Senin, 27 Juni 2011

Putus!

waktu yang saya miliki sangat singkat untuk menulis pagi ini. keterbatasan waktu ini mungkin muncul dari kekurangsiapan saya dalam mengatur waktu saya pagi ini. tapi dalam waktu yang singkat ini saya hanya ingin sharing bahwa sesungguhnya seorang manajer itu harus berani mengambil keputusan. bukan hanya seorang manajer dalam sebuah korporasi, tapi juga manajer kehidupan kita yang berarti adalah diri kita sendiri. kita bisa jadi salah dalam mengambil keputusan dalam hidup, tapi itu masih lebih baik dibanding tidak mengambil keputusan sama sekali, meskipun kita selamat dengan kegamangan. dan sungguh diam itu jika dilakukan dengan sadar, dalam arti diambil dalam sebuah keputusan, dalam derajat yang berbeda dibanding diam karena ragu-ragu. diam karena keputusan lebih baik dibanding diam karena keraguan. so, mari latih diri kita berani mengambil keputusan. dan mari sertakan Allah dalam keputusan yang kita buat. salam putus..

Selasa, 07 Juni 2011

Ale Juragan Gambut

Pagi Jakarta. Pagi Rina dan Umar. Pagi Enyak Babe. Pagi Saudara-saudaraku. Pagi teman-temanku, wabil khusus saudaraku Ale. Temanku Ale yang berasal dari Banjarmasin. Temanku Ale yang ditempatkan di Palangkarayal. Temanku Ale yang malah demen ditempatin di Kalimantan karena dekat dengan kampung halaman. Temanku Ale yang gak demen ditempatin di Jakarta karena katanya harga-harga di Jakarta lebih mahal daripada di Kalimantan. Sontak sebagai teman Ale, saya terperanjat dan terperangah akan jawaban Ale ini. Pasalnya setahu saya harga barang di Kalimantan lebih amit-amit mahalnya daripada di Jakarta. Ale pun mengkonfirmasi, bahwa harga yang dimaksud adalah harga tanah. Katanya dia beli tanah disana 250 ribu per meter. Mantab, masi muda udah beli-beli tanah.. Mantab ah lo Le.. Semoga lo sukses di kantor dan sukses jadi juragan tanah di Kalimantan. Saran gw, jangan lupa bagi-bagi lahan tanah gambutnya kalo lo sukses. Kalo gak.. Kasian deh lu.. hahaha... Ale... Selamat Bergambut Ria..

Senin, 06 Juni 2011

Salam Pagi

pagiii..
Pagi Jakarta! Pagi Kalibata! Pagi ini kita akan memulai kembali hari-hari yang seru dan asyik, hopefully. Di pagi ini saya juga mau mengucapkan salam-salam kepada beberapa orang. Selamat Pagi untuk Rina dan Umar tercinta, semoga hari-hari kalian menyenangkan. Selamat Pagi juga untuk seluruh keluarga dan teman-teman ku. Tak lupa ucapan selamat pagi ini saya tujukan untuk seluruh rekan-rekan sesama peserta Pusdiklat, wabil khusus teman-teman sekamar, Ale, Bang Habib, dan Om Fahmi. Wabil khusus lagi untuk Ustadz kita tadi pagi, Bapak Wahyudi yang katanya baru saja kehilangan baju olahraga di laundry wisma (lain kali nyuci di luar aje sekalian). Oke. Wassalam..

Jumat, 01 April 2011

Roll It Up

Tadi ketika di jalan, saya mencoba membayangkan seperti apa anak saya nanti. ketika asyik menerka-nerka tiba-tiba saya teringat diri saya waktu kecil. situasi waktu saya kelas 5 SD dan lagi belajar matpel (mata pelajaran) KTK (Keterampilan Tangan dan Kesenian) terbayang jelas di kepala ini. Maghrib itu, saya sedang mencoba menghafal not balok dan rumus-rumusnya sambil roll depan-roll belakang. macam mana ada cara belajar seperti itu.. ada- ada saja. kini saya baru sadar, itulah alasan saya sangat tidak mahir dalam alat musik. karena bukannya saya belajar musik, saya malah berlatih olahraga. gak singkron.
partanyaannya.. akan jadi seperti apa kamu nanti, nak?

"mau dibawa kemanaa.."

Kamis, 31 Maret 2011

Lolos = Lulus

Alhamdulillah, kali ini saya lolos tes BPK. Puji Allah.. Allahu Akbar..
Lolos (atau bisa juga kita sebut lulus) dari tes BPK adalah hal yang telah saya nantikan dari 1,5 tahun yang lalu. sejak September 2009. sejak pertama kali mendaftar. tapi di bulan Desember saya harus menyadari bahwa saya masihlah seorang pecundang. saya gagal. saya tidak lulus. saya tidak lolos. saya tersenyum saat itu, sebuah senyum topeng. senyum yang saya tampakkan untuk membuat tenang ibu dan bapak saya. walau akhirnya senyum itu pecah juga. mental pengecut itu menyeruak. si pengecut mulai menyalah-nyalahkan situasi. meludah sana-sini. berkata "andai" menjadi hobi. "bapak sih".. "ibu sih"..
Tapi si pengecut itu pun mulai meredup. sorot mata diriku pun menjadi hidup. kutantang kembali dunia. lalu saya bilang "memangnya kenapa?!". saya kembali melangkah. tapi dengan dagu yang sedikit terangkat. gagal BPK, gagal BP Migas. gagal Pertamina. lalu saya kembali bilang "memangnya kenapa?!". saya yakin saya bisa berkontribusi di lembaga manapun yang menerima saya nanti. saya yakin masa depan saya akan cemerlang, di lembaga manapun tempat saya berkarya. saya yakin. yakin. dan hanya itu yang saya punya. keyakinan.
Dan keyakinan itu kini mulai diuji, ketika saya diterima di BPK. Ketika saya diterima di BPK, maka saya keyakinan bahwa saya bisa berkontribusi mulai diuji. Apakah benar saya bisa berkontribusi, atau saya hanya jadi beban anggaran negara. Ketika saya diterima, maka keyakinan saya bisa cemerlang dan berkarya mulai diuji. Apakah benar saya bisa berkarya, atau hanya jadi biang masalah.
Ah, ceracau sore yang mengada-ada. mohon maaf kalau gak ada nilai tambahnya. he he..
salam ceracau. selamat mengada-ada..

Sabtu, 26 Maret 2011

Akhir Maret

udah hampir sebulan saya ga nulis di blog. Entah karena alasan apa semangat menulis menjadi timbul tenggelam belakangan ini. Tapi saya bersyukur di sabtu pagi ini bisa menyempatkan waktu untuk ketik-ketik sedikit di blog ini. Sekarang sudah memasuki akhir Maret. Dan akhir maret kali ini adalah akhir Maret yang cukup di tunggu-tunggu. Pertama dan Utama, di hari sabtu ini, 26 Maret 2011, istri dan saya akan konsultasi dengan dokter kandungan tentang hari lahiran anak pertama saya. Wuih bro, betapa senangnya saya saat menyadari tak sampai sebulan lagi akan hadir seorang makhluk mungil dan menggemaskan, anak saya, Umar Kautsar (kandidat kuat untuk nama anak saya, hehe). Berikutnya, hal yang saya tunggu, ada pada hari ahad. Pada hari itu akan diadakan seminar motivasi untuk pemuda di lingkungan saya. Motivasi, adalah hal yang dibutuhkan untuk para pemuda. Ketika seseorang bisa memotivasi diri sendiri, maka dia akan terus berkembang dan maju. Dan saya ikut senang jika anak-anak muda di lingkungan saya bisa maju dengan kemampuannya sendiri. Lalu di akhir Maret juga ada hal yang saya tunggu sejak berbulan-bulan lalu, pengumuman kelulusan CPNS BPK. Setelah pengalaman gagal sejak tes TPA tahun lalu, saya akhirnya sadar bahwa saya harus siap untuk gagal. Dulu waktu muda, ga ada kata gagal dalam kamus hidup saya. Walaupun saya ga dapet ranking 1 waktu SD, SMP, dan SMA (kecuali kelas 1 SD dan 1 SMA cawu 3) saya gak ngerasa gagal tuh. Saya juga gak ngerasa gagal walau IPK saya cuma 3,02 . Saya juga gak ngerasa gagal walau dulu jadi Kadiv Media FSI Buletin Berdzikir cuma terbit 4 kali dari target 6 kali terbit. Intinya setiap kekacrutan dan kekampretan yang pernah saya lakukan gak pernah saya nilai sebagai kegagalan. Kecuali gak lulusnya saya dari tes CPNS BPK formasi 2009, saya merasa sangat terpukul. Udah PeDe2, tapi koplak juga, meh.. So, untuk senin nanti, 28 Maret 2011, saya sudah menyeting 50% dari hati saya untuk ketidaklulusan saya, dan 50% lagi saya tempatkan sebuah konsep yang bernama... harapan... Well, senang bertemu dengan Maret, dan Marhaban Yaa April.. Marhaban, anak ku tercyintah, Marhaban, Ya Rijaluttankayu.. Marhaban, BPK.. (kalo lulus)..

Jumat, 11 Februari 2011

Rekap "Catatan Harian Untuk Rina" bulan Januari

Kadang ketika di jalan saya suka mikirin sesuatu. Hal yang terpikirkan itu jika sempat akan saya tuliskan di telepon genggam saya. Saya membuat beberapa folder yang dibagi berdasarkan tema. Diantara semua folder yang ada, yang cukup sering di update adalah folder "Catatan Harian Untuk Rina" yang berisi lintasan-lintasan pikiran saya ketika saya kepikiran tentang dia. hehe.. so saya akan update terus rekapannya setiap bulan di blog ini. Sebuah gombalan untuk istri saya yang agak sulit saya ucapkan kalau bertatap muka. Semoga dia membaca ini :) ------------------------------------------------------------------------------------------------- I love my wife. Saya mnta maaf kalau perhatian saya ke dia masih kurang. Tapi itu tak bs mngerdilkan besarnya cinta saya kepada wanita yang sedang mengandung anakku ini. Perilakunya memang tak sempurna, tapi ia masih begitu mempesona. Demikian gombalku malam ini. Untuk istriku, Rina saja.. 9 januari 2011 Sekarang dia sedang apa ya? 10 januari 2011 Di lampu merah ini saya hanya ingin berkata "I love you, rina. More than yesterday. I love you Allah. Thanks for all". 11 Januari 2011 Istriku. Klo aku ditempatin di papua, kamu kudu teteup ikut aku yaa.. Hehe. 12 Januari Entah apa jadinya hidupku tanpa kehadirannya. Rina, terima kasih ya :) 15 Januari 2011 Dia tertidur disampingku. Alhamdulillah. Selamat malam istriku sayang, dan anakku yg manis.. 16 Januari 2011 Well, kemarin saya dikabarkan o/ istri saya bahwa dia diterima di Kemenhub. Alhamdulillah.. Sekarang, secara resmi dia telah keluar dari keanggotan Ibu2 Rumah Tangga Saja. Terus terang saya sangat senang mndengar suara dia yg sgt sumringah saat dia memberitahukan kabar itu. Terimakasih ya Allah atas karuniaMu. Hanya saja yang agak saya khawatirkan adalah, apakah dia memiliki keluangan waktu u/ mengurus bayi kami nanti. Mengingat bs jd kerjaan sbgai anak baru tidaklah sedikit. Sekali lagi saya ucapkan selamat wahai istriku. 19 Januari 2011 Mumpung masih inget, I love my wife. Muah. 20 Januari 2011

Selasa, 01 Februari 2011

NGIMPIII!!!

if you can dream it, you can do it -Walt Disney-
Kalimat di atas jamak diucap oleh siapapun. Kalimat di atas tentu bukan monopoli seseorang bernama Walt Disney. Kalimat di atas adalah sebuah hukum dalam kehidupan. Kalimat di atas tak ubahnya seperti hukum yang menyatakan bahwa air mengalir ke tempat yang lebih rendah. Kalimat di atas adalah sebuah keniscayaan, sebagaimana keniscayaan bahwa orang yang hidup pasti akan mati. Ya, bagi setiap manusia, jika kau bisa memimpikannya, maka kau bisa melakukannya. Sebait kalimat yang diucapkan oleh Disney ini nyata terjadi. Dahulu orang-orang memimpikan merentas samudra, lalu kapal lautpun berkembang dari masa ke masa. Dulu orang-orang memimpikan bisa terbang di angkasa, dan kini jalur udara sudah jadi jalur transportasi yang biasa. Mungkin hanya jatah nyawa yang membatasi usaha manusia untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Bagi saya, hal-hal di atas adalah contoh-contoh besar dari mimpi-mimpi yang terwujud yang pernah dibuat manusia. Tapi saya pribadi adalah saksi dari mimpi-mimpi yang diperjuangkan teman-teman saya, yang sudah terwujud, atau terwujud dalam ragam tertentu. Saya adalah saksi dari seorang Akhmad Bashori yang tidak berhasil menjadi ketua BEM UI, tapi kini malah menjadi seorang motivator tingkat nasional, dengan fee profesional. Dulu teman-teman kosan suka membercandai Bashori yang setiap pagi tak lupa melihat cermin sambil latihan orasi. Tak lupa Bashori berlatih dengan tekun template dari trainer training ESQ. "BERSUJUUUUUDDD!!!!..." adalah pekik yang paling sering kami dengar dari kamar kosannya, tak lupa ditambah ekspresi lelah dari Muhammad Kholid sebagai sang "korban" dari latihan Bashori. Kini semua tahu, semua mengakui, bahwa Bashori telah berhasil dalam karirnya sebagai trainer. Kini semua orang menanti, langkah maju apalagi yang berhasil Bashori capai. Saya juga merupakan salah satu saksi dari mimpi teman-teman Pengmas FEUI yang berhasil membantu menguliahkan beberapa anak jalanan. Betapa teman-teman masih sangat yakin bisa mengajak anak-anak jalanan yang dibina oleh Pak Rohim di Rumah Singgah di Masjid Terminal untuk mengikuti program pelatihan jelang ujian masuk universitas. Meski beberapa pihak tampak setengah mencemooh dan pesimis, teman-teman panitia dan Senat tetap maju dengan optimis. Dan alhamdulillah beberapa dari teman-teman yang mengikuti program tersebut bisa lolos menjadi mahasiswa UI. Allahu akbar.. Ratusan teman saya berhasil mencapai mimpi-mimpi kecil mereka. Sebagian darinya berhasil mewujudkan mimpi-mimpi besarnya. Dan kita semua tahu, kalau kita bisa bermimpi, maka kita pasti juga bisa mewujudkannya. Dan hanya nyawa menjadi batas kita. Allahu a'lam

Cet.. Cet.. Cet..

Beberapa hari ini saya tidak menulis apapun. Jadi saya agak bingung sekarang harus menulis apa. Tapi baiklah, akan saya coba cari topik yang cukup familiar sehingga memudahkan dalam menulis ini. Dan topik yang sangat akrab untuk kita bahas adalah tentang macet. Tidak akan berpanjang-panjang dalam tulisan ini, saya hanya ingin menyatakan bahwa kemacetan di Gatot Subroto (Gatsu) semakin menjadi-jadi sejak hadirnya transjakarta di sepanjang Gatsu. Sebenarnya hal ini bukan komentar pribadi saya, ini adalah komentar dari teman-teman di kantor. Kebetulan ruang kerja kami ada di lantai atas yang bisa dengan jelas melihat arus lalu lintas Gatsu. Sebenarnya sih menurut saya, sebelum Transjakarta jalur Gatsu hadir, Gatsu itu emang udah macet dari dulu, wabil khusus ketika jam pulang kantor. hanya saja ketika bis transjakarta muncul, Gatsu menjadi "sedikit" macet. Dan sesungguhnya, kemacetan itu muncul gara-gara mobil-mobil pribadi melintas dan berebutan masuk gerbang tol. Para pemilik mobil ini adalah para komuter yang tinggal di daerah sekitar Jakarta, bisa dari Bekasi, Depok, Tanggerang, dan Bogor. Ya, betul, penyebab kemacetan adalah MOBIL, bukan motor. Lihat saja faktanya, dalam satu mobil yang space nya bisa di isi 4 motor atau lebih, seringkali hanya berisi satu penumpang. Yah, semoga saja kemacetan yang makin menggila di Jakarta ini malah mendorong orang untuk menggunakan sarana transportasi umum. Sepeda juga bisa jadi pilihan cerdas (walau tidak cukup cerdas bagi orang yang tinggal di Parung dan bekerja di Sudirman). Lebih-lebih kalau ada yang mau ke kantor dengan joging atau jalan kaki :p
macet lagi macet lagi.. gara-gara si Komo lewat.. , Enno Lerian (kini bukan penyanyi cilik lagi)

Jumat, 28 Januari 2011

Gayus Lo!

Dalam salah satu artikel di koran Kompas hari selasa 25 Januari 2011 ada secuplik kata yang menyatakan bahwa akhir-akhir ini wajib pajak cenderung enggan untuk membayar pajaknya karena takut dikorupsi oleh orang-orang macam Gayus di Dirjen Pajak. Artikel tersebut menyatakan bahwa setelah kasus Gayus booming, Dirjen Pajak mengalami tantangan yang sangat besar dalam mencapai target capaian pajak. Menurut pendapat saya, cuplikan di Kompas tersebut atau persepsi masyarakat yang dicuplik Kompas itu tidak tepat. karena sesungguhnya yang terjadi dalam kasus Gayus bukanlah pengkorupsian dari uang yang telah disetorkan ke Dirjen Pajak. Yang Gayus lakukan memang perbuatan kriminal yang merugikan keuangan negara, tapi hal tersebut berbeda sama sekali dengan menilep uang yang telah disetorkan. Yang Gayus lakukan adalah berkongkalikong dengan objek pajak, agar objek pajak hanya perlu menyetor uang lebih sedikit dari yang seharusnya, tapi dengan imbalan tertentu kepada Gayus. Sederhananya, tanpa ulah Gayus, maka negara ini penerimaan pajaknya akan lebih banyak karena objek pajak membayar dengan jumlah yang seharusnya. Tidak membayar pajak (terutama untuk korporat) dengan alasan kasus Gayus tentu merupakan suatu alasan yang dibuat-buat. Malah bisa saya bilang sebuah sesat pikir. Untuk membangun bangsa yang besar tentu dibutuhkan banyak unsur, bersihnya aparat pemerintah, efektif efisiennya penggunakan anggaran, dan warga masyarakat yang setia membayar pajak. Jiaaelaah, kaya lo bener aja bal, ngemeng lo jauh..
seharusnya negeri yang permai ini sudah cukup mensejahteraan rakyatnya -Alkautsar, 2008-

Kamis, 27 Januari 2011

Do Not Disturb

"Do Not Disturb -Hotel Ibis- "
Begitu kira-kira yang tertulis di sebuah tanda yang menggantung di gagang pintu salah satu orang kantor. Itu adalah tanda yang biasa ada di hotel-hotel untuk menandakan bahwa penghuni kamar tersebut sedang tidak ingin diganggu. Di sisi sebaliknya biasanya tertulis yang kira-kira bunyinya seperti ini, "Clean Up Please", yang menandakan penghuni kamar tersebut mengharapkan petugas cleaning service membersihkan kamarnya. Pada tulisan ini saya sedang tidak ingin membahas tentang pelayanan hotel kepada pengguna jasanya, tapi saya ingin sedikit membahas tentang kenapa tanda dari hotel tersebut bisa tergantung di salah satu gagang pintu kantor.

Bagi yang anda yang menggunakan jasa hotel, biasanya anda akan menerima beberapa jenis barang yang disediakan oleh pihak hotel. Barang yang saya maksudkan di sini bukanlah barang seperti televisi, kulkas, atau semacamnya. Barang yang saya maksudkan di sini adalah barang-barang yang biasanya akan diganti seiring bergantinya penghuni hotel. Barang-barang yang diganti bersamaan dengan pergantian penghuni biasanya meliputi sandal, sikat gigi, odol, shampoo, conditioner, sabun, korek api, pulpen dan kertas catatan. Barang-barang ini pula yang biasa di"tilep" (dibawa pulang, pen.) oleh penghuni hotel.

Bagi orang-orang yang menilep barang-barang itu tentu memiliki alasan filosofis tersendiri. Ada yang bilang barang-barang tersebut untuk kenang-kenangan, ada yang bilang untuk tambahan stok inventaris di rumah, ada yang bilang agar tidak mubazir, dan ada pula yang tidak perlu alasan karena memang sudah hobi -_-*. Saya sendiri juga kadang melakukan hal yang sama dengan alasan menambah inventori di rumah. tapi saya cukup selektif dalam Operasi Penilepan ini. Saya biasanya hanya membawa sandal hotel, tidak lebih. Sedang bagi mereka yang melakukan penilepan dengan motif hobi, kalo kasur nya bisa dibungkus di tas, mungkin akan digondol sekalian. he he..

Dengan alasan dan motif apapun, tentu ada hukum tersendiri atas perilaku ini, dosakah, atau boleh. Untuk perilaku ini tentu saya tak akan meminta fatwa MUI. Untuk perilaku level ini, saya cukup berlogika saja untuk menilai benar atau tidak perilaku saya ini. Logika yang saya gunakan adalah anti mubazirisme. Seperti kata orang, barang-barang tersebut akan dibuang dan tidak akan diberikan kepada penghuni hotel berikutnya. Menurut saya agak aneh kalau kita merelakan barang-barang tersebut dibuang padahal kita sudah membayarkan sejumlah uang. Jadi daripada dibuang kan lebih baik kita yang pakai. ya gak?! he he..

So guys, please.. don't disturb..

Rabu, 26 Januari 2011

Yang Sederhana Aja

-Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu...-
Kemarin saya baru saja menguplak-uplak arsip lama kantor dan akhirnya menemukan majalah tempo pertengahan 2010. Di situ ada ulasan tentang seorang tokoh yang ketika kuliah akrab kudengar namanya, Sapardi Djoko Darmono. Dialah sang pembuat puisi dengan judul 'Aku Ingin', sebuah puisi yang jamak dikutip dalam undangan-undangan pernikahan. Sebuah puisi yang sederhana tapi sangat mengena. Iya, sederhana. justru karena sederhana ia sangat amat mengena di hati. Waktu pertama kali saya membaca puisi ini, terus terang saya ternganga, atau dalam bahasa keseharian di rumah saya, NGANGAP (ngangap adalah suatu kondisi dimana mulut terbuka lebar seperti ingin menelan sesuatu, bisa juga terjadi sebagai wujud ekspresi kaget atau kagum).
Dalam ulasan itu ditulis bahwa Sapardi pernah dikritik karena puisinya memiliki perbendaharaan kata yang minim, di ulang-ulang, dan tidak kompleks. Tapi justru disitu menurutku kekuatan dari puisi-puisi beliau. Beliau berhasil mengulik hal-hal yang sederhana yang sering tidak kita sadari bahwa hal-hal tersebut sangat sarat makna.
Terus terang, sedari awal saya sangat penasaran, darimana munculnya kemampuan mengupas hal-hal sederhana seperti itu. Ulasan Tempo itu sedikit memberikan jawaban, mungkin karena Sapardi tak disibukkan mendengar kisruh dan hingar bingar tontonan pertelevisian. Dia tak pernah menyetel televisi, demikian Tempo berkata. Saya mengambil kesimpulan, selain karena berbakat dan berpengalaman, insting Dam (salah satu sapaan Sapardi ) itu tetap tajam karena tidak ditumpulkan oleh hal-hal yang kelewat kompleks. Kita ambil contoh, saat kau memacu kencang mobilmu di jalanan, apakah kau bisa menikmati pemandangan di samping kanan-kiri jalan yang kau lalui? Buat saya, pemandangan di kanan-kiri jalan baru bisa saya nikmati kalau saya mengendarai mobil saya dengan pelan-pelan. Jalanan semakin bisa dinikmati dan saya kenali jika saya pelan-pelan mengamatinya dengan bersepeda atau berjalan kaki. begitu pula dalam mengambil 'hikmah' dalam setiap kejadian-kejadian kecil, akan sulit dilakukan jika kita terlalu 'mengebut' mobil kehidupan kita. Dan buat saya menikmati hingar bingar tontonan televisi adalah salah satu cara untuk 'mengebut' hidup kita. Efeknya adalah kita menjadi lalai pada hal-hal yang ada disekitar kita.
Belajarlah melihat secara lebih dalam, melihat dengan kesederhanaan. Belajarlah bertutur dengan kesederhanaan, karena dengan begitu mungkin makna terdalam bisa di sampaikan. Maka izinkanlah saya menuliskan bait puisi sederhana ini untuk istri saya tercinta:
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, seperti marka jalan yang tak pernah berubah, agar kau tak kehilangan arah
Aku ingin mencintaimu dnegna sederhana, seperti kerelaan kertas koran yang tak melawan, walau tertulis ribuan aksara di atasnya
-AlKautsar, 2011-
26 Januari 2011

Link twit Ustad Salim A Fillah

ini adalah link dari kumpulan twit ustad salim a fillah tentang berbagai macam hal. cekidot http://duwisusilo89.tumblr.com/

Selasa, 25 Januari 2011

Medan Merdeka Barat Optimis

Hari ini, tak semegah hari kemarin. Maksudnya pencapaian saya dalam pemberesan dokumen tak serapih dan setuntas kemarin hari. ha ha.. dan berbulan-bulan saya kerja, ngeberesi kertas aja saya gak becuh. Pret. Tapi di tengah kabar nelangsanya saya ini, kabar gembira muncul dari Jalan Medan Merdeka Barat, tepatnya kabar istri saya. Dia mengabarkan di tempat kerjanya sekarang dia cukup optimis bisa memberikan kontribusi maksimal untuk institusinya. Saya senang, saya gembira, saya puas. Saya siap membantu dia. ha..ha..
Istriku, aku sayang kamu.. #eeaa..
25 Januari 2011

Senin, 24 Januari 2011

Mengantar Istri

Hari ini Alhamdulillah saya sangat puas karena hari ini pertama kali saya mengantarkan istri ke kantornya di Kemenhub. Perasaan saya saat melihat dia masuk gerbang kantornya mungkin sama seperti orang tua yang melihat anaknya masuk sekolah pertama kali. Saya senang karena dia akhirnya punya ruang untuk berkontribusi. Saya senang karena dia bisa mendayagunakan kapabilitasnya yang luar biasa. Saya menikahi wanita yang hebat. Saya menikahi wanita yang cerdas. Saya menikahi Rina Puspitaningrum. Love you beib, eh Rin :)
"... semakin hari terbangun, aku memikirkanmu ..." -Sheila On 7-
24 Januari 2011