diantara sekian ragam macam elektronik yang ditawarkan, pameran itu juga menampung sejumlah booth, yang sifatnya merupakan penunjang. layanan tv kabel menurut saya merupakan jenis layanan penunjang di pameran macam ini. beberapa kali saya dan teman-teman dijamah oleh para sales tv kabel ini.
"mas, coba produk kami deh. dari t*lkomvision nih. lengkap. murah. lagi promo. bla..bla..bla.." ucap sang sales dengan gigih. yah, namanya orang cari rejeki, sah-sah aja untuk gigih berjuang. yang terpenting kalau mau jualan ya jangan sampai menipu.
untuk saya pribadi yang namanya menipu itu adalah apabila ada ketidaksesuaian antara apa yang ditawarkan dengan produk aslinya. mari kita sebut ketidaksesuaian itu dengan kata "gap". kalau ada gap, maka pemasar harus melakukan sesuatu, minimal meminta maaf pada pelanggan. meminta maaf adalah selemah-lemahnya iman dalam dunia pemasaran.
ngomong-ngomong soal gap, saya menemukan contoh dari gap dalam sesi ubek-ubek kami di jcc. sebelumnya saya sudah cerita bahwa ada beberapa produk penunjang yang diperdagangkan di pameran tersebut. termasuk produk penunjang adalah kartu kredit.
selain dijamah oleh penjaja layanan tv kabel, kami juga dijamah oleh sales kartu kredit. salah satu bank yang jaringannya cukup besar di indonesia dan asia pun ikut menjajakan kartu kreditnya. sang sales dari bank tersebut gigih berpromosi dengan menyatakan bahwa proses pelayanan cepat dan langsung jadi di tempat.
sebelum ada yang tergoda di antara kami, si sales menyatakan bahwa tidak perlu ada pengecekan ke kantor atau rumah. setelah jurus satu dan dua, dia mengeluarkan jurus ketiga. jurus ketiganya adalah kartu kredit dari bank tersebut tidak dikenakan biaya, jika tiga bulan kartu tidak dipakai, akan otomatis ditutup.
tak kuasa akhirnya beberapa orang dari rombongan kami menerima jurus satu, dua, dan tiga. akhirnya mendaftarlah mereka ke booth kartu kredit bank dengan jaringan yang besar di asia tersebut. saya sendiri bergeming tak tergoda. prinsip saya, lebih baik ngutang manual daripada elektronik. he..he..
selesai dari booth tersebut, kami langsung pulang. di jalan saya bertanya ke teman saya, seperti apa bentuk kartu kreditnya. ternyata kartu kredit yang tadi digadang-gadang langsung jadi, belum jadi juga. buat teman saya memang tidak masalah, tapi buat saya sebagai pemerhati dunia marketing si sales telah terhitung berbohong. si sales telah membuat gap antara apa yang dikatakannya dengan apa yang disediakannya.
kalau pada sesi mendaftar kartu kredit memang kadang gap itu tidak terlalu dilihat. tapi bagiamana apabila gap tersebut muncul di masa kita ingin berhenti berlangganan kartu kredit. gap antara apa yang dikatakan dan yang terlaksana bisa menjadi sangat fatal. sila cek laman berikut sebagai contoh gap yang fatal.
sebagai orang yang punya usaha, sebaiknya kita tahu dan menekankan kepada para sales kita agar bisa berkata jujur dan sesuai dengan kenyataan. gap negatif yang tercipta antara kedua hal tersebut tentu akan membuat nama usaha kita tidak bagus dimata customer. minimize gap dan service excellence adalah kunci dari lahirnya kesetiaan pelanggan.
salam setia..
![]() |
| contoh merchandise dari pendaftaran kartu kredit |

Tidak ada komentar:
Posting Komentar