setiap anak kecil adalah para pemberani. mereka berani bermimpi. mereka berani untuk membayangkan diri mereka akan menjadi apa disaat dewasa nanti. kekuatan mimpi ini ditopang dengan imajinasi yang kuat. sangat kuat.
seiring berjalannya waktu, anak-anak itupun mencoba menyesuaikan mimpi mereka. sebagian menambah daftar mimpi mereka. sebagian mengganti mimpi mereka. sebagian mematikan mimpi mereka. keberanian dan daya imajinasilah yang membuat seorang anak mau dan mampu untuk terus bermimpi.
tapi ketika anak-anak itu tumbuh dewasa, mereka semakin "sadar diri". mereka semakin "realistis" dengan mimpi mereka. mereka menyesuaikan diri. dulu sekali, darwin pernah bersabda tentang survival of the fittest. inti pesan darwin tersebut adalah, yang paling mampu beradaptasilah yang akan terus bertahan hidup. mungkin kebanyakan orang dewasa mengartikan sabda darwin tersebut dengan meng-edit mimpi masa kecil mereka.
dalam penafsiran yang tepat, maka survival of the fittest itu merupakan pegangan hidup yang cukup tepat. namun kebanyakan orang menggunakannya dengan cara yang salah, termasuk ketika melihat kembali mimpi-mimpi masa kecil mereka.
mari kita simak kisah Chris Hadfield. Chris lahir di Kanada tahun 1959. pada usia 9 tahun, dia bermimpi menjadi seorang astronot. tapi pada masa itu, orang yang bisa ke luar angkasa hanyalah orang Rusia atau Amerika. negaranya, Kanada, pada saat itu, bukanlah negara yang mempunyai teknologi untuk mengirim orang ke luar angkasa.
meskipun melihat kenyataan demikian, Chris tidak berhenti untuk bermimpi. Chris terus mengafirmasi dirinya bahwa dia mampu untuk menjadi seorang astronot. dia terus memupuk kemampuan dan kompetensinya. meskipun demikian, dia tetap tidak bisa menjadi astronot. Chris malah masuk bekerja menjadi kadet di angkatan udara Kanada.
tapi mimpinya tetap tak berubah. akhirnya suatu hari suatu kesempatan datang. NASA membuka lowongan untuk menjadi astronot. Chris pun mendaftarkan diri. dengan berbekal kemampuan dan kapabilitasnya, dia terpilih menjadi bagian dari NASA setelah melewati seleksi yang sangat ketat.
setelah melewati perjalanan yang panjang, Chris akhirnya berhasil menjadi astronot. tidak hanya sekali, tapi dia telah dua kali melakukan perjalanan ke luar angkasa. Chris adalah contoh orang yang tidak melepaskan mimpinya. Chris memperjuangkannya, dan dia berhasil.
tak semua orang bisa seperti Chris Hadfield. tak semua orang bisa mencapai mimpinya. tapi semua orang sejatinya bisa bermimpi. dan semua orang perlu untuk berani memperjuangkan mimpinya.

sungguh tak sederhana menjadi orang yang bisa bermimpi, mempertahankan mimpi dan mendukung mimpi. para pendidik (orang tua, guru, dosen, masyarakat, siapapun) wajib memiliki 3 hal itu untuk diberikan ke peserta didiknya, selama itu benar dan baik..
BalasHapus