Kamis, 27 Desember 2012

Diklat Calon Widyaiswara (Telah Berlalu)

"you may forget what you learn here.. but the impression.. you may never forget it.."
- some english man toward Mr. Maliki -

Tepat 5 hari yang lalu, berakhir sudah diklat calon widyaiswara di kantorku. Diklat yang berlangsung selama lebih dari sebulan ini diakhiri dengan sesi seleksi mengajar yang di evaluasi oleh pejabat eselon 2 dari LAN. Dua hari sebelumnya, para peserta diklat telah berhasil melewati tahapan micro teaching yang dievaluasi oleh widyaiswara yang juga berasal dari instansi yang sama.

Tahapan evaluasi dan sesi micro teaching itu hanyalah ujung dari sebuah proses pembelajaran yang cukup intensif dan panjang. Diklat dilangsungkan dari hari senin sampai sabtu. Berjalannya diklat di hari sabtu ini berimplikasi pada intensitas pertemuan keluarga yang menurun. Kelelahan fisik dikalikan kelelahan batin membuat diklat ini dilalui dengan tidak mudah.

Meskipun kesannya sangat melelahkan, tapi banyak hal positif yang saya dan teman-teman dapatkan. Minimal, kami semua jadi saling mengenal satu sama lain. "Dikandangkan" bersama-sama selama sebulan lebih membuat kami mau tidak mau menampakkan sifat asli kami satu sama lain. Gak ada jaim-jaiman satu sama lain.

Selain hikmah saling mengenal, kami sekelas juga akhirnya bisa semakin paham akan pekerjaan di bidang kewidyaiswaraan. Saya pribadi menjadi lebih paham tentang profesi widyaiswara setelah melihat sendiri beragam macam widyaiswara yang mengajar kami. Tiap-tiap widyaiswara yang mengajar kami punya cirinya sendiri-sendiri, punya gaya mengajarnya sendiri-sendiri. Semua yang ditampakan, yang diajarkan, yang diucapkan, dan yang diperagakan oleh para widyaiswara pengajar kami adalah contoh yang baik. Contoh yang baik untuk ditiru, ataupun untuk tidak ditiru.

Untuk hal-hal yang tidak perlu ditiru, cukuplah saya resapi saja dalam hati ini. Tak perlu lah kekurangan orang yang belum cukup saya kenal lebih dalam kemudian saya kupas di blog ini. Cukuplah kelebihan-kelebihan mereka yang kita bahas dan kemudian kita ikuti.

Let's start with Bu Netty. Bu Netty ini adalah seorang dosen dari UNJ. Dia sudah menyelesaikan studi S3nya. Hal yang bisa diambil pelajaran dari beliau adalah bahwa kita jangan sampai menyerah dalam hal mencapai pendidikan yang lebih tinggi lagi. Jika kita sudah punya keinginan untuk belajar lagi, pasti disediakan jalan oleh-Nya.

Pengajar kedua kami adalah Bu Evita, juga dari UNJ. Sederhana saja, saya belajar tentang andragogi dengan gaya pengajaran andragogi. Mungkin banyak pengajar di luar sana yang mengaku mengajar dengan gaya pengajaran orang dewasa (andragogi) tapi nyatanya mengajar dengan gaya pengajaran kepada anak-anak. Bu Evita ini, bahasa kerennya, sejalan antara perkataan dengan perbuatan. Bravo..

Kemudian kami sekelas sempat diajar oleh Bu Michiko. Awalnya saya pikir beliau keturunan Jepang, eh tau-taunya orang Manado. Bu Michiko ini di UNJ memiliki kekhususan di bidang konseling Dari beliau saya mendapatkan gambaran bahwa sesungguhnya seorang pengajar perlu juga memiliki kemampuan konseling.

Pengajar di diklat calon widyaiswara kami sungguh hebat, termasuk evaluator dan penyeleksi kami. Banyak contoh-contoh baik ditampakkan oleh mereka. Contoh yang baik untuk ditiru maupun contoh yang baik untuk tidak ditiru. Saya pribadi merasa sangat beruntung mengikuti diklat ini. Berbekal ilmu yang saya dapatkan dari diklat ini, saya harap saya bisa menjadi pengajar ataupun fasilitator yang hebat untuk negeri ini. amiin..

Sumbangan Perpustakaan Nasional Korea Selatan

Perpustakaan nasional medan merdeka memiliki sebuah ruangan yang berisi buku-buku berbahasa Korea. Dari sebuah papan kecil di pinggir ruangan tersebut, diketahui bahwa ruangan tersebut (dan isinya) ada berkat kerjasama dengan perpustakaan nasional Korea (Selatan). Ruangan tersebut ditujukan agar orang Indonesia lebih mengenal kebudayaan Korea dengan baik.

Sebenarnya tanpa perlu repot-repot nyumbang buku-buku Korea dan bikin ruangan di Perpusnas sekalipun, pihak Korea sudah cukup dikenal di Indonesia. Tapi ya itu, kenalnya dari artis-artis K-Pop macam Super Junior, SNSD, de el el. Tentu mengenal Korea lewat artis-artisnya yang gemerlap tersebut akan membuat bias tersendiri. Yang paling pasti sih bisa jadi dikiranya orang Korea tuh idungnya mancung-mancung, yang cewek semok, yang cowok tinggi-tinggi poll. Padahal mah orang Korea gak gitu-gitu amat.. hehe..

Saya pribadi pertama kali mengenal Korea ketika SD. Saya tahu ada negara yang bernama Korea dari Buku Pintar. Saya dituntut untuk tahu. Kenapa harus tahu? Karena permainan yang sering dimainkan ketika SD adalah mainan "Pancasila lima dasar". Dalam permainan ini kita harus menebak sebuah negara atau benda atau artis atau apapun yang disepakati di awal yang huruf depannya didapat dari hasil gambreng. Dengan sering-sering baca Buku Pintar (atau RPUL),  kesempatan buat menang di permainan ini akan besar. Dan berkat didorong oleh motif ini lah saya akhirnya bisa mengenal Korea.

Berikutnya saya mengenal Korea dari Tae Kwon Do. Waktu SD kelas 5 saya mulai ikut les Tae Kwon Do. Sabam saya (guru) bilang bahwa olahraga Tae Kwon Do ini merupakan seni beladiri asli Korea. Dan di setiap baju Tae Kwon Do pasti terdapat satu bendera Korea. Dan menurut saya, bendera Korea itu keren.

Kembali ke topik ruangan hasil kerjasama dengan perpustakaan nasional Korea tadi . Di ruangan tersebut saya mendapati hampir semua bukunya ditulis dalam bahasa Korea. Awalnya saya pikir percuma saja. Tapi setelah ngubek-ngubek lebih dalam ketemu dah satu buku berbahasa Indonesia yang mengenalkan tentang negeri Korea.

Dari buku tersebut, saya mendapatkan sejumlah gambaran tentang Korea (Selatan). Negeri Korea ini katanya sudah berdiri sejak ribuan tahun sebelum masehi. Korea memiliki sejumlah artefak yang berasal dari masa prasejarah Korea. Dulu sekali, tipikal masyarakatnya egaliter, namun struktur masyarakatnya belum terbentuk. Setelah mulai masuk zaman sejarah, diketahui bahwa di Korea sudah mengenal kelas-kelas masyarakat. Ketika itu agama Budha sudah masuk ke Korea.

Budha adalah agama mayoritas di Korea. Walaupun orang yang aktif beragama hanya setengah dari penduduk Korea, namun yang mewarnai kehidupan mayoritas warga adalah agama Budha. Setelah Budha, agama yang banyak dianut oleh warga Korea adalah Katolik. Selain itu ada sejumlah kepercayaan atau sekte agama yang lain. Untuk Islam sendiri (agama yang saya anut) diketahui juga telah cukup menyebar di semenanjung Korea.

Struktur demografi di Korea saya nilai cukup unik. Pada tahun 2007, struktur demografinya berbentuk seperti lonceng. kecil di usia orang tua, sangat besar di usia dewasa (35 tahunan) dan mengecil di usia balita dan anak-anak. Dari struktur tersebut bisa diramalkan bahwa sekitar 20 tahun lagi dari 2012 ini, jumlah penduduk di usia non produktif akan membengkak. Pasalnya, angka harapan hidup di Korea ini cukup tinggi. Untuk lelaki, angka harapan hidupnya mencapai 70-an tahun, dan wanita mencapai 80-an tahun. Masalah penduduk senior ini bisa jadi potensi masalah sendiri jika tidak disiapkan dari sekarang.

Banyak yang bisa dipelajari dari Negeri Ginseng tersebut. Indonesia bisa belajar tentang bagaimana suatu industri dalam negeri bisa berkembang sedemikian rupa. Samsung, Hyundai, LG, adalah sedikit contoh tentang perusahaan asli Korea yang berhasil merambah pasar dunia di segmennya masing-masing.

Saya pribadi ingin belajar tentang kisah kepemimpinan di Korea. Walaupun negeri tersebut tampak damai-damai saja, namun diketahui bahwa Korea pernah mengalami masa kerajaan-kerajaan. Di ketahui bahwa di sana pernah muncul tiga kerjaan kuat sekaligus di satu masa. Tiga kerjaan tersebut saling bersaing memperluas pengaruhnya. Masa peperanganpun tidak terhindarkan. Dan tentu saja justru di masa-masa sulit itulah biasanya muncul para pemimpin yang hebat. Kisah tentang pemimpin-pemimpin di Korea ini lah yang menurut saya menarik untuk dicari tahu dan dikaji.

Petualangan saya tentang Korea baru saja dimulai. Semoga suatu saat nanti saya kesampaian untuk menjejakan kaki di negeri tersebut. Amiin..

inilah arti dari garis-garis di bendera korea selatan.. mirip-mirip kisah avatar aang

Rabu, 12 Desember 2012

Gak Jadi Kiamat

Menurut sejumlah kabar yang beredar di internet berbulan-bulan lalu, katanya hari ini adalah hari terjadinya kiamat. reasoning terjadinya kiamat adalah karena hari ini merupakan hari terakhir pada satuan era di penanggalan suku Maya. selain karena alasan penanggalan suku Maya, ada sejumlah teori lain tentang kiamat ini.

National Geographic Channel (NGC) sendiri menanggapi dengan cukup serius isu yang beredar ini. NGC mengeluarkan sebuah acara yang berjudul Doomsday Preperation. acara NGC tersebut berkisah tentang orang-orang di Amiriki sana yang sudah bersiap-siap menghadapi bencana besar, so called "kiamat".

Tapi yang menarik adalah adanya berita konfirmasi dari suku Maya bahwa anggapan kiamat akan terjadi pada 12 desember 2012 itu salah kaprah. Suku Maya menyatakan bahwa tanggal 12 desember tersebut hanyalah akhir satu era dan awal untuk era lain. Jadi tidak ada tuh yang namanya bumi berakhir masanya pada tanggal 12 desember 2012.

Faktanya, hari ini tanggal 12 desember 2012, memang tidak terjadi kiamat besar. kalau kiamat kecil (kematian) orang perorang ya mungkin-mungkin saja terjadi. tapi untuk kiamat besar ternyata cuma isapan jempol belaka. pagi ini saya toh masih bisa bobok-bobok sampe kesiangan. pagi ini saya masih sempet makan roti celup teh. pagi ini saya masih sempet main pe-es lawan pak suiy dan satya.

ya, hari ini belon kiamat, tapi mungkin besok bakalan begono..

Selasa, 11 Desember 2012

Sakit Dikit Waktu Diklat

hari ini adalah hari selasa tanggal 11 desember 2012. tak terasa sudah tiga minggu lebih kami menjalankan diklat. dalam seminggu dipakai enam hari untuk kegiatan pembelajaran. otomatis waktu bertemu keluarga bagi para peserta diklat terhitung minim.

pada diri saya pribadi, kadang mucul rasa bosan. bosan karena kepinginnya sih waktu buat istirahatnya ditambah sehari. tapi sebenarnya yang paling bahaya bukanlah rasa bosan itu sendiri, tapi kondisi badan.

kondisi badan saya pribadi relatif ngedrop dibandingkan hari pertama diklat. demam dikit, batuk dikit, berdahak dikit, pilek dikit meyerang ketahanan tubuh saya. berbekal obat-obatan yang disiapkan istri, saya hadapi penyakit yang dikit-dikit tersebut

saya harap, saya berhasil menjaga kondisi tubuh sampai diklat ini selesai. saya harap, saya dan teman-teman yang lain bisa melewati diklat ini dan lulus semua.. amiin..

Jumat, 07 Desember 2012

Kejadian Sederhana Mengubah Yang Biasanya

suatu benda yang mengalami pergerakan dengan cepat biasanya memerlukan daya yang sangat besar. untuk meningkatkan daya gerak tersebut, suatu benda membentuhkan momentum. momentum inilah yang kemudian mengkuadratkan kekuatan gerak dari suatu benda.

begitu pula dalam hidup. ketika kita ingin berubah, kita biasanya membutuhkan suatu tekad yang benar-benar kuat. tekad ini akan semakin kuat jika diiringi dengan perencanaan yang matang serta langkah-langkah yang jelas.

tapi dalam setiap hukum alam, selalu ada eksepsi, ada anomali. air mengalami anomalinya ketika berada dalam suhu minus 4 derajat celcius. tak cuma hukum alam, hukum hidup juga punya beberapa pengecualian, termasuk yang terkait dengan perubahan. terkadang perubahan tidak memerlukan daya yang begitu besar, ataupun momentum yang besar. suatu kejadian kecil yang terjadi ternyata bisa menghasilkan perubahan yang besar pada hidup kita.

Merokok adalah suatu hobi yang cukup adiktif. sesuatu yang adiktif, akan sulit untuk dihilangkan. oleh karena merokok sangat tidak baik bagi kesehatan, maka seharusnya para perokok yang sadar kesehatan akan menghentikan hobinya tersebut. namun karena sifatnya yang adiktif, kebiasaan merokok sangat sulit dihilangkan.

sejumlah orang berusaha mati-matian untuk menghilangkan kebiasaan merokok, dan banyak diantara mereka yang gagal. namun ada sedikit orang yang karena dipicu oleh kejadian kecil, maka kebiasaan merokoknya hilang sama sekali.

paklik (paman) saya termasuk orang yang bisa menghilangkan kebiasaan merokoknya karena kejadian yang sederhana. alkisah, paklik saya yang perokok kelas light heavyweight. hobi ngerokoknya sudah dimulai dari dia remaja. setelah memiliki beberapa anak, tiba-tiba saja dia membaca sebuah artikel yang menyatakan bahwa merokok itu membahayakan kesehatannya. sesaat setelah membaca artikel tersebut, tiap batang rokok langsung terasa asam di mulutnya.

saya pribadi merasa beberapa kebiasaan saya terbentuk karena kejadian yang biasa-biasa saja. contoh sederhana adalah memberikan tempat duduk kepada ibu-ibu atau orang tua di kereta. sebenarnya sedari saya mulai berkereta secara rutin, saya cukup sering memberikan tempat duduk saya kepada ibu-ibu maupun orang tua. namun waktu itu, kebiasaan saya belum lah menajdi reflect. saya masih pilih-pilih ketika memberikan tempat duduk saya.

sampai suatu saat, saya berangkat kuliah ke depok bersama kakak saya. profil kakak saya kira-kira macam jilbaber galak gitu lah. bersama kakak saya, kami berdua naik kereta dari stasiun manggarai. keunggulan naik dari stasiun manggarai adalah para penumpang mendapatkan probabilitas untuk duduk secara lebih tinggi.

hipotesis diterima, kami berdua dapat tempat duduk. setelah kereta jalan, saya langsung membuka koran yang sempat saya beli di depan stasiun. baca koran di kereta sambil duduk menuju kampus sungguh merupakan kenikmatan tersendiri, sebuah "cara elegan untuk memulai pagi".

tapi memang sudah menjadi sunnatullah, bahwa ketika kereta sudah sampai tebet, maka gerbong sekonyong-konyong menjadi penuh. kenikmatan "cara elegan untuk memulai pagi" itupun sirna. di depan saya dan kakak saya, berderet para mahasiswi maupun ibu-ibu yang memiliki tujuan ke arah pasar minggu, depok, citayam, bojong, maupun bogor.

karena memang masih gak "ngeh" kalau saya mulai dikerubungi wanita-wanita, maka saya masih asik dengan berita-berita yang ada di dalam koran. secara ujug-ujug, sebuah sikutan melayang ke lengan saya. sikutan maut kakak saya yang tertahan oleh tebal otot lengan saya. meskupun sikutan tersebut tidak sakit, tapi cukup untuk membuat saya tersadar.

saya tatap mata kakak saya. dari situ bisa saya tafsirkan bahwa kakak saya minta saya menyerahkan  tepat duduk saya kepada mbak-mbak yang beridiri di depan saya. sayapun berdiri sebagaimana diinstruksikan mata itu.

sikutan dan lirikan mata itu memang samar-samar saya ingat, tapi impresi dari kejadian itu selalu saya ingat. sikutan dan lirikan tersebut memang tidak seberapa dan bukan kejadian yang wah-wah banget. tapi kejadian sederhana tersebut mampu merubah habit saya dalam berkereta sampai saat ini.

sebuah kejadian sederhana, bisa jadi bukan apa-apa bagi diri kita. tapi kadang dari kejadian-kejadian sederhana tersebutlah, hidup seseorang bisa berubah. contoh yang saya ceritakan di artikel ini memang gak seberapa. tapi rasa-rasanya sih teman-teman punya pengalaman tersendiri perihal kejadian sederhana dan perubahan dalam hidup teman-teman sekalian..

this is my story.. what about yours?

salam salim!!

Rabu, 05 Desember 2012

Komponen Perjalanan yang Seru

Terkadang yang membuat perjalanan kita menjadi menarik bukanlah masalah perjalanan "kemana", tapi malah yang membuatnya menjadi menarik adalah perjalanan "dengan siapa". semakin dahsyat hasilnya jika komponen "kemana" dan "dengan siapa" berada dalam komposisi yang tepat. jika demikian adanya, maka perjalanan kita bisa menjadi perjalanan yang tidak terlupakan dan selalu menjadi kenangan. pasti menjadi kenangan. entah itu kenangan buruk atau kenangan baik.

saya pernah mendapat cerita dari teman saya yang sangat falimiar dengan perjalanan ke Bali. Bali sebagai kota wisata dunia, menyimpan daya tarik yang sangat besar bagi turis lokal maupun asing. tapi meskipun demikian, Bali akan semakin terlihat biasa-biasa saja jika kita terhabituasi dengan perjalanan itu sendiri. dan hal itu terjadi dengan teman saya.

namun ternyata, pergi ke Bali menjadi sangat berkesan bagi dirinya ketika itu dilakukan dengan teman teman satu senatnya. pada sesi malam yang cukup bebas, dia dan teman-temannya dikompori oleh sang ketua senatnya untuk jalan-jalan dalam arti konotatif maupun denotatif. sang ketua senat yang ahli debat dan ahli mempengaruhi orang ini berhasil meyakinkan teman-temannya ini agar mau pergi ke wilayah Garuda Kencana Wisnu (GWK).

kejadian tepatnya saya terus terang agak lupa. namun yang pasti hasilnya sangat fenomenal, satu grup itu berjalan kaki total lebih dari 3 jam untuk GWK yang masih kosong melopong. seluruh peserta "jalan-jalan" waktu itu sangat terkesan dengan perjalanan mereka, termasuk siapapun yang mengaku sering ke Bali waktu liburan. sangat terkesan karena meskipun sangat melelahkan, tapi mereka berhasil mengalahkan rekor mereka sendiri dalam hal jalan kaki di tempat wisata seterkenal Bali.

buat saya pribadi, faktor "kemana" dan "dengan siapa" juga sangat berpengaruh dalam menarik tidaknya sebuah perjalanan. minggu malam, memutuskan untuk jalan-jalan ke mall dekat wisma saya menginap. sesampainya di amll, saya memutuskan untuk melepas penat dengan bermain game basket di sebuah arena bermain.disitu saya berhasil mengalahkan rekor skor diri saya sendiri.

Setelah beberapa saat bermain, ronde demi ronde, saya merasa ada yang kurang. ya, lawan main game basket saya tidak ada di samping saya. biasanya lawan saya ini berhasil mengalahkan saya terus menerus dalam hal perolehan skor. aneh, karena badannya terhitung kurus dan seharusnya saya lah yang memenangi pertarungan skor dengannya, tapi ya nyatanya hasilnya skor dia selalu lebih tinggi dari saya.

ya, permainan yang sangat seru tersebut seketika menjadi hening dan sepi ketika saya melihat kesamping.. dan di sana tidak ada istri saya. perjalanan dengan istri saya memang terhitung, jika dilihat dari faktor "kemana" masih dalam taraf yang biasa-biasa saja. tapi dengan adanya dia, mantaplah terisi skor dari faktor "dengan siapa". ibarat kata nih, Pusat Grosir Cililitan terasa Mall Of Indonesia lah.

itu pengalaman dan teori saya, bagaimana dengan kamu?

Sabtu, 10 November 2012

Bakso Rudal Gang Pepaya

hari sabtu ini kebetulan saya lagi main ke depok lagi. seturunnya di stasiun ui, saya dan teman perjalanan saya singgah dulu makan di bakso rudal. sebagai informasi, bakso rudal adalah kedai bakso yang bertepat di jalan dekat stasiun ui menuju ke arah es pocong kober. sebenarnya kedai bakso rudal ini sekedar menjual bakso urat saja. namun tampaknya sang pemilik cukup cerdas dengan mem-brand bakso uratnya dengan brand bakso rudal.

nah, kebetulan lagi, kedai bakso rudal yang berada di jalan menuju es pocong kober tersebut lagi tutup. tutupnya kedai tersebut dikarenakan adanya renovasi fisik kedai-kedai tersebut yang sejatinya dimiliki oleh manajemen stasiun ui. alhamdulillahnya, bakso rudal tersebut buka cabang baru di gang pepaya samping stasiun ui menuju ke arah deretan salon moz5 margonda.

sambil makan, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan pemilik kedai tersebut. tampaknya sang pemilik berusia kira-kira 30an tahun. dari sang pemilik, saya mengetahui bahwa sebenarnya kedai bakso rudal di gang mangga tersebut merupakan cabang dari kedai yang pertama. kedai yang pertama tesebut tutup sementara sampai renovasinya selesai. dia juga bercerita bahwa sewa tempat di gang mangga tersebut memakan biaya sampai 10 juta setahunnya.

mendengar angka 10 juta tersebut, saya langsung terhenyak. logikanya, profit dari dagang bakso di cabang tersebut saja pasti jauh di atas 10 juta rupiah setahunnya. well, ini profit lo. profit dalam artian pendapatan dikurang biaya bahan baku bikin bakso. dari sisa uang tersebut barulah dipake buat nutup pengeluaran sewa tempat, gaji karawan, dan lain lain. dan gak mungkin donk dia mau capek-capek running bisnis kalo cuma impas aja. itu artinya apa, artinya pendapatan yang dia bisa dapat itu jauh jauh lebih tinggi lagi.

akhirul kalam, buat para teman-teman yang masih jadi orang kantoran, mending mulai deh mikirin mau bisnis apa. kalau udah kepikiran, take action lah kalian. jangan kalah ama bakso rudal. hehehe.. salam rudal!!

Jumat, 09 November 2012

Gak Sempet Nulis

selamat pagi semua. apa kabarnya jumat pagi ini kawan-kawan? semoga teman-teman semua selalu dilimpahkan nikmat sehat. amiin.. alhamdulillah saya pribadi juga dalam keadaan sehat. alhamdulillah, masa-masa kondisi badan nge-drop udah lewat. alhamdulillah, kondisi anak istri juga sehat. hanya saja tampaknya kemampuan dan kemauan menulis saya belon kunjung sehat.. hehehe..

bulan februari tahun ini merupakan masa-masa terproduktif saya untuk belajar menulis di blog ini. wajar aja sih, lawong waktu luang di masa itu juga berlimpah. namun tampaknya ada tren penurunan produktivitas menulis yang konsisten pada diri saya, dari bulan ke bulan.

sibuk jadi alasan? bisa aja sih. tapi apa gak malu ama dahlan iskan? bos jawa pos yang sekarang jadi pejabat negara sewaktu jadi dirut pln masih mampu kok nulis secara konsisten. coba cek blognya, maka kau akan menemukan dia dalam sebulan masih mampu menulis 3 tulisan. dan tulisan di sini, walaupun sifatnya berupa opini atau pengalaman sendiri, bisa dia tulis dengan cukup panjang dan komprehensif. dan kebiasaan menulis tersebut masih terjaga sampai saat ini.

itu si dahlan udah dirut, lah gua.. masih cungpret aja jarang nulis, apalagi kalo udah jadi pejabat nanti nih.. (jiyeeh, kaya bakal jadi pejabat aja). so, alesan sibuk, gak banget buat diajuin. toh gw harus akuin, kok ngaku-ngaku sibuk tapi masih sempet browsing 9gag semaleman, baca manga, ataupun maen nintendo dan playstation. sompreeettt broooo!!! dasar pemalesss *ngomel sambil guling-guling*

sejujurnya, dalam hati, saya ini udah punya niatan buat nulis dan nulis dan nulis. lawong sebenarnya banyak pengalaman yang pantas diabadikan dalam tulisan kok. let say pengalaman jadi asisten ngajar di medan, pengalaman ke kuningan city untuk pertama kali, pengalaman idul qurban waktu umar usia setahun, pengalaman anggota keluarga terkena cacar dan sakit berbarengan, dan berbagai macam pengalaman lain.

memang, pengalaman tersebut mungkin nilainya gak begitu wah untuk saya, apalagi buat temen-temen pembaca yang lain. tapi ketika suatu momen dalam hidup kita abadikan dalam bentuk tulisan, maka itu akan jadi sweet memories (atau bad memories) kalo kita baca di masa depan. terus terang saya agak menyesal waktu sma dan kuliah dulu jarang menuliskan pengalaman hidup saya.

sebenarnya tulisan atau lintasan pikiran kita bisa selalu terabadikan dalam tulisan andai ada alat semacam helm, yang kalo kita mikirin sesuatu maka akan ter-print tuh apa yang kita pikirin. jadi abis mikirin suatu hal, tinggal di save, ntar kita klik tombol print, terus langsung ckiitt.. ckiitt.. ckiitt.. gitu *printernya kan dot metric yang kaya di wartel*

dan seiring dengan tulisan ini, gw menganjurkan diri gw sendiri agar selalulah rajin dalam menulis. tetap sehat.. tetap semangat.. Allohu Akbar


Minggu, 14 Oktober 2012

Kupang, For The First Time

Alhamdulillah, pada selasa kemarin saya diberikan kesempatan untuk menjejakkan kaki di bumi Allah yang bernama Kupang, Nusa Tenggara Timur. Walaupun dalam rangka dinas, namun saya tak akan melewatkan kesempatan untuk mengobservasi lingkungan, meet and greet dengan rakyat saya sendiri.. hehehe

Keberangkatan pesawat terjadwal pukul 7.30 WIB. kami satu tim sudah ada di bandara sejak pukul enam. karena hape saya mati, maka saya ngecas hape dulu sehabis check in sampe pukul 7.15. alhasil, kami satu rombongan hampir saja ditinggal terbang pesawat.

perjalanan kali ini adalah perjalanan udara pertama saya yang harus transit. sebelum sampai ke kupang, pesawat transit dulu di Bali. kami pun turun sebentar untuk numpang pipis. Kalau orang kaya liburan ke Bali, kami ke Bali mah cuma buat numpang pipis.. see, ketahuan kan siapa yang lebih kaya.

pesawat kami landing di di bandara el tari, kupang, kurang lebih pukul 12.30 waktu setempat. sesaat sebelum mendarat, saya sempat melihat penampakan bumi kupang dari atas pesawat. kesan pertama yang saya dapat adalah bumi tersebut sangat kering.

sesaat saya berpikir, seperti apakah karakter dari penduduk yang tinggal di wilayah ini. tentu orang yang tinggal di wilayah ini adalah orang-orang yang tangguh, kuat, dan tidak cengeng.

banyak hal yang menarik yang saya perhatikan dari kupang, antara lain sebagai berikut ...

1. ternyata nama mantan para gubernurnya diabadikan menjadi nama jalan dan bandara. el-tari, nama bandara di kupang, ternyata merupakan nama gubernur pertama NTT. tak cuma dijadikan nama bandara, patung tokoh ini menjadi semacam landmark dari kota kupang.

2. tanah di kota kupang banyak yang merupakan tanah karang. kalau biasanya karang itu ada di pantai, atau di bawah laut, di kupang karangnya ada di tengah kota. saya membayangkan, jangan-jangan dahulu sekali nusa tenggara ini merupakan bagian dari laut. namun karena pergerakan volkanik dan penyurutan air laut, maka muncul lah bumi kupang.

3. sangat jarang terjadi hujan. menurut penuturan pegawai perwakilan kantor saya, di kupang jarang sekali terjadi hujan. malahan katanya, banjir terakhir di kupang terjadi pada tahun 1990-an. bukan berarti di kupang langitnya tak pernah mendung. sepenglihatan saya beberapa kali langit mendung berarak di atas kota kupang, namun tampak hanya numpang lewat.

4. tidak ada peminta-minta. kembali menurut penuturan pegawai perwakilan kantor saya, orang kupang tidak ada yang berprofesi sebagai peminta-minta. meskipun hidupnya mungkin tidak mudah, harga diri orang kupang cukup tinggi untuk menjadi seorang peminta-minta.

5. tampak strata yang cukup sejahtera dari penduduk kupang adalah pegawai pemda setempat. yah, entah ya, namun menurut mata awam saya memang demikian faktanya. tapi sebenarnya ada strata pedagang juga yang terhitung cukup sejahtera. namun tampaknya strata pedagang ini diisi oleh warga pendatang. well, kalau saya sampai harus menjadi warga kupang saya pikir saya juga akan masuk ke strata pedagang ini sih.

6. rumah dinas gubernurnya sangat amat luas sekali dua kali tiga kali dan berkali kali. malahan kata orang yang menjemput rombongan kami, rumah dinas gubernurnya lebih luas dari kantor gubernurnya sendiri. subhanallah..

7. kesempatan untuk berbisnis di kupang sangat amat luas. masih banyak lahan yang bisa dieksplor lebih jauh lagi untuk dijadikan bisnis tersendiri. jikapun suatu bisnis sudah ada lebih dulu di kupang, namun pemainnya relatif masih sedikit. kalau saya tinggal di kupang, mungkin bisnis pertama yang akan coba saya rintis adalah bisnis bimbingan belajar dan bisnis jasa konsultasi skripsi.

di NTT ini saya baru berkesempatan bersapa dengan kupang. semoga di kesempatan yang lain, saya bsia menyapa kota-kota NTT yang lainnya. amiin..

Bakwan pertama saya di Kupang. Tukang gorengannya dari Jawa kayaknya


Yang desain spanduknya geblek. Masa foto orang digabung ama jagung. Ngejek..

 
Well, ini cuma warung makan lamongan loh, tapi WIFI ZONE cing!!


Ini semacam mini market di Kupang. Namun, harganya masih terhitung premium. Gak tau deh kalau alfamart masuk ke market ini apakah harganya akan bersaing atau tidak.

Senin, 08 Oktober 2012

Konsekuensi Finansial Sakit Gula

pada akhir bulan juli lalu saya pernah menulis tentang tingginya tingkat asam urat saya (baca di sini). alhamdulillah, tingkat asam urat itu turun drastis sampai ke poin 6 ketika saya mengukur kembali tingkat asam urat saya di pertengahan september lalu.

turunnya tingkat asam urat itu tampaknya Allah takdirkan terjadi setelah saya menjalani puasa ramadhan. tampak-tampaknya sih yang namanya puasa itu sedikit banyak mampu mengontrol penyakit-penyakit yang ada dalam tubuh ini.

bayangkan saja teman-teman, saya berhasil memecahkan rekor asam urat tertinggi di kantor. dan dalam satu setengah bulan, saya berhasil memecahkan rekor lagi, kali ini dalam hal penurunan asam urat terdrastis yang pernah dicatat klinik kantor. well, you can say i am really proud of myself.

namun pagi ini, dokter kantor memberikan peringatan baru untuk saya. setelah satu setengah bulan silam beliau memperingati asam urat, kini dia memperingati saya tentang risiko terkena gula.

tadi setelah cek kadar gula, saya diberi skor oleh si mesin kesehatan sebesar 150 poin. katanya sih, skor normal kada gula itu batas atasnya sebesar 120 poin. well, walau bukan ancaman serius, skor kadar gula sesaat (KDS) ini harus saya perhatikan lebih jeli lagi ke depannya.

Diabetes Mellitus (disingkat DM), disebut-sebut oleh dokter kantor saya sebagai mother of the disease  (emaknya para penyakit). sekali kita kena DM, maka penyakit-penyakit yang lain menjadi aktif. ibarat tombol switch on gitu kali ya.

menurut beliau, bahaya terbesar dari DM adalah kematian. "Mati?! terus kenapa dok? semua orang juga bakal mati kok.." begitu ucap saya sambil mengangkat sebelah alis. dan sang dokter pun menghela nafas panjang.. "hhhhh....".

kemudian dia mengambil secarcik kertas, dan menggambar sebuah bagan sederhana tentang efek sakit gula. dari bagan itu tampak sakit gula akan berefek ke sel saraf, ke mata, ke ginjal, ke jantung, dan juga otak.

walaupun agak ngeri juga ngeliat efeknya yang bervariasi, tampaknya saya masih belum cukup takut kena gula. tapi sesaat saya langsung sadar, ada konsekuensi finansial yang cukup besar dari penyakit-penyakit tersebut.

konsekuensi finansial dari gagal ginjal sekecil-kecilnya sebesar biaya yang kita keluarkan untuk cuci darah. kalau kata dokter, walau bisa diringankan kartu askes, tapi tetap aja keluar duit jutaan setiap bulan buat cuci darah.

untuk konsekuensi finansial dari sakit jantung, saya pribadi sudah ada gambaran dari sakitnya orang tua saya. sekali berobat aja bisa keluar duit ratusan ribu rupiah. padahal si dokter cuma cemek-cemek sedikit, obrol-obrol sedikit, terus ngasih obat. idih, amit-amit deh, sehatnya belon tentu, keluar duitnya udah pasti.

alhamdulillah, setelah membayangkan dampak finansial saya langsung tersadar untuk menjaga makanan saya, biar gak gampang sakit. saya harap, teman-teman juga jaga kesehatan ya.

Salam Sehat

Jumat, 05 Oktober 2012

Godaan Puasa Sunnah

puasa sunnah biasanya relatif agak sulit dijalankan bagi orang yang imannya tipis kaya saya ini. digoda bau indomie goreng aja bisa goyah. "astaghfirullah, maafin saya ya Allah.. hari ini saya absen dulu" ucap saya pada suatu hari ketika benar-benar tergoda makanan seraya membatalkan puasa senin saya.

hari ini saya kembali mengalami godaan puasa lagi, dengan level yang lebih dahsyat. kalo indomie goreng kita ibaratkan sebagai super saiya 1, godaan yang ini ibarat super saiya 3, sambil fushion pulak. godaan ini, tak lain tak bukan adalah segelas es cincau seger, fresh from the gerobak.

sebenernya salah saya juga sih, udah tau puasa malah maen futsal. tapi kalo saya gak maen futsal, saya gak olahraga. gak olahraga, gak sehat. gak boleh donk. jadi ya main futsal iya, puasa iya. mantep kan?!

sebenernya gak mantep-mantep amat sih. lawong abis maen futsal ngantor kok. kan di kantor adem, ber-AC. puasa mah gak berasa dimarih. tau-tau udah deket maghrib aje.

namun ternyata godaannya bukan terdapat di kantor, tapi terdapat di perjalanan menuju kantor. udah abis main futsal, harus ngadepin macet, eh, ada tukang cincau lagi mejeng ngelayanin pelanggannya.

tampak di mata ini si abang cincau bergerak secara slow motion. diciduk cincaunya dengan centong plastik, melayang-layang si centong plastik di udara, dan SPLASH.. masuklah sang cintau ke dalam gelas.. di dalam gelas, tampak sang cincau bergoyang-goyang dengan gembira.

rangkaian gerakan itu berhasil menyeret air liur saya keluar dari mulut. slurp.. dan tiba-tiba saja otak saya jadi ngeres, tetiba terbayang es degan, es cendol, es teh manis, dan minuman segar lainnya yang baru keluar dari kulkas.

cobaan hai cobaan.. pergilah engkau.. hus hus..

Senin, 24 September 2012

Sang Pedagang Nelangsa

pada suatu malam, saya dan istri saya sedang berkencan di kawasan cempaka putih. kami memilih untuk bersantap malam di sebuah kedai mie ayam pinggir jalan. meskipun hitungannya makan di emperan, tapi buat saya situasi romantisnya tetap bisa didapatlah.

ketika sedang asik menunggu pesanan jadi, kami dihampiri oleh seorang pria tengah baya. pria tersebut bertampang sangat nelangsa, seperti seluruh beban hidup dunia ini tertimpa di pundaknya. dia berpakaian agak lusuh, berkemeja, dan terkesan merupakan orang kampung yang kikuk karena baru saja hidup di kota.

ternyata dia mencoba menawarkan barang dagangannya, semacam tas go green gitu dan sejumlah tissue. istri saya yang tampaknya terenyuh hampir saja membeli barang dagangannya. namun tangan saya sigap menahan istri saya. "gak usah" ucap saya pelan.

entah kenapa seketika saja saya menahan istri saya dari berbuat "baik". jamak bagi kebanyakan orang untuk membeli dagangan orang yang tampak nelangsa untuk sedikit meringankan beban hidup orang tersebut. namun insting saya mengatakan dia bukan orang yang pantas dikasihani.

sejenak saya berpikir, alangkah kejamnya saya. "biarin!" celetuk alter-ego saya. dengan sedikit perasaan menyesal saya bertekad untuk shodaqoh untuk mengkompensasi kekejaman saya hari ini.

menit-menit pun berlalu. karena pesanan makanannya tak kunjung tersedia, istri saya berinisiatif untuk pergi ke mini market terdekat untuk membeli air mineral. saya perhatikan dari tempat saya nongkrong, "sang pedagang nelangsa" itupun juga masuk ke mini market tersebut. "keren juga dia, belanjanya di mini market" ucap saya dalam hati.

setelah selesai belanja, istri saya langsung menghampiri saya, tampak ingin melaporkan sesuatu. "abiii!!! si pedagang tadi ternyata tajir biii!!!" ucapnya. menurut penuturan istri saya, "sang pedagang nelangsa" tersebut sempat menghitung uangnya di dalam mini market. tampak beberapa helai uang seratus ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan dia tata ulang di dompetnya.

istri saya syok, karena dia sendiripun cuma membawa uang sehelai lima puluh ribu. gambaran pedagang yang tampak susah sekali hidupnya itu langsung sirna di mata istri saya. dan kalau istri saya syok, saya sampai tahap jengkel berat. karena waktu lagi kencan itu, saya sebenarnya cuma bawa uang dua puluh ribu, dan sebenarnya lagi minta ditraktir istri saya.

menurut penuturan pedagang mie ayam di tempat kami nongkrong, ternyata "sang pedagang nelangsa" itu sering sekali nongkrong di kawasan sekitar cempaka putih. setiap malam, menurut tukang mie ayam, dia bisa mendapatkan uang ratusan ribu rupiah.

prejudice awal saya adalah "sang pedagang nelangsa" tersebut sengaja mengeksploitir kenelangsaannya untuk mendapatkan simpati calon pembeli. simpati ini kemudian berbanding lurus terhadap peningkatan sales si pedagang. agak tricky juga ya.. kampret..

kisah di atas memuat banyak hikmah. hikmah yang paling nyata kelihatan adalah "don't judge the book by the cover". muka nelangsa belum tentu hidupnya nelangsa, bisa jadi hidupnya lebih bahagia.

hikmah berikutnya adalah kalau mau beli barang, gak usahlah pake iba-ibaan. kalau emang mau sekalian sedekah, saya sarankan jangan pasang prejudice. jangan pake pasang prasangka macam "jangan-jangan dia nelangsa boong2an nih". kalo pasang prasangka, gak jadi-jadi lu beramal, rugi sendiri.

saya pribadi sih punya rules tersendiri buat sedekah. saya lebih prefer ngasih makanan/minuman ke pengemis. ke anak kecil yang minta-minta, saya gak pernah kasih duit, saya prefer kasih susu kotak yang kecil. terus kalau pun mau ngasih duit ke tukang minta-minta, saya terminate segala macam prejudice di otak saya.

pengalaman yang saya tulis di atas bisa jadi kasuistis. dan saya minta ke teman-teman sekalian jangan juga nge-judge pedagang yang bertampang nelangsa itu sedang mengeksploitasi kenelangsaannya. tapi harap diambil pelajaran buat kita, kalau kita berdagang, gak usah lah minta dikasihanin buat dibeli barangnya. karena percaya aja dah, rezeki itu Allah yang ngasih.

selamat mencari rezeki teman-teman.. salam senin pagi!!

Jumat, 07 September 2012

Pengalaman Menginap di Kampus

di sore  ini, salah seorang temanku nge-twit dengan tagar HalYangDisukaiDiFEUI. bunyi twit dia kurang lebih seperti berikut "makan mie yamin di Kantin FE #HalYangDisukaiDiFEUI". meskipun sejatinya mie yamin bisa dikonsumsi dimanapun, namun mengingat masa-masa makan mie yamin di kantin FE membawa kenangan tersendiri buat diri saya.

kalau saya pribadi, banyak kenangan yang terpatri selama masa-masa saya kuliah di FEUI. kenangan tersebut bervariasi dari kenangan yang sifatnya remeh temeh sampai serius. yang biasa aja, sampai yang sangat-sangat berkesan. kenangan remeh temeh tapi sangat sangat berkesan dari kampus saya dulu adalah masa-masa saya bisa memandangi langit biru yang berarak. yang spesialnya lagi, pemandangan tersebut saya nikmati dari rimbunnya pepohonan di taman kecil yang melingkari kolam air macur makara abu-abu.

selain kenangan pandang memandang langit, kenangan lain yang cukup berkesan buat saya adalah kenangan nginep di ruangan organisasi kampus, wabil khusus nginep di kampus. jaman saya masih muda dulu, saya masih aktif ikut kepanitiaan dan organisasi. kadang, dalam mempersiapkan suatu acara, para panitia atau anggota organisasi mau gak mau kudu menginap di kampus.

dulu jamannya masih kyut, saya pernah menjadi panitia acara wisuda feui. waktu itu saya mendaftarkan diri sebagai seksi dekorasi. bos saya waktu itu sudah mewanti-wanti dari jauh-jauh hari bahwa semakin mendekati hari H, maka intensitas staf dekor untuk "ngantor" makin tinggi. bahkan katanya hampir bisa dipastikan gak bisa tidur ketika malam H-1.

hari dekor mendekor tersebut, merupakan kali pertamanya saya nginep di kampus. tentu dengan tidak menikmati tidur di malam harinya. yaah, sempet juga sih tidur-tidur ayam gitu. sekejep, dua kejep. tapi yaa gitu deh. hikmah dari gak tidur semaleman itu antara lain bisa menikmati segarnya udara subuh hari di kampus.

selain dapet kesempatan menginap dari mendekor, saya juga dapet kesempatan menginap di kampus ketika harus nge-bidding beberapa calon tim kepanitiaan acara di kampus. kalau yang ini, sama aje gak bisa tidurnya. walaupun ada sejumlah trik yang bisa dilakukan sih buat tidur-tidur ayam. namun trik tidur ayam ini harus dilakukan bergantian diantara petugas yang nge-bidding. kalo para petugas bidding tidurnya barengan mah, nanti ketauan atuh ama calon panitia yang di biddingnya. hehe

pada beberapa kesempatan, saya benar-benar bisa tidur ketika menginap di kampus. beberapa tempat yang pernah saya tiduri dengan sukses antara lain adalah mushola, ruang senat, ruang fsi. alhamdulillah, selama menginap disana gak pernah diganggu ama kejadian-kejadian aneh. palingan yang bikin stres adalah kalau malem-malem susah nyari wc. sudahlah rata-rata wc dikunciin, eh dikala nemu, aernya mati. buset dah, bersucinya pake apaan donk guah? digesek-gesek pake batu gitu? lecet donk..

intinya, menginap di kampus itu asik tapi keasikan itu ada tanda bintangnya, alias syarat ketentuan berlaku. yang pertama, asalkan ada temennya. minimal banget ditemenin moly lah, biar gak sepi. yang kedua, pastikan bawa perlengkapan yang cukup. jangan lupa pake baju, jangan telanjang bugil, nanti dinyamukin. yang ketiga, bawa leptop.. biar bisa nge-wifi sampe pagi.. hehe..

Kamis, 16 Agustus 2012

Kehendak Allah dan Altruisme

Pada dasarnya, manusia itu altruis. begitu kira-kira kata salah satu teman ku di psikologi, heaggy kearens anak anker bogor. altruis itu secara sederhana bisa diartikan sebagai semangat untuk berbagi. kalo definisi lebih lengkapnya bisa dicek di sini.

semangat untuk berbagi bisa diejewantahkan dengan beberapa kegiatan. berzakat fitrah, bershodaqoh, membagikan makanan, membagikan susu ke pengamen cilik, mengajar di rumah singgah adalah sedikit dari banyak contoh kegiatan tersebut.

terkadang ada dorongan tersendiri dari dalam diri kita sehingga kita akan mencari sendiri saluran untuk berbagi. ada juga dorongan dari dalam diri untuk melakukan kegiatan berbagi. tapi sering kali kita harus distimulus oleh kondisi tetentu sehingga kegiatan berbagi itu bisa tereksekusi.

ada satu program yang bagus dari sejumlah lembaga amil zakat yang ada sekarang, yaitu program jemput zakat. sang amil akan mendatangi para muzaki yang ingin membayarkan zakatnya. sang muzaki pun dimudahkan oleh sistem tersebut untuk membayarkan zakatnya.

namun kadang ada sejumlah situasi yang memang Allah desain khusus agar kita mau berbagi, tanpa perlu banyak campur tangan manusia. tetiba saja kita ditempatkan Allah pada suatu situasi yang membuat kita mudah untuk memberi. bisa saja kita digerakan Allah ke tempat orang yang membutuhkan, atau orang yang membutuhkan tersebut yang Allah gerakan menghampiri kita.

pada suatu hari, rekan-rekan senat saya mengadakan acara buka bersama di daerah fatmawati. ternyata jumlah yang makanan yang sudah dipesan melebihi jumlah peserta yang hadir. setelah acara selesai, mulailah dibungkus-bungkusin tuh makanan yang belum sempat tercolek.

rombongan mobil saya kebagian cukup banyak makanan yang dibungkus. bungkusan yang kami bawa terdiri dari beberapa lauk dan sejumlah besar nasi. niatnya sih tentu ingin kami berikan saja ke orang yang membutuhkan. tapi, dimana kami bisa menemukan orang yang membutuhkan makanan tersebut?

"nanti Allah juga nunjukin harus dikasih ke siapa" begitu pikirku dan teman-teman semobil. kami pun pergi meninggalkan restoran tempat acara digelar ke arah jalan raya fatmawati. setelah memutar balik, sejumlah teman pun turun untuk suatu urusan. sisa penumpang lainnya melanjutkan kembali perjalanan.

masih di fatmawati, jalanan menuju belokan ke arah Citos mulai padat. sayapun mulai melipir ke ruas kiri jalan agar bisa berbelok. tak dinyana setelah berhasil masuk ke ruas kiri jalan, mobil yang saya kendarai mogok. panik karena di belakang banyak yang ngantri. mau cari siapa yang bisa bantu dorong kayaknya agak sulit, karena di luar gak terlalu banyak orang mungkin mau bantu.

dan munculah tiga sosok lelaki yang tampak sudah kepayahan setelah lelah memulung. mereka berjalan menelusuri trotoar dan berada kebetulan tepat sekali disamping kiri moncong mobil kami.

"Eric, PANGGIL!!!" begitu pintaku ke teman saya eric. dengan sigap eric melambaikan tangan ke para pemulung itu. tanpa diperintah lebih lanjut, istri saya yang duduk di bangku belakang mengoperkan bungkusan makanan ke arahku untuk diberikan ke para pemulung itu.

detik itu ketika mobil sedang mogok, dan ada pemulung yang lewat, yang terlintas di otak kami pertama kali bukanlah meminta mereka mendorong mobil mogok kami. yang pertama melintas di otak kami justru keinginan untuk memberi makanan. bukan keinginan meminta, tapi memberi, sisi altruismenya lah yang muncul lebih dulu.

dan keinginan memberi ini telah Allah fasilitasi dengan dimogokannya mobil kami. andai mobil kami berjalan dengan lancar, sulit untuk kami berpapasan dengan para pemulung ataupun orang-orang yang membutuhkan. andai si pemulung Allah arahkan jalan ke tempat lain, hampir mustahil sang pemulung akhirnya bisa menikmati makanan bungkusan restoran. Allah berkehendak.

selain dapat bonus dikasih kesempatan buat memberi, ternyata kami yang di mobil dikasih bonus tenaga tambahan buat dorong mobil. para pemulung tersebut ternyata dengan sigap langsung mendorong mobil kami. Alhamdulillah, berikutnya mobil kami pun bisa berjalan dengan lancar lagi.

kita memang punya rencana. tapi Allah lah yang berkehendak. dan kita sering banget dibantu Allah buat ngewujudin rencana-rencana baik kita. saatnya buat kita untuk banyak-banyak bersyukur ke Dia.

فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
"Maka ni’mat Rabb kamu yang manakah yang kamu dustakan?"

Jumat, 03 Agustus 2012

Salah Satu Hero di Film India, Mithun Chakraborty

dulu waktu jaman saya masih sd, biasanya di hari jum'at channel tpi selalu menayangkan film india. terus terang saya merupakan penggemar berat film india kala itu. mungkin hal itu disebab kesesuaian dengan psikologis saya yang masih anak-anak yang menyukai film-film aksi ala india.

sekarang, saya perhatikan jarang ada film india yang tema sentralnya adalah aksi dan balas dendam. sekarang itu film india biasanya tema sentralnya adalah cinta. beda banget tema film india jaman dulu yang tema sentralnya adalah aksi.

ngomong-ngomong soal film india, tentu itu berkaitan dengan artis film india. 2 artis film india yang masih gw inget sampai saat ini adalah amitabh bachchan dan mithun chakraborty. they are my heroes at that time. and i am proud of it..

nah, kali ini gw mo nampilin sedikit foto-foto salah satu jagoan gw. mithun chakraborty. sebagai catatan, gw mengenal mithun hanya sebagai mithun di filmnya. gw gak mengenal kehidupan pribadinya dan lain-lain. maklum aja, waktu masih sd saya belum punya hape android, jadi gak bisa browsing profil artis kesukaan lo. beda banget ama anak sekarang yang tinggal cek ke google. hehe..

ini penampakan default mithun di otak gw. gambar: http://fridayrelease.com
waktu jadi polisi. gambar: http://realcreativity.blogspot.com
jadi anak disko. gambar: http://moviegupshup.net
jadi gunman. gambar: http://bhavakuta.com
dan bahkan menjadi.. mmm.. entah apa ini. gambar: http://memsaab.com

Selasa, 31 Juli 2012

Berat Badan dan Asam Urat

ada sebuah kejutan yang saya dapatkan dari ruang dokter kantor di siang ini. berniat mengecek kadar asam urat, dan gak kesampean, malahan saya secara ajaib menghampiri timbangan badan.

biasanya sih, saya anti banget berdiri di atas timbangan. angka-angka di timbangan biasanya selalu bertambah secara progresif. yah, ternyata gak semua hal yang progresif itu baik sih.

namun sian ini yang terjadi adalah kebalikan dari kebiasaan si timbangan. ternyata angka di timbangan itu menurun beberapa batang. alhamdulillah, berkah ramadhan.

btw kabar kurang menggembirakan muncul dari masalah keasamuratan. kira-kira 2 minggu sebelumnya saya udah dateng ke nih dokter kantor dan dikasih obat. sayangnya setelah beberapa hari pemakaian, saya gak minum-minum lagi tuh obat.

awal agustus nanti bu dokter bakal ngecek kadar asam urat saya lagi. takutnya nanti pas di cek, ketauan deh saya gak minum obat. bisa diomelin saya nanti.

solusinya gimana yah? apakah saya sebaiknya ngebut ngabisin tuh obat dengan naikin dosis? jadi kalau peraturannya sehari cuma boleh dua, saya langsung minum empat gitu. tapi bakal mati overdosis gak ye?

yaudah lah. biarlah diomelin aja, daripada saya mati konyol gara-gara obat asam urat. yaudah.. what will be will be lah.

Jumat, 27 Juli 2012

IFU MIE IS MY NEW HOBBY

Secara tidak sengaja, dalam beberapa tahun belakangan ini saya punya hobi baru yang terkait dengan makanan. saya namakan hobi itu BERTUALANG MAKANAN. sebenarnya bertualang makanan versi saya ini gak jauh beda dengan wisata kuliner. bertualang makanan versi saya ini fokus pada satu jenis makanan dan bertualang dari satu restoran ke restoran lain membandingkan antara rasa dan harga.

tercatat beberapa jenis makanan pernah saya petualangi. makanan yang saya ingat pernah saya petualangi antara lain pecel lele, kangkung, dan bubur ayam. pecel lele saya petualangi ketika istri saya mulai hamil hingga hampir brojol. kalau kangkung kalau gak salah setelah istri saya brojol. kalau bubur ayam ketika saya mau nikah dulu.

nah, di bulan romadhon ini, tetiba saja saya punya target baru dalam bertualang makanan. makanan saya jajaki kali ini adalah IFU MIE. sampling saya sudah mencakup 5 restoran makan pinggir jalan. semuanya terletak gak jauh dari rumah saya. belakangan saya ketahui 3 dari 5 restoran makan tersebut tergabung dalam Bakmi Surabaya Group (BSG). kebetulan dari seri harga dan rasa, ketiga restoran makan BSG trersebut hampir identik, jadi kita anggap saja mereka satu restoran.

harga ifu mie di kelima jenis restoran ini berbeda. ada yang 10.000, 13.000, dan 18.000. kalau yang paling mahal itu ya yang dijual BSG. tapi secara kualitas rasa emang yahud sih. dan di BSG ini sayuran di ifu mie nya luar biasa banyak. kalau di warung yang jual harga 10.000 itu kuah ifu mie nya sedikit, sayurnya gak banyak. kalau di warung yang jual harga 13.000 ifu mie nya walau sudah dicelup kuah masih aja crunchy, tapi sayurnya terhitung banyak.

sebenarnya yang membuat saya suka ifu mie itu adalah sensasi makan mie setengah keras. kalau kita makan mie kuah kan mie nya kadung lembek tuh. sedangkan kalau makan ifu mie ada sensasi agak2 crunchy gitu, tapi gak crunchy2 amat sih. buat sayur, saya gak terlalu menjadikannya sebagai patokan suka gak sukanya. sedangkan kalau harga jelas jadi pertimbangan. so, so far warung yang paling oke itu justru yang jual harga 10.000.

baiklah, doakan saya teman-teman agar saya punya cukup uang untuk petualangan ke restoran2 yang jual ifu mie lainnya.

Salam IFU MIE!!! CIIIAAAATTT!!!
picture belongs to http://my-foodrecipe.blogspot.com

Selasa, 24 Juli 2012

Amalan Sholat Dhuha Sang Ian

perawakannya agak tinggi. celananya agak-agak kayak the cangcuter. penampakannya simetris. rapi, necis, dari pagi sampai sore. pria ini bernama ian alfetty. sosok anak gahul tanggerang ini meruapakan salah satu teman dari teman saya waktu kuliah dulu. sekarang jadi teman kantor beneran.

saya memang gak seberapa mengenal sosok ian. namun dari syarat minimal yang nabi persyaratkan dalam mengenal orang, sudah saya tunaikan terhadapnya. kalau gak salah, nabi bilang jika ingin mengenal orang lakukanlah setidaknya satu dari tiga ini, bertransaksi dagang dengannya, melakukan safar (perjalanan jauh) dengannya, dan mabit (bermalam) bersama.

terlebih saya dan ian, bersama teman-teman yang lain, berada dalam satu batch magang di kantor. bersama-sama kami berkelana dari satu direktorat ke direktorat lain. dan setahun perkelanaan itu, saya melihat ada satu kebiasaan yang ia lakukan terus-menerus.

biasanya ian akan berada di ruangan pukul 7.30. padahal dia biasanya nyampe kantor udah dari jam 7.10-an. lalu pergi kemana pria muda ini selama 15 menit. ngobrol? makan pagi? mungkin aja sih. tapi lebih sering waktu 15 menit itu saya temukan dia di masjid, menunaikan sholat dhuha.

andai, kegiatan ini dilakukan sekali dua kali aja mungkin gak akan berbekas dan berkesan di otak saya. tapi kebiasaan ini saya perhatikan konsisten dia lakukan selama saya magang bareng dia. setahun bro.. setahun.. waktu observasinya setahun. dan kalaupun dia gak full setahun penuh, palingan bolongnya cuma sekali dua kali doangan.

teringat wasiat ayah saya, bahwa sesungguhnya amal yang disukai Allah adalah amal yang konsisten. saya pikir Allah telah menyukai amalan teman saya ian ini. sebuah pengingat bagi saya yang amal ibadahnya suka angot-angotan. sebuah pengingat buat teman-teman yang lain agar mau mencontoh ian dalam hal ibadah dhuhanya. dan sebuah pengingat bagi ian sendiri agar mau konsisten terus mengamalkan dhuhanya. sampai tua. sampai mati.

salam dhuha.. dari orang yang belum sholat dhuha..
wassalam

Senin, 16 Juli 2012

Nyelup dan Pemilu

tanggal 11 juli kemarin, warga jakarta baru aja melakukan perhelatan pemilihan gubernur periode 2012-2017. ada 6 pasangan calon yang maju. dan sebagaimana kita ketahui bersama, yang melaju ke babak dua (putaran dua) adalah sang penantang, Jokowi-Ahok, dan sang incumbent Foke-Nara. Jagoan gw, Hidayat-Didik, KO duluan.

sedih? tentu aja. tapi gak tau ya, kayaknya sih udah biasa banget calon gw kalah terus. dulu sekali pas pemilihan presiden tahun 2004 gw milih Wiranto-Gus Sholah, hasilnya... kalah. terus pemilihan presiden tahun 2009 gw pilih JK-Wiranto... kalah jugak.. jadi yah.. kalah.. hehe..

Alhamdulillah, walau masih terhitung sebagai pemilih muda, gw udah melewati beberapa kali perhelatan demokrasi seperti pemilu, pilpres, ataupun pilgub. alhamdulillah juga gw gak pernah absen dari pertama kali ada perhelatan macam itu. namun tentu selalu ada pengalaman pertama yang menarik ketika dulu ngikutin pemilihan ini.

Terus terang, pengalaman yang paling berasa dan terkenang dalam pemilu ini adalah masalah nyelup. apaan nih maksudnya nyelup? yak betul, nyelup jari maksudnya. sebagai tanda udah milih, kita tuh kudu nyelupin jari kita ke sebuah tinta khusus. sekali udah nyelup, biasanya agak susah tuh dihapus bekas celupannya.

walau keliatannya simpel, tapi biasanya orang yang baru pertama kali nyelup, nyelupnya suka gak pake teknik. lah? kok ada nyelup gak pake teknik? ada donk, coba liat gambar dibawah ini.
picture belongs to http://dunia.news.viva.co.id
nah, biasanya kalo baru pertama, nyelupnya tuh suka kedaleman. bebekasnya gak banget lah. coba bandingin ama gambar dibawah ini.
picture belongs to https://rahard.wordpress.com/tag/pemilu
gambar yang diatas ini baru bisa dibilang nyelup pake teknik. cuma sa'andulit. suara yang nyelupnye kedaleman ama yang nyelupnye saandulit sah nya sama, hak suara sama, sama-sama cuma atu. gak ada tuh istilahnya yang nyelupnye dalem-dalem punya dua suara. gak tuh.

benefitnya sama, coba kita liat mudharatnya. kalo nyelupnya kedaleman, biasanya keliatan agak kotor. agak jorok. beda ama yang nyelupnya kaya gambar kedua, lebih mudah ngebersihinnya. yah, walaupun gak bakal ilang di hari itu juga, seenggaknya kan lebih cepat bersih. hehe..

nah, terlepas ente mao pake teknik nyelup dalem ato kagak, sebaiknya anda perhatikan dan pertimbangkan masak-masak, mau nyelup pake jari yang mana. salah pilih jari bisa berakibat fatal. sebagai catatan, jangan nyelup pakai jari yang biasa dipake buat ngupil.

sekian dulu, sharing seadanya dari saya. sampai jumpa di tulisan yang lain.

Belajar Tauhid di Buku Kuliah Online Yusuf Mansur

pada suatu hari, saya iseng-iseng buka buku situs wisata hati nya yusuf mansur. secara tak sengaja, sampailah saya ke kanal kuliah onlinenya yusuf mansur. persepsi saya dari kuliah online ini adalah bahwa materi pelajarannya gak bakal jauh-jauh dari sedekah.. sedekah.. dan sedekah.

ternyata dugaan saya meleset. materi pertama dari kuliah online di situs tersebut ternyata membahas tentang tauhid. "ngapain juga ngomongin tauhid lagi" begitu gumam saya pertama kali. ya, memang benar, sebagai orang islam seharusnya kita udah tahu apa itu tauhid. tauhid itu ya mengesakan Allah. that's it, itu aja.

tapi sekali lagi, ternyata saya salah. dalam pengantar kuliah online yusuf mansur tersebut, beliau menantang para pengunjung situs dengan sebuah pertanyaan, apakah kita sudah cukup mengenal Allah? gak cukup sampai disitu, dia lanjut bertanya lagi, apakah tauhid kita sudah benar? apakah kalau kita sudah tahu tentang tauhid, lalu kita praktekan?

rasa penasaran saya makin besar. saya cari tau gimana caranya jadi murid di kuliah online tersebut. namun sayangnya karena satu dan lain hal, saya gak sempet-sempet tuh buat registrasi, de el el. selama beberapa lama saya vakum baca artikel tulisannya yusuf mansur. nah, alhamdulillahnya sekarang, materi kuliah online tersebut sekarang sudah dibukuin dan dijual di toko buku. alhamdulillah juga saya udah beli dan baca sedikit.

dari sedikit tulisan yang sudah saya baca, saya bisa ambil kesimpulan bahwa ternyata masalah tauhid itu bukan cuma kita sekedar tau kalau Allah itu ahad. ternyata, tauhid kita itu emang kudu harus dibuktiin. kita harus introspeksi diri, ngecek, kita ini masih punya berhala gak.

secara formal, mungkin banyak diantara kita yang beragama Islam dan menyatakan bahwa tiada Tuhan selain Allah. tiada "illah" selain Allah. gak ada tempat kita bergantung selain Allah. tapi itu secara formal. secara prakteknya, nyatanya banyak diantara kita yang masih mencari sandaran selain ke Allah, mencari "illah" selain ke Allah, dan menggantungkan perasaan kita selain ke Allah.

langsung aja dah kita bahas contohnya sederhananya. alkisah kita punya duit nih, ceban, sepuluh ribu. terus kita laper. terus kita tau nih, di depan gang ada tukang nasi goreng, dan kita kebetulan pengennya makan nasi goreng. dengan ada di kondisi seperti itu, biasanya kebanyakan orang mikir, laper gw ilang kalo keganjel nasi goreng, dan nasi goreng baru bisa didapetin kalo kita punya duit. titik.

dari contoh diatas, kita secara gak sadar, ngegantungin nasib kita ama nasi goreng dan duit. nasi goreng dan duit udah jadi "illah" kita, tempat kita menyandarkan diri. kita exclude kan Allah dalam ikhtiar kita ngilangin laper. dalam tahap yang paling ringan, kita sering lupa ngucapin basmallah waktu nyari tukang nasi goreng dan lupa ngomong hamdallah waktu kita dapetin tuh nasi goreng.

kesimpulannya sih kalo kita ngaku tauhid kita bener, jangan deh sekali-sekali ngelepas Allah dalam ikhtiar kita. jangan sampe ada keucap "untung gw punya duit, jadi gak kelaperan deh gw". astaghfirullah, jatuh deh kita jadi nuhanin duit. jadi deh kita lebih percara ama duit.

temen-temen sekalian, belon tentu loh kalo kita punya duit kita bisa makan. belon tentu juga kalo kita udah beli makan, bisa kita makan tuh makanan. ini saya ngalamin sendiri loh, baru kemarin. di dompet duit bejibun, tebel, penuh ama duit dua ribuan. yah, biar dikata dua ribuan, kalo ada banyak kan lumayan juga. selain itu motor bensinnya full. siaplah saya buat nyari makanan.

sekitar jam setengah 10 saya meluncur ke jatinegara. saya udah niat banget mau makan soto kikil. nih abang soto kikil biasanya tutup jam 12. nah, alangkah kagetnya saya ketika pas nyampe sana pas ketika dagangannya baru aja abis.

melayang target soto kikil saya, saya pergi ke gramedia, ngincer mie ayam bang boy. waktu itu sudah jam 10an. asumsi saya gramedia buka, makanan di sekitar saya pada buka. eh dilalah pas nyampe gramedia, ngeliat tendanya bang boy aja belum ada.

soto kikil dan mie ayam meleset, akhirnya saya ganti target. target berikutnya adalah mie aceh di kayu manis. sebelumnya saya dikabarin, kalau mau makan yang masih fresh semua-semuanya, dan gak bakal ada keabisan menu, datengnya jam setengah 11. waktu itu udah jam setengah 11. saya udah yakin duluan 1000% saya bisa pesen macem-macem disana.

warung mie aceh di kayu manis itu seenggaknya punya tiga pilihan jenis makanan. yang pertama mie acehnya sendiri, bisa digodok atau digoreng. yang kedua, makanan kaya model warung padang. yang ketiga roti cane dan varian-variannya. acan-acannya sih saya udah pasti bakal dapet makanan di sana,

temen-temen bisa tebak kejadian di warung mie acehnya kayak gimana? pas nyampe sana saya dikabarin ama si abangnya kalo bahan dasar mie acehnya belon jadi. intinya gak bisa mesen mie aceh. yang kedua, nasi yang dimasak kelembekan, si abang mutusin nunda sementara dulu buka lapak nasinya. yang ketiga, roti canenya juga belon jadi. terus dia minta maaf, kejadian kayak gini emang jarang terjadi, kalau mau saya disuruh nunggu 30 menit.

kontan saya keinget ama materi buku kuliah online yang baru aja kemarin saya baca. baru kemaren baca, sekarang langsung praktek, praktek jadi korban, hehe.. coba bayangin, saya duit ada, banyak malah (jieh), motor bensinnya full, bisa buat muter-muter nyari warung makan, lah kok masih belon bisa makan juga.

kejadian ini kalo gak pake tauhid, reaksi saya pasti bilang "beuh, lagi apes nih.. bangkeh". tapi karena udah belajar tauhid, jawabannya jadi agak beda deh, jadi "masya allah, laa haula wala quwwata illaa billaah.. lagi apes nih saya.. bangkeh".

kalo pake ilmu tauhid, saya disuruh sadar, kalo urusan makan apa gak makan, itu ya urusan Allah. kalo Allah gak ijinin, ya kita gak makan. kalo Allah ijinin makan, sekalipun kita gak punya duit, ya kita bakal tetep makan. itu baru yang namanya tauhid.

eh, kalo gitu kita gak perlu ikhtiar donk. gak gitu juga!! ikhtiar ya emang perlu dilakuin. tapi jadi salah tuh ikhtiar kalau gak ngelibatin Allah. bersama tauhid, kalo berhasil, kita bakal terhindar dari sombong, kalo gagal kita terhindar dari depresi. semua dikembaliin ke Allah.

mantep dah gw ngomongnya, kaya udah bener aja guah.. hehe.. segitu dulu sharing saya sementara tentang ilmu tauhid di buku kuliah online nya yusuf mansur. saran saya sih, baca aja sendiri bukunya. biar pemahamannya bisa lebih lengkap. biar belajarnya gak setengah-setengah. kalo kita digaji cuma setengah, gak mau kan kita. sama aja ama ilmu, jangan mao cuma ngambil setengah. hehe.. sekian dulu bro. wassalam..

Selasa, 10 Juli 2012

FB FBB HNW JW HS AN

Ahad kemarin, saya mendapat undangan sunatan anak kakak saya. di rumahnya yang di salah satu kampung di jakarta itu saya kebetulan bertemu dengan saudara-saudara saya yang lain. sambil bersantap nasi kuah, kami mengobrol seputar pilkada dki.

dari obrolan-obrolan tersebut, tahulah saya akhirnya bahwa dia mendukung FB. agak heran saya, karena sebagai sesama almamater fakultas seharusnya dia minimal mendukung FBB. tapi berhubung ini negara demokrasi, ya sebenarnya bebas-bebas aja kita nentuin pilihan.

tentu ada yang mikir, kok masih ada orang yang milih FB, apa gak mikir? apa gak pake rasio? kalau menurut saya justru sejumlah orang mau memilih FB karena alasan yang sangat logis. dengan terpilihnya FB, maka kongkalikong bisnis mereka akan terjamin keberlangsungannya.

bukan rahasia umum kalau ada sejumlah pebisnis yang memiliki relasi khusus dengan oknum pegawai pemda. pebisnis model ini kalau ada di dki, ya hubungan khususnya juga harus dibuat dengan oknum pegawai pemda dki. dari oknum pegawai inilah sang pebisnis bisa mendapat bocoran ke depannya bakal ada proyek apa saja.

untuk memastikan menang proyek, sang pebisnis harus meng-entertain sang oknum pegawai pemda. entertain tersebut tentunya tidak memastikan bahwa proyek tersebut akan tereksekusi. pun entertain itu tidak memastikan bahwa sang pebisnis itulah yang akan memenangkan proyek. tapi entertain tersebut tentunya memperbesar probabilitas jika proyek tersebut masuk ke perencanaan kegiatan, dieksekusi dan akhirnya di open tender kan.

nah, saudara saya yang satu itu kebetulan sekarang ada di pihak sang pebisnis, jadi anak buahnya lah. dan kebetulan sang pebisnis sudah punya relasi khusus dengan oknum pegawai pemda dki. jadi secara logika finansial, sangat masuk akal bahwa saudara saya tersebut mendukung penuh FB. rasional.

coba bayangkan kalau yang dipilih adalah FBB, maka proyek-proyek sang pebisnis (dan oknum pegawai pemda) bisa ludes. jauh-jauh hari FBB bilang bahwa dia ogah bikin proyek-proyek fisik macam bikin jalan tol, de el el. sama judulnya kalau yang jadi gubernur adalah HNW atauapun JW. doi berdua adalah orang jujur yang punya track record mampu ngendaliin anak buahnya.

banyak yang bilang HNW, sebagai cagub gak pernah mimpin lembaga eksekutif. kalau kita menyempitkan definisi lembaga eksekutif itu hanya pemerintah saja, maka mungkin bisa jadi itu benar. tapi jangan lupa, HNW itu pernah ngejabat posisi presiden! presiden partai lebih lengkapnya. sebagai presiden partai ia kendalikan jalannya "pemerintahan" partai dengan baik. hasilnya bisa dilihat di pemilu 2004. partainya berhasil menjadi partai yang bersih dan berorientasi pada masyarakat luas (walau setelah dia tinggal, jadinya partainya babak belur juga).

klo JW gak perlu lagi lah saya bahas disini. udah banyak media yang nyanjung dia. secara pencitraan udah bagus banget si JW. makanya si FB abis-abisan ngeluarin propaganda njatuhin JW. yah, gak cuma JW sih, media yang berhasil dibeli oleh FB gak ada satupun yang ngeliput dan mpromosiin HNW dan FBB.

jadi sekali lagi, siapapun pilihan kita, itu balik lagi ke kita. selalu ada alasan rasional untuk memilih calon manapun, termasuk milih FB. terlepas dari alasan rasional finansial sekalipun, tetap saja itu rasional. selama pemilu berlangsung secara jujur adil, ya gak masalah. mengingat kata-kata teman saya akew "namanya juga demokrasi, bebas-bebas aja milih".

Selasa, 26 Juni 2012

Tools Dalam Menentukan Pilihan Kegiatan

dalam hidup ini, kita selalu dihadapkah dalam pilihan. life is a matter of choice, begitu kira-kira orang bule berkata. lalu apakah yang menjadikan kita memilih pilihan A dibanding B? pelajaran ekonomi SMA mengajari kita bahwa kita lebih memilih kegiatan A dibanding B karena kita, manusia, mempertimbangkan opportunity cost.

penjelasan opportunity cost sendiri bisa teman sekalian baca di sini. gampangnya adalah kita memilih karena mempertimbangkan kegiatan mana yang memberikan "biaya" terkecil/terbesar. yang "biaya"nya paling besar, itulah yang dipilih. definisi dari "biaya" itu sendiri dikembalikan ke masing-masing orang, yang seringkali subjektif.

contoh sederhananya adalah kalau kita dikasih Allah waktu, hari ahad. lalu kita dihadapkan pilihan untuk melakukan kegiatan A (nongkrong di Seven Eleven), atau kegiatan B (ikut bimbingan belajar BTA untuk persiapan seleksi perguruan tinggi). yang manakah yang akan kita pilih?

kalau kita menganggap dijauhi teman-teman karena gak bergaul di Seven Eleven merupakan "biaya" yang besar, dan ikut persiapan seleksi perguruan tinggi itu hanya merupakan "biaya" yang kecil, tentu kita akan memilih untuk melakukan kegiatan A. vice versa.

selain menggunakan konsep opportunity cost, di kuliahan biasanya kita diajarkan konsep cost and benefit analysis. jadi selain mempertimbangkan cost, kita juga mempertimbangkan keuntungan apa yang kita dapatkan dari melakukan suatu kegiatan. dalam training-training motivasi kita juga mengenal konsep yang mirip dengan itu seperti konsep AMBAk (Apa Manfaatnya Bagi Aku).

memang ada sedikit beda antara konsep cost and benefit dengan konsep AMBAk. konsep cost and benefit bisa digunakan dari sudut pandang kita sebagai individu, bisa juga digunakan dari sudut pandang kita sebagai bagian dari suatu kelompok. sedangkan kalau konsep AMBAk, menurut saya agak berorientasi terhadap diri sendiri sebagai individu.

contohnya saja jika kita hidup dalam suatu masyarakat. kebetulan di depan rumah kita selokannya lancar, hanya saja dua blok dari rumah kita selokannya mampet. lalu diusulkanlah oleh ketua RT (Rukun Tetangga) untuk mengadakan kerja bakti. jika kita memakai konsep cost and benefit maka kita tentu harus ikutan kerja bakti. hal ini disebabkan karena kita memperhatikan benefit untuk lingkungan akan lebih besar (selokan lancar kembali) dibanding cost yang muncul (capek, kotor, akibat ikutan kerja bakti).

namun jika kita pakai konsep AMBAk, belum tentu kita akan ikutan kerja bakti, lawong gak usah ikutan sekalipun kita gak rugi kok. kecuali kita menganggap membangun kedekatan dengan tetangga ada manfaatnya untuk diri kita sendiri. jika begitu tentu kita juga akan memilih untuk ikutan kerja bakti.

selain konsep-konsep diatas, kita juga mengenal beberapa metode lain dalam menentukan pilihan kegiatan kita dalam hidup ini. konsep seperti FTF (First Thing First) dan Balanced Scorecard mungkin bisa kita gunakan untuk menentukan pilihan kegiatan. tapi tentu untuk memilih kegiatan mana yang didulukan antara boker dulu, atau balas sms istri dulu, gak perlu pakai Balanced Scorecard. toh kita bisa melakukan dua kegiatan itu berbarengan (multitasking).

demikian share abal-abal saya dengan topik menentukan pilihan kegiatan. semoga bermanfaat. selamat mencoba kawan..

Senin, 25 Juni 2012

Pak Muchtar

Beberapa hari yang lalu, saya dan ayah saya terlibat dalam sebuah perbincangan. topiknya perbincangan kami meliputi hal-hal yang berkaitan dengan masa kecilnya, pekerjaannya, dan juga tentang beberapa orang yang dikenalnya. cukup unik memang, pasalnya kami berdua jarang berbincang hal-hal seperti itu, terlebih berbincang untuk waktu yang lama

ada beberapa hal menarik tentang dirinya yang baru saya tahu saat itu. pertama ternyata dulu waktu sekitar berumur 11 tahun, ayah saya "dipungut" oleh ustad di kampung sebelah. setiap hari ayah saya ngaji kitab oleh ustad tersebut. selain ngaji kitab, dia juga sering diajak makan, ngobrol, dan lain-lainnya oleh keluarga si ustad. uniknya, salah satu anak dari ustad tersebut ternyata melakukan hal yang sama dengan berkelana di kampung-kampung lainnya.

selain itu kami juga berbincang sedikit masalah keluarganya abdurrahman wahid a.k.a. gus dur. konon ayah saya merupakan salah satu paman gus dur. saya sendiri sih percaya-percaya aja, lawong gak rugi kok. ayah saya berkata, rata-rata adiknya gus dur itu mulai "tampak" sehabis gus dur naik jadi presiden. uniknya, penampakan mereka ke publik itu bukan pesanan khusus dari gus dur. gampangnya bisa dibilang mereka tampil karena kemampuan mereka sendiri. namun tentu jadinya gus dur sebagai presiden menjadi katalisator tampilnya mereka.

beberapa nama disebut ayah saya. dr. umar, aisyah, sholahudin, gus im, dan lily. katanya, yang gak tampil dan terekspos ke publik hanya dr. umar dan gus im. sisanya tampil. aisyah yang lebih dikenal dengan aisyah baidhowi menjadi anggota dpr dari fraksi golkar. sholahudin menjadi tokoh masyarakat dan pernah menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan wiranto (dan saya nyoblos dia waktu itu, bukan sby). dan terakhir lily wahid yang sebagaimana kita ketahui biasa tampil beda dibanding sikap fraksinya, fraksi kebangkitan bangsa.

yang unik adalah ayah saya (yang notabene juga paman mereka) pernah di somasi oleh aisyah baidhowi. pernah ingat kasus jamaah haji kelaparan? nah, waktu itu kan ramai orang menyalahkan departemen agama sebagai penyelenggara haji. ketika itu ayah saya tampil di berbagai media dengan menyatakan bahwa dpr turut andil dalam kasus itu. penyedia makanan haji selama ini yang tidak pernah bermasalah diminta diganti oleh dpr dengan yang lebih murah beberapa riyal. desakan itu begitu besar sehingga muncullah penyedia jasa yang menawarkan lebih murah, namun ya itu, ternyata gak profesional.

waktu itu ayah saya dan si aisyah ini pernah muncul dalam acara debat di salah satu stasiun televisi. dan si aisyah ini kalah telak argumen-argumennya. berikutnya terdapatlah acara rapat antara dpr dengan departemen agama. di rapat itu anggota dpr berujar "mana yang namanya muchtar ilyas, berdiri!". berdirilah ayah saya. kali itu, ayah saya resmi diperingatkan oleh anggota dpr, berikutnya terdengar berita bahwa dpr resmi menyomasi ayah saya.

ayah saya sih cuek bebek. namun tentu dpr yang meradang ingin lebih dari sekedar somasi. akhirnya hal itu berkonsekuensi dengan jabatannya. ayah saya katanya direncanakan untuk dilempar ke nusa tenggara timur. walaupun akhirnya gak jadi.

jika diingat-ingat, gak cuma sekali saja ayah saja berkonfrontasi dengan pihak-pihak yang berkuasa. dulu waktu jadi pemimpin salah satu daker di musim haji, terdapatlah pemalakan oleh sejumlah oknum penyelenggara haji yang berasal dari arab saudi. palakan ini terjadi atas mayat jamaah haji asal indonesia. keluarga dari si mayit tersebut dipalak sejumlah uang jauh diatas tarif yang berlaku jika ingin sang mayit dimakamkan di indonesia.

biasanya di akhir musim haji, ada pertemuan antara para petugas haji dari arab saudi maupun negara-negara lain, termasuk indonesia. biasanya di acara ini isinya jamuan makan dari pidato-pidato terima kasih dari perwakilan negara-negara asal jamaah haji. akhirnya tibalah waktu ayah saya naik podium. biasalah ya, orang-orang arab itu udah nunggu buat dipuji-puji. namun ternyata harapan orang-orang arab itu gak kesampean. di atas podium itu, ayah malahan mengungkapkan kasus yang terkait pemulangan mayat jamaah haji. dia kritik habis-habisan oknum-oknum jahiliyah tersebut.

seperti kita ketahui bersama, orang arab makkah berbeda dengan orang arab madinah. tabiat orang arab makkah lebih kasar. mungkin karena merasa sekampung ama kanjeng nabi Muhammad, dia berasa ditinggikan derajatnya. dan yang berkumpul di acara tersebut kayanya rata-rata adalah orang arab makkah. dan hal tersebut nampaknya bukanlah kabar yang begitu baik untuk ayah saya. benar saja, muncul beberapa orang yang maki-maki ayah saya yang masih di atas podium. tapi yah, mungkin tabiat orang jawa timur, gak takut ama yang begituan, selama dalam posisi benar.

di rumah saya mendengar ayah saya harus menunda kepulangannya karena suatu hal. belakangan saya ketahui hal tersebut terjadi karena kejadian di pertemuan sebelumnya. ayah saya diancam tidak bisa pulang kembali ke tanah air. alhamdulillah, berkat bantuan sejumlah pihak ayah saya bisa pulang juga. dan alhamdulillah penyelenggara haji arab saudi jadi sadar bahwa masih ada orang jahiliyah yang hidup bersama mereka.

masih banyak cerita lain yang ia share dengan saya. cerita tentang oknum-oknum anggota dpr yang minta jatah dalam penyelenggaraan haji, cerita dia versus mafioso pengadaan di kantornya, cerita detail tentang adik-adiknya gus dur, tentang sutiyoso, dan banyak lagi. yah, akhirnya saya sedikit lebih mengenal ayah saya. terlepas dari berbagai kekurangan yang miliki (termasuk dalam urusan ketampanan), banyak hal dari dia yang bisa saya contoh. dan terima kasih telah membagi ceritamu kepadaku (yang kemudian aku bagi lagi ke banyak manusia). semoga segala kekuranganmu dimaafkan Allah dan kelebihanmu bisa dicontoh anak cucumu.

Senin, 18 Juni 2012

Tingkatan dalam Menulis

Apa kabar teman-teman sekalian. sudah lama nian kita tidak "berbincang" lewat media blog ini. untuk teman-teman yang biasa blogwalking ke blog saya, saya ingin mengucapkan permintaan maaf. minimnya update tulisan dari blog ini semata-mata karena kelalaian saya dalam mengatur waktu. kali ini saya akan coba memperbaiki kesalahan saya dengan menuliskan kembali sedikit pengalaman saya.

Kali ini saya akan coba share beberapa hal yang saya bincangkan dengan kakak saya. alkisah pada suatu hari kakak saya pernah berbincang dengan temannya yang berprofesi sebagai penulis. Dalam obrolan itu, sang penulis menyatakan, bahwa sesungguhnya level menulis itu ada 3, yaitu:

1. Menulis kejadian di sekitar kita

ini adalah level termudah dalam menulis. meskipun demikian, ternyata masih banyak orang yang bahkan masih enggan menulis meskipun itu mudah. ya, menulis itu mudah, mencari ide untuk menulis juga sangat mudah. bagaimana tidak mudah, lawong kita tinggal mengingat ulang tentang apa yang terjadi dalam hidup kita sendiri kok. di level ini, kita tidak diminta untuk menuliskan tentang orang lain ataupun hal yang tidak kita ketahui. di level ini kita hanya perlu untuk menuliskan apa yang kita alami tentang DIRI KITA SENDIRI.

meskipun terdengar sepele, namun membiasakan menulis di level ini akan memudahkan kita untuk masuk ke level dua. memang, ada beberapa orang yang mampu langsung ahli menulis di level atas tanpa harus membiasakan menulis di level ini. namun saya mengasumsikan bahwa kita semua adalah orang biasa. sebagai orang biasa, latihan haruslah ditempuh. dan dalam hal ini, latihan menulis paling mudah adalah menulis tentang kejadian di sekitar kita.

2. Menulis analitis

jika kita sudah khatam rajin menulis di level satu, maka ada baiknya kita mencoba untuk menulis dengan sebuah analisis. sederhananya, orang-orang macam ini mampu untuk:
a. menuliskan hal-hal yang mau di analisis
b. melakukan analisis
c. menuliskan analisis
biasanya para wartawan, dosen, kolumnis adalah ahlinya menulis macam ini. para novelis, yang karyanya berupa cerita sekalipun sebenarnya merupakan ahlinya menulis level dua ini. bagaimana tidak, seringkali seorang novelis harus menuliskan sebuah cerita yang tidak terjadi di sekitar dia. dengan demikian, sang novelis dituntut untuk melakukan analisis pengembangan sebuah bahan cerita.

3. Menulis reviu tulisan

Nah, inilah kemampuan ultimate dari seorang penulis, mereviu sebuah tulisan. yah, sebenarnya siapapun bisa aja sih kalau mau reviu tulisan orang lain, tapi kan yang namanya kualitas reviu kan gak bisa dibohongi. ada beberapa jenis pekerjaan yang menuntut seseorang untuk ujug-ujug mereviu. nah, klo udah tuntutan pekerjaan ya apa boleh buat dah, emang kudu dikerjain gimanapun juga. namun apabila kita ingin melakukan reviu substansi dari sebuah tulisan, ada baeknya kita icip-icip dulu tahap pertama dan kedua di atas.

Sejatinya jenis reviu tulisan itu bisa dua jenis, reviu substansi tulisan dan reviu bentukan tulisan (misalnye aje tanda baca titik koma lah gitu). ane sendiri dulu waktu jadi mahasiswa tingkat akhir pernah jadi pereviu tulisan temen ane gitu, hehehe. cowo jomblo (sejauh ini) yang namanya Akew Muhammad Isa, FEUI 2003, pernah ane reviu beberapa tulisannya. doi biasa nulis buat mading kampus. jenis tulisan doi tuh yang ngekritik-kritik seru gitu deh. saya ngereviu nya sih cuma sekedar ngasih pendapat seperti apa kemungkinan tanggapan dari para pembacanya. kalau jenis reviu yang model gitu sih kayanya emang cuma reviu-reviuan. bakal beda kelas lah pasti kalau dibandingin ama orang sekelas dahlan iskan waktu masih di jawa pos (yaiyalaaahh).

Nah, demikian tiga level penulis versi penjabaran temannya kakak saya. bebas aja sih kita mau ngikut apa kagak ama pendapat dia. tapi yang terpenting dari semua adalah bahwa menulis itu sejatinya gak sulit. gak usah mikir ribet dulu lah kalau mau nulis. gak usah bayangin harus nulis artikel ilmiah analisis yang high class.
kita bisa mulai dari cara yang paling mudah, yaitu dengan menulis pengalaman kita sehari-hari. ketika menulis sudah menjadi habit, maka secara bertahap tapi pasti, tulisan kita akan berkembang setahap demi setahap.

picture taken from http:/edukasi.kompasiana.com

Jumat, 25 Mei 2012

Sekali Waktu di Instalasi Gawat Darurat

Selama saya hidup dan berurusan dengan rumah sakit, seingat saya, saya baru tiga kali harus mengantar/menjenguk orang di unit Instalasi Gawat Darurat. Dua kali waktu saya masih kuliah dan sekali waktu saya sudah bekerja.

Pertama kali saya mengantar orang ke unit IGD adalah ketika ada salah seorang teman saya yang mengalami kecelakaan waktu bertanding futsal. Saat itu ada dua tim musuh bebeyutan yang harus saling berhadapan di semi final. Suasana pertandingan sangat panas. Teman saya merupakan salah satu pemain di tim yang bertanding kala itu.

Di pertandingan yang berjalan dengan alot itu, akhirnya teman saya bisa membuat peluang dengan masuk lewat sayap lapangan. Namun sebuah tackle keras dari musuh membuat teman saya terpelanting dan menabrak sebuah rangka besi yang tergeletak di pinggir lapangan.

Lama sekali dia tergeletak dan tim medis pun menghampirinya. Akhirnya diketahui bahwa selain menderita luka akibat tackle tersebut, wilayah lutut kaki teman saya ternyata "terkopek" hingga putih tulangnya kelihatan. Untuk bagian terkopek, itu fakta, sedangkan bagian putih tulang yang terlihat, itu merupakan hasil penglihatan saya sendiri yang bisa jadi salah. tapi bagaimanapun itu merupakan sebuah luka yang serius, dan akhirnya dia harus dibawa ke IGD di Rumah Sakit Bunda Margonda.

Pengalaman kedua masuk ke IGD adalah ketika ada teman saya yang kecelakaan dan mengalami luka yang cukup serius. Pada suatu waktu saya di kosan, saya mendengar ada teman saya yang mengalami kecelakaan dan harus dirawat di IGD Bunda Margonda. Langsung saja saya dan teman kosan saya motoran mendatangi RS Bunda Margonda.

Karena teman saya tersebut statusnya sudah berada dalam IGD, berarti kedatangan saya kesana adalah sebagai penjenguk, fresh visitor lah istilahnya (kebetulan belum banyak yang tahu beliau kecelakaan). Kami para penjenguk hanya bisa menemaninya teman saya tersebut sampai ada tindakan lebih lanjut dari sang dokter. Alhamdulillah setelah mulai banyak teman-teman yang datang, dan juga pihak keluarga, situasinya jadi tak setegang ketika masih sedikit teman yang menemani.

Pengalaman ketika saya masuk ke IGD baru saja terjadi tadi dini hari. Alkisah sekitar jam 1 dini hari saya dibangunkan oleh ibu saya. Beliau meminta saya untuk mengantarkan kakak ipar saya ke rumah sakit. Agak bingung saya mendengarnya, pasalnya baru saja tadi malam kami berdua menonton laga Indonesia versus Inter hingga selesai. "kenapa pulak ini" pikir saya.

Sebelum saya bersalin pakaian, saya sempatkan untuk melihat kakak ipar saya di kamarnya. Sebetulnya kakak ipar dan kakak saya sudah mengontrak rumah sendiri. Namun memang kadang mereka menginap di rumah orang tua kami jika ada suatu kebutuhan (catatan: saya statusnya masih numpang ama orang tua). Ketika saya di kamar kakak saya, saya jadi agak heran karena secara fisik tak ada satupun luka besat besot ataupun memar jadi buat apa dibawa ke rumah sakit.

"Kak Arfan hilang ingatan..", begitu ujar kakak saya dengan wajah kalut. Mendengar itu saya cukup kaget, apa pula sebabnya kakak saya hilang ingatan. Namun kalau orang hilang ingatan, biasanya dia tak ingat perihal orang orang yang ada di sekelilingnya, dan itu itu tidak terjadi pada kakak ipar saya. Dia masih mampu berkomunikasi dengan cukup lancar dengan ibu dan kakak saya. Karena penasaran, saya uji sebentar ingatannya "skor bola tadi berapa kak?". "Bola apa?" jawabnya. "Lah, tadi Indonesia lawan siapa?". "Saya gak inget Al". Done, tampaknya beliau menderita short term memory loss.

Setelah selesai bebenah, saya, kakak saya, dan kakak ipar saya meluncur ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Rasa kantuk yang menggelayut ketika dibangunkan langsung sirna berganti cemas. Ya, saya mengkhawatirkan kakak ipar saya. Buat saya, beliau lebih dari sekedar kakak ipar, dia sudah menjadi kakak saya sendiri. Terlebih sosoknya saya nilai bisa menggantikan sosok bapak saya untuk membina masjid di samping rumah saya.

Tak banyak yang bisa saya lakukan untuknya. Setelah menurunkan kakak ipar dan kakak saya di valley IGD, saya langsung memarkirkan mobil saya. Mungkin karena bercampur cemas dan kalut, suasana parkiran di RS Cipto begitu horor di mata saya. Kecemasan dan kekalutan semakin berkelindan ketika kami masuk ke ruangan IGD. Di hall IGD yang besar itu, berkumpul berbagai macam orang dengan berbagai macam kondisi menunggu penanganan dari dokter. Beberapa pasien yang dalam keadaan darurat, seperti korban kecelakaan, langsung menerima penanganan. Sedangkan pasien seperti kakak ipar saya yang harus ditangani dokter khusus, harus menunggu di ruang tersebut hingga sang dokter datang (besar kemungkinan sang dokter sedang tidak ada jadwal jaga).

Alhamdulillah kini kondisi kakak ipar saya mulai membaik. Beliau mulai mengingat beberapa kejadian di malam itu. Kekalutan yang ada di hati saya mulai terangkat. Dan begitu pula harapan saya untuk para pasien lain dan para penunggunya. Saya berdoa, semoga Allah ringankan beban yang menimpa mereka dan menguatkan hati mereka hingga cobaan itu diangkat oleh Allah. Saya yakin, jika bisa memilih, tak ada satupun orang yang mau masuk ke IGD, bahkan tak ada satupun orang yang mau jatuh sakit dan harus ke rumah sakit. Tiap-tiap kita menginginkan kesehatan dan kebaikan. Namun tampaknya inilah yang dinamakan takdir. Kita sudah berupaya menjaga diri kita dari musibah, namun tiba-tiba kita terkena olehnya Inilah yang dinamakan takdir, dan kita harus menghadapinya.

Kak, lekaslah sembuh.. karena hari ini, anakmu genap berumur satu tahun.

Salam Sehat Selalu untuk Penduduk Dunia..

Rabu, 23 Mei 2012

Depot Mie Surabaya

Di suatu negeri yang indah permai, terdapatlah sebuah tempat makan yang cukup legendaris bernama Depot Mie Surabaya. Tempat ini sudah berdiri sejak penulis masih SD. dahulu, saban pulang ngajar, di bakda isya, biasanya ayah penulis membawakan sebungkus mie goreng yang dibeli dari Depot Mie Surabaya tersebut. Kami yang ada dirumah merasa sangat bahagia jika dioleh-olehin makanan tersebut.

Tak hanya mie goreng, Depot Mie Surabaya juga menyediakan mie rebus, nasi goreng, ifu mie, dan kwetiau. menu-menu tersebut ada yang levelnya standar, ada yang levelnya spesial. menurut penulis sendiri, setiap menu yang dijual disana sangat "spesial". secara porsi, masakan yang tersaji disediakan dalam jumlah yang mlentung. secara rasa, top markotop.

Dahulu Depot Mie Surabaya hanyalah sebuah depot makan sederhana. sepetak kedai berbentuk persegi yang sepertiganya merupakan dapur masak para koki. sebuah kipas di dinding berusaha menyejukkan para pengunjung yang kebagian hawa panas wajan-wajan para koki. pun demikian, depot ini tetap saja ramai pengunjung. bagaikan aliran sungai Hwang Ho, silih berganti para pelanggan datang mengantri.

Kini Depot Mie Surabaya sudah merelokasi tempatnya berdagang. Tempatnya yang baru ini terhitung sangat lega. tempat parkirnya telah muat lebih dari 10 motor. meja kursi pengunjungnya pun berlipat dari 2 set menjadi sekitar 12 set. Hawa pengap yang dirasakan ditempat lama pun berganti menjadi suasana sejuk nan jembar.

sebagai seorang pelanggan tetap Depot Mie Surabaya, saya mendoakan kelanggengan dan keberlanjutan dari dagangannya. semoga cucu saya nanti juga masih bisa menikmati pesona eksotisisme mie goreng Depot Mie Surabaya. Amin..

Senin, 21 Mei 2012

Umar Sehat Lagi

Tadi malam menjadi malam yang cukup panjang untuk saya dan istri. sebabnya adalah karena sakitnya anak kami, Umar. Umar sejak ahad siang terkena demam dan batuk berdahak. semakin malam, demam nya semakin tinggi. ketika tidurpun si Umar napasnya sampai bunyi ngik ngik.

tidur si Umar pun tidak tenang. berkali-kali dia meringik tanda gak nyaman. berkali-kali pula dia bangun dari tidurnya. saya dan istri bergantian menenangkan dia, menggendongnya, dan berusaha meninabobokannya. untung saya memiliki partner hidup yang tangguh, jadi kami bisa cukup bersabar menghadapi situasi ini.

jelang subuh alhamdulillah reak Umar keluar setelah kami stimulus dengan pijatan di punggung. dan alhamdulillah semakin pagi, suhu tubuh Umar terus menurun. tadi pagi setelah saya berberes mau berangkat kantor saya melihat Umar terlelap dengan cukup nyenyak, Alhamdulillah.

Pagi ini rencananya Umar mau dibawa ke rumah sakit untuk dipijat. ya, sebagai orang tua kami memang memutuskan untuk gak gampangan memberi bermacam-macam obat seperti antibiotik ke anak. dokter keluarga kami pun untungnya juga mendukung hal tersebut.

sakitnya Umar kali ini menurut saya sih karena dia mau numbuh gigi. setelah sekian lama mulutnya ompong melompong, kini sudah ada tanda-tanda akan tumbuhnya gigi. konon dikala anak sedang tumbuh gigi maka si anak bisa menderita demam untuk sementara.

Yah, saya harap demamnya Umar bisa cepat berlalu. jika tidak, ya berarti demamnya Umar lama berlalu. hehe..

Umar, cepat sehat lagi ya..

Umar Lagi Dorong Truk

Kamis, 17 Mei 2012

Indra Romadhon Sarumpaet

Selamat siang teman-teman sekalian. di hari kamis yang indah ini, di saat orang-orang menikmati hari-hari libur panjangnya, saya teronggok di sebuah warnet demi menulis tentang salah seorang teman saya, Indra "Don" Romadhon Sarumpaet.

saya mengenal sosok berbobot ini pertama kali di BEM UI. dulu waktu saya masih mahasiswa baru, saya pernah ikutan cawe-cawe di kegiatan Pemira BEM UI. sebenarnya saya cuma terlibat di satu kegiatan saja (dari puluhan rangkaian kegiatan). kalo gak salah kegiatannya adalah nyiapin kertas suara deh, plus distribusi kotak suara.

Don pada waktu itu masihlah menjadi seorang mahasiswa MIPA UI. as we know lah, tipikal mahasiswa MIPA itu seperti apa. yah, muka anak rohis banget lah. dan besar badannya menjadi nilai plus tersendiri. positifnya adalah kalo ada apa-apa kita ngerasa lebih secure, karena ada bemper yang tebal (dalam artian yang sebenarnya). negatifnya adalah kalo harus berdua boncengan motor ama dia. haha.. gak kebayang deh :D

alkisah di kemudian hari, di tahun ketiga kuliah saya, saya bertemu kembali dengannya di masjid UI. pada pertemuan saat itu saya benar-benar tercengang mendengar kabar Don pindah fakultas ke Hukum UI. diantara sekian banyak alasan, mungkin alasan suku menurut saya adalah yang paling pas untuk kepindahan si Don ini. saya pribadi sih jarang denger scientist yang ujung namanya bermarga Sarumpaet. tapi kalo Lawyer, itu mah sering. dan marketable.. haha..

saya mengenal don sebagai pribadi yang cukup unik, fundamentalis tapi nyeleneh. waktu kami kerja bareng di kegiatan LKSM UI, jelas banget tuh pemikiran-pemikiran dia saban kita ngobrol. untuk urusan syariah dia cukup strict dan teguh. tapi dia juga bisa toleran dan membaur dengan berbagai macam jenis manusia. dia gak kehilangan sense pergaulannya even ketika dia menjadi aktivis yang islami. teladan lah kalo gitu.

pada tanggal 31 Desember 2009 (klo gak salah), saya yang masih bujang ketika itu, bersama sejumlah teman berkunjung ke rumah Don. dan alangkah tercengangnya saya saat tahu rumah Don seperti apa. waw.. sungguh ter-la-lu.. Don ternyata berasal dari keluarga borjuis, tapi penampakannya di kampus sangat proletar. pada malam yang selalu terkenang itu, Don and essential menghabiskan malam tahun baru bersama-sama sebagai bujang. tak dinyana, tahun depannya kami semua gak bisa mengulangi hal yang sama, berhubung saya setahun kemudiannya sudah tak lagi bujang.. hehe..

waktupun berlalu.. Don menemukan belahan jiwanya di saat yang tepat. dan kini beliau sudah dikaruniakan seorang anak yang lucu dan imut. tak ada doa lain yang lebih pas dari seorang teman selain harapan saya bahwa Don bisa menjalani sisa hidupnya dengan bahagia bersama keluarganya, di dunia.. dan akhirat.. amin..

Don.. Sukses ya.. Gendut lo..