7 Desember 2012

Kejadian Sederhana Mengubah Yang Biasanya

suatu benda yang mengalami pergerakan dengan cepat biasanya memerlukan daya yang sangat besar. untuk meningkatkan daya gerak tersebut, suatu benda membentuhkan momentum. momentum inilah yang kemudian mengkuadratkan kekuatan gerak dari suatu benda.

begitu pula dalam hidup. ketika kita ingin berubah, kita biasanya membutuhkan suatu tekad yang benar-benar kuat. tekad ini akan semakin kuat jika diiringi dengan perencanaan yang matang serta langkah-langkah yang jelas.

tapi dalam setiap hukum alam, selalu ada eksepsi, ada anomali. air mengalami anomalinya ketika berada dalam suhu minus 4 derajat celcius. tak cuma hukum alam, hukum hidup juga punya beberapa pengecualian, termasuk yang terkait dengan perubahan. terkadang perubahan tidak memerlukan daya yang begitu besar, ataupun momentum yang besar. suatu kejadian kecil yang terjadi ternyata bisa menghasilkan perubahan yang besar pada hidup kita.

Merokok adalah suatu hobi yang cukup adiktif. sesuatu yang adiktif, akan sulit untuk dihilangkan. oleh karena merokok sangat tidak baik bagi kesehatan, maka seharusnya para perokok yang sadar kesehatan akan menghentikan hobinya tersebut. namun karena sifatnya yang adiktif, kebiasaan merokok sangat sulit dihilangkan.

sejumlah orang berusaha mati-matian untuk menghilangkan kebiasaan merokok, dan banyak diantara mereka yang gagal. namun ada sedikit orang yang karena dipicu oleh kejadian kecil, maka kebiasaan merokoknya hilang sama sekali.

paklik (paman) saya termasuk orang yang bisa menghilangkan kebiasaan merokoknya karena kejadian yang sederhana. alkisah, paklik saya yang perokok kelas light heavyweight. hobi ngerokoknya sudah dimulai dari dia remaja. setelah memiliki beberapa anak, tiba-tiba saja dia membaca sebuah artikel yang menyatakan bahwa merokok itu membahayakan kesehatannya. sesaat setelah membaca artikel tersebut, tiap batang rokok langsung terasa asam di mulutnya.

saya pribadi merasa beberapa kebiasaan saya terbentuk karena kejadian yang biasa-biasa saja. contoh sederhana adalah memberikan tempat duduk kepada ibu-ibu atau orang tua di kereta. sebenarnya sedari saya mulai berkereta secara rutin, saya cukup sering memberikan tempat duduk saya kepada ibu-ibu maupun orang tua. namun waktu itu, kebiasaan saya belum lah menajdi reflect. saya masih pilih-pilih ketika memberikan tempat duduk saya.

sampai suatu saat, saya berangkat kuliah ke depok bersama kakak saya. profil kakak saya kira-kira macam jilbaber galak gitu lah. bersama kakak saya, kami berdua naik kereta dari stasiun manggarai. keunggulan naik dari stasiun manggarai adalah para penumpang mendapatkan probabilitas untuk duduk secara lebih tinggi.

hipotesis diterima, kami berdua dapat tempat duduk. setelah kereta jalan, saya langsung membuka koran yang sempat saya beli di depan stasiun. baca koran di kereta sambil duduk menuju kampus sungguh merupakan kenikmatan tersendiri, sebuah "cara elegan untuk memulai pagi".

tapi memang sudah menjadi sunnatullah, bahwa ketika kereta sudah sampai tebet, maka gerbong sekonyong-konyong menjadi penuh. kenikmatan "cara elegan untuk memulai pagi" itupun sirna. di depan saya dan kakak saya, berderet para mahasiswi maupun ibu-ibu yang memiliki tujuan ke arah pasar minggu, depok, citayam, bojong, maupun bogor.

karena memang masih gak "ngeh" kalau saya mulai dikerubungi wanita-wanita, maka saya masih asik dengan berita-berita yang ada di dalam koran. secara ujug-ujug, sebuah sikutan melayang ke lengan saya. sikutan maut kakak saya yang tertahan oleh tebal otot lengan saya. meskupun sikutan tersebut tidak sakit, tapi cukup untuk membuat saya tersadar.

saya tatap mata kakak saya. dari situ bisa saya tafsirkan bahwa kakak saya minta saya menyerahkan  tepat duduk saya kepada mbak-mbak yang beridiri di depan saya. sayapun berdiri sebagaimana diinstruksikan mata itu.

sikutan dan lirikan mata itu memang samar-samar saya ingat, tapi impresi dari kejadian itu selalu saya ingat. sikutan dan lirikan tersebut memang tidak seberapa dan bukan kejadian yang wah-wah banget. tapi kejadian sederhana tersebut mampu merubah habit saya dalam berkereta sampai saat ini.

sebuah kejadian sederhana, bisa jadi bukan apa-apa bagi diri kita. tapi kadang dari kejadian-kejadian sederhana tersebutlah, hidup seseorang bisa berubah. contoh yang saya ceritakan di artikel ini memang gak seberapa. tapi rasa-rasanya sih teman-teman punya pengalaman tersendiri perihal kejadian sederhana dan perubahan dalam hidup teman-teman sekalian..

this is my story.. what about yours?

salam salim!!

1 komentar: