa lebih time-saving. setelah kegiatan transfer knowledge itu si pegawai baru bisa langsung menempati pos dia seharusnya dan langsung terjun ke hal-hal teknis yang ada. jadi masa-masa sebagai "calon pegawai" itu sang pegawai punya pemahaman yang relatif lebih mendalam dibanding pegawai baru yang di magang kan di berbagai tempat selain pos yang seharusnya dia tempati.

namun, meminjam kata-kata Mad Dog di film The Raid, kegiatan macam begitu tuh "gak greget". knowledge transfer forum itu oke, oke banget malah. tapi sejatinya yang namanya learning itu ya by doing. jadi kalau kita dikasih tau ada divisi A, B, C, D, E, F, dsb di organisasi kita maka minimal banget kita udah ngerasain dulu tuh kerja di divisi A, B, dan atau setidaknya C.

dengan dimagangkan di tempat-tempat lain selain penempatan seharusnya setidaknya akan mengurangi semangat sektarian yang biasanya muncul dari orang yang ditempatinnya di situ-situ aja. program magang muter juga berfungsi agar para pegawai baru belajar untuk beradaptasi di berbagai macam jenis lingkungan. keuntungan lain yang pasti dapatnya adalah kita akan bertemu dengan berbagai macam jenis orang. pengetahuan ini buat saya sangat berharga karena nambah-nambah referensi saya tentang macam-macam jenis manusia.

suatu berkah untuk saya pribadi untuk bertemu dengan berbagai macam orang yang hebat-hebat. sekarang ini setidaknya saya menemukan beberapa sosok pegawai senior yang bisa saya jadikan contoh. tipikal orang yang layak untuk saya "kejar". jadi kalau saya lagi malas-malasan ngerjain suatu tugas, saya tinggal ngebayangin aja, kalo si pegawai senior ini di posisi saya maka dia akan leha-leha juga atau malah terjun nyelesein tugas. sejauh ini sih dari imajinasi yang dihasilkan otak saya, mereka selalu nyelesein tugasnya.

so, program magang ini layak sekali untuk dijalani.biar

nb. tolong yah buat siapa saja teman kantor saya yang membaca tulisan ini, dikabarkan kepada temannya yang ada di SDM. biar nilai magang saya dinilai bagus gituh. ai puji yu, yu puji ai. oke..