diantara sekian banyak hal yang saya kagumi, ada satu kelebihan yang amati khusus dan saya apresiasi tinggi. ketahanbantingan diejek, sebuah skill interpersonal yang dimiliki oleh salah seorang rekan kerja saya. ejek sendiri dalam bahasa indonesia berarti olokan. olok-olok secara umum bisa mengacu pada dua kondisi, pertama kondisi serius untuk menghinakan, yang kedua kondisi bercandaan. untuk kasus teman saya ini adalah yang kategori bercandaan.
meskipun sifatnya cuma bercandaan, belum tentu setiap orang tahan dan bisa bersabar. tak jarang kalau saya diolok-olok, saya akan memutar otak dengan serius untuk membalas olokan tersebut. tapi orang ini berbeda. dia bisa menahan diri untuk tidak langsung membalas olok-olokan teman-temannya. sebaliknya, teman saya ini akan balas ngebecandain orang tersebut hanya jika momennya tepat dan dirasa tidak menyakiti hatinya.
mungkin ada diantara pembaca yang bilang bahwa hal macam ini sangat remeh dan tidak penting. tapi kalau kita membuka sedikit apa yang islam coba ajarkan, maka sesungguhnya memanggil orang dengan sebutan yang tidak disukainya, termasuk mengolok-olok, merupakan hal yang dilarang. dalam islam, di utamakan untuk memanggil orang dengan panggilan yang baik-baik, dengan panggilan yang disukainya.
lalu apa yang islam ajarkan apabila kita diolok-olok oleh orang lain. islam mengajarkan pengikutnya agar bersabar menghadapi hinaan dan cercaan, apalagi yang sifatnya hanya bercandaan. maka tak berlebihan jika saya mengatakan teman saya yang satu ini telah mengamalkan amalan islam dengan baik dalam bab bersabar jika diolok-olok.
mari kita belajar arti kesabaran dari pria (yang sekarang masih) muda ini.
![]() |
| penasaran dengan orangnya? klik link berikut |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar