19 Februari 2012

Konversi ke Gas

alkisah ada sebuah negeri yang warganya sangat tergantung dengan minyak tanah. lalu negeri itu dilanda oleh kelangkaan minyak tanah yang menyebabkan harganya melambung tinggi. konon kelangkaan tersebut merupakan permainan sejumlah penjual yang memang menghendaki harga yang tinggi.

warga negeri itu berteriak, protes, marah, frustasi. dimana letak keadilan berada, jika untuk urusan perut saja, pimpinan negerinya tak bisa mengelolanya. loh? katanya ini kelangkaan minyak tanah, kok dihubungkan dengan perut? apa warga negeri tersebut menjadikan minyak tanah sebagai camilan? tentu tidak. namun minyak tanah tersebut dipakai untuk memasak makanan. jika biaya produksi membuat makanan begitu tinggi, maka semakin kesulitan saja hidup orang yang penghasilannya pas pasan.

melihat kondisi yang demikian, pimpinan negeri tersebut bergerak. bukannya mensubsidi minyak tanah, malahan pimpinan ingin menarik minyak tanah dan menggantikannya dengan gas. Gila! ya, pimpinan negeri itu disebut gila oleh banyak pengamat, atau kurang lebih gila. mana bisa negeri ini menggunakan gas? negeri ini secara kultur sudah cocok dengan minyak tanah. gak bisa lain, harus minyak tanah!

anak-anak muda di negeri itu menunjukan keprihatinan mereka dengan berdemo. para "orang pintar" ramai-ramai muncul di televisi berkicau nyinyir berjamaah. dan penguasa media massa menjadikan 'ke-sedeng-an" pimpinan negeri sebagai headline di media mereka masing-masing.

beberapa tahun kemudian, minyak tanah telah benar-benar menjadi barang yang sangat langka. tapi kelangkaan ini disebabkan tidak adanya permintaan dari warga masyarakat. warga masyarakat kini telah menggunakan gas sebagai bahan bakar untuk memasakan panganan mereka sehari-hari. Kultur telah berubah. skeptisme dahulu kala terbantahkan sudah.

ya, tebakan anda benar. negeri itu bernama Indonesia. negeri kita semua. kondisi negeri kita ini kadang kala baru bisa dipecahkan dengan tindakan yang rada-rada sableng, nyeleneh, berani. saya sih mau usul, kalau pemerintah mau mengambil kebijakan yang berani lagi, maka konversi BBM ke BBG lah yang perlu digagas.

BBG merupakan jawaban dari masalah kebersihan lingkungan dan tingginya harga BBM (apalagi yang pertamax). mau bukti, coba anda berdiri di belakang bajaj BBG dan bandingkan dengan berdiri di belakang bajaj BBM. rasakan dan bandingkan hasil buangan dari kedua jenis bajaj tersebut. insya Allah kita akan bersepakat, hasil buangan bajaj BBG jauh lebih bersih dan "beradab".

Sekian, Salam Adab..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar