23 Februari 2012

Tigor Mulia Dalimunthe


selesai sudah saya mereviu kisah tentang aha dan eric, kini kita berlanjut ke tokoh berikutnya, the mighty one, tigor mulia dalimunthe (judulnya salah, hehe). pria berdarah banten ini memiliki punya nama alias tigornomics. mungkin filosofinya diambil dari tempat dia kuliah, tigornomics, tigor anak economics (tigor anak ekonomi).


ini bukan foto candid, pose tigor ini terencana. note that!
perkenalan pertama saya dengan anak ini adalah ketika masa OPK (Orientasi Pengenalan Kampus). waktu itu dia dikenal sebagai anak yang langganan dihukum untuk melakukan "senam surga" plus plus. hukuman itu diberikan sebagai konsekuensi dari tidak mengerjakan tugas OPK. tugasnya sendiri meliputi membuat resume acara macam economics challenges di metro tv, opini tentang isu ekonomi terkini, dan lain-lain. jika semakin banyak tugas yang tidak dikerjakan, maka semakin banyak pula nilai "plus"nya.

fyi, senam surga sendiri merupakan sebuah senam yang mampu "merenggangkan otot" sedemikian rupa. untuk melakukan senam ini pertama-tama kita harus mengambil posisi setengah jongkok. kedua, tangan dijulurkan ke depan lalu dikepalkan, dilepas, dikepal, dilepas, sesusai hitungan. efek senam surga ini sungguh complicated, yah rasain sendiri lah.

dan meski sering dihadiahi senam ini, tigor tampak tidak tertekan atau tersiksa. dia tampak sudah siap mental. belakangan saya ketahui, dia memang sengaja tidak mengerjakan tugas OPK. katanya "jangan ngerjain tugas, bakalan capek nanti. mending tidur yang nyenyak, siapin fisik buat dihukum besok". salut saya dengannya. bukan salut gak ngerjain tugasnya, tapi salut karena dia ternyata sadar dan siap akan konsekuensi tindakan yang diambilnya.

tigor terhitung sudah banyak menolong teman-teman kosannya, termasuk saya. setidaknya dia gak pernah perhitungan kalau ngutangin teman-temannya. wajar, dia terhitung jawaranya banten, walaupun bukan keluarga ratu atut. salah satu jasanya yang tak pernah saya lupakan adalah ketika dia meminjamkan motornya kepada saya, pada hari ketika umar dilahirkan.

4 april 2011, adalah hari dimana umar dilahirkan. saya, ibu saya, dan kedua mertua saya menunggui istri saya yang ngantri untuk di operasi sesar di ruang persalinan. ketika mengantri, saya dipanggil oleh dokter. olehnya saya disuruh membeli sejumlah obat untuk anak saya. salah satu obatnya adalah immunoglobulin. obat suntik ini harus diberikan maksimal 12 jam setelah dia lahir, jika tidak, kekebalan tubuh anak saya akan sangat rendah dan rentan terkena hepatitis. tiba-tiba keringat dingin saya bercucuran.

yang lebih membuat saya makin deg-degan adalah rumah sakit pasar rebo, tempat istri saya dioperasi, tidak menjual obat tersebut. dari hasil telepon sana-sini akhirnya saya dapat informasi bahwa obat tersebut dijual di apotek kramat asem. namun dengan cara apa saya kesana? jika menggunakan mobil, pasti saya akan terjebak macet yang sangat. moda lain yang paling feasible adalah dengan motor, namun saya sendiri tidak bawa motor ke rumah sakit tersebut. pinjem.. saya harus pinjem motor. saya sangat butuh pinjaman motor.

beberapa teman saya coba hubungi, namun sayangnya posisi mereka hampir tidak memungkinkan untuk saya jangkau dari rumah sakit. dan saya juga tak enak hati ngerepotin teman untuk kebutuhan pribadi saya. akhirnya saya teringat ada teman saya yang posisi kantornya tak terlalu jauh dari rumah sakit pasar rebo. orang tersebut tak lain tak bukan adalah saudara tigor mulya dalimunthe, yang berkantor di muc building, jalan tb simatupang.

al: "gor.. mm.. anu, gw mau minta tolong donk. boleh gak"
tigor: "oi al.. ada apa? apa yang bisa gw bantu"
al: "gw pinjem motor lo donk. bentaaar aje. mao ke kramat asem ni. gw gak ada motor"
tigor: "oh, oke al. gak masalah.. apa gw ke tempat lo sekarang nih?"

tiba-tiba dalam bayangan saya, dari atas kepala tigor muncul halo, sebagaimana orang-orang suci.. atau son go ku yang udah mati di komik dragonball. you are my savior. dia ada di saat saya butuhkan.. motornya tigor, eh, bukan, tigor maksud saya. sudah saya yang minjem, kok bisa-bisanya dia mau nyamperin saya. saya tolak tawaran itu, saya lah yang harus ke kantor dia. singkat cerita misinya sukses, obat terbeli, dan umar anak saya bisa diberikan obat di waktu yang tepat.

jika umar sudah besar nanti, saya akan bilang ke anak saya agar berkenalan dengan om tigor. seorang penyelamat yang rendah hati. yang gak pernah tuh dia ungkit-ungkit jasa besarnya ke saya. mungkin buat dia dan beberapa orang itu cuma sekedar pinjam-meminjam motor biasa, tapi buat saya itu adalah pertolongan atas nyawa dan kesehatan anak saya.

masih banyak hal yang bisa diceritakan tentang si tigor ini. tapi adzan ashar sudah berkumandang. saatnya saya sholat ashar. kita lanjut ceritanya kapan-kapan. selamat sore teman-teman.. salam olahraga.. (eh?!)

3 komentar:

  1. Al, salah tulis nama gue, MULIA pake (I), bukan (Y). Eh, btw, gue gak bayar lu yah, hahaha... niat bener nulisnya. Gue aja udah lupa sama minjemin motor :D

    BalasHapus
  2. hehe.. sori gor. gak usah diganti ya judulnya, nanti tautannya harus ganti lagi. maap. hehe.. btw thanks ya, uang dari lu udah gw terima, tulisan berikutnya tentang lo setorannya lebih gede yah.. hehe

    BalasHapus
  3. Allll gw lg blog walking di blog lu nih..visit blog gw jg yah :)) sesama blogger

    BalasHapus