23 Februari 2012

Perpustakaan Nasional RI di Salemba

setelah tiga kali berturut-turut saya menulis tentang orang, maka izinkan saya kini menulis tentang tempat. tempat yang akan saya bahas kali ini adalah perpustakaan nasional ri. perpustakaan nasional setahu saya di jakarta ini ada di dua tempat. yang pertama ada di jalan salemba raya, tak begitu jauh letaknya dari kemeterian sosial. yang kedua letaknya di jalan medan merdeka, dekat monas, tak begitu jauh dari kantor pemprov dki jakarta.

perpoesnas salemba tempoe doeloe

perkenalan pertama saya dengan perpusnas adalah dengan perpusnas yang ada di salemba. tempat tersebut saya datangi ketika saya berusaha mencari referensi tambahan untuk penulisan tugas akhir skripsi saya. kesan saya pada perpusnas yang satu ini ada positifnya dan negatifnya. positifnya adalah untuk pembuatan kartu anggota tidak mahal dan ribet. pelayanan pembuatan kartu anggotanya menurut saya malah sangat cepat. keramahan orang yang membuat kartu merupakan poin plus tersendiri untuk saya.

sisi negatifnya tempat ini adalah pelayanan peminjaman bukunya yang ribet. sistem meminjam buku di sini mirip dengan sistem yang ada di perpus fakultas tempat saya kuliah. pertama kita cari dulu di katalog, tulis buku apa yang mau kita baca di form peminjaman, di kasih ke petugas, kemudian petugas akan mencarikan bukunya untuk kita. bedanya sistem ini dengan yang ada di fakultas adalah lama pelayanannya. jika di perpus fakultas kita cukup menunggu beberapa menit untuk mendapatkan buku yang kita inginkan, sedangkan di perpusnas ri salemba saya harus menunggu hingga 40 menit sampai buku yang saya pesan datang.

selain itu harga perlembar fotokopi di sana amatlah mahal. kalau tidak salah ingat perlembarnya dikenakan biaya Rp400,00. kutukupret. ketika itu saya lagi butuh-butuhnya mengkopi banyak lembar dari literatur yang saya temukan di perpusnas. tapi ketika saya tahu harga fotokopinya semahal itu, saya ngerasa gak sudi untuk ngeluarin duit buat pelayanan yang jelek tersebut (imbas nunggu buku lama).

yah, sebenarnya kalau saya lebih kreatif sih saya cukup bawa kamera digital saja. sejumlah orang saya lihat cukup telaten menjepret halaman demi halaman buku perpus yang dia pinjam. btw, untuk di perpusnas salemba ini definisi meminjam buku itu adalah meminjam di ruang baca saja, bukan pinjam dibawa pulang. kembali ke masalah foto-fotoan, foto tersebut ternyata berfungsi sebagai semacam alat scan yang praktis. dan satu hal yang pasti, foto dengan kamera digital tersebut jauh lebih murah daripada memfotokopi halaman per halaman literatur yang kita inginkan.

kunjungan saya tersebut menjadi kunjungan saya yang terakhir ke perpusnas salemba, sejauh ini. saya tidak pernah berpikir dan berminat untuk datang, membaca, dan meminjam buku di tempat seperti itu. sampai akhirnya suatu hari kakak ipar saya memberitahu saya tentang keberadaan perpusnas medan merdeka. dan tulisan saya berikutnya akan membahas tentang perpusnas tersebut. kini kita bobo dulu. udah malem jo.. salamat tidur man teman..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar