14 Februari 2012

Kecelakawan 1


akhir-akhir ini kita telah dibombardir dengan berita terjadinya tabrakan. yang paling fenomenal diantara semua tentu kasus pengemudi minibus yang menabrak para pejalan kaki di kisaran Tugu Tani. belakangan diketahui bahwa si pengemudi dan teman-temannya berpesta miras dan shabu semalam sebelumnya. serentetan kejadian tabrakan lainnya pun kembali menjadi sorotan publik.


Tentu kejadian tabrakan, senggolan, srempetan, atau kecelekaan di jalan raya jamak terjadi. meskipun pengemudi sudah memegang prinsip kehati-hatian, tapi kadang kecelakaan tetap saja bisa menimpa. jalanan berlubang lah, galian kabel lah, kebut-kebutan lah, gak sengaja nyenggol lah, apa lah, bisa jadi penyebab terjadinya kecelakaan di jalanan.

Akibat dari kecelakaan di jalan ini pun bermacam-macam. mulai dari cuma kaget, lecet, penyok, ringsek, sampai mati. korban kecelakaan ini juga beragam, mulai dari si pengemudi itu sendiri sampai orang yang gak ikut-ikutan jadi penyebab kecelakaan, bisa tetep ketimpa kecelakaan.

Saya sebagai pengguna aktif jalan raya sejak smp, sudah beberapa kali pula mengalami kecelakaan. Alhamdulillah gak sampai nyawa terenggut, karena kalau sudah terenggut, sekarang saya gak sempet nulis nih blog. tapi kalau terenggutnya nanti setelah nih tulisan jadi mah mungkin-mungkin aja sih.

Kecelakaan bermotor pertama saya terjadi waktu smp. memang sih, kecelakaannya gak di jalan raya, cuma di jalan depan rumah. ceritanya waktu itu saya masih belum boleh bawa motor. tapi karena nekat kepingin banget nyoba bawa motor akhirnya diam-diam saya jajal motor bapak saya, yang ketika itu beliau sedang ke kantor.

Pada siang yang cukup teduh, saya telah siap bereksperimen dengan motor bapak saya. meski gak diajarin siapapun, saya yakin saya bisa. saya menggunakan teknik visualisasi. sebuah teknik yang kini marak orang-orang perbincangkan. saya bayangkan ketika ayah saya menyalakan motor, langkah demi langkah. kemudian bayangan ayah itu saya gantikan dengan diri saya. saya menyalakan motor, dan mengendarainya. sempurna..

Setelah seluruh sel dalam tubuh saya siap mengendarai motor maka saya tunggangi motor itu dan menyalakan kontaknya. cklek. langkah satu, berhasil. kemudian saya pengkol motor itu (starter elektriknya mati) sambil coba saya tarik gasnya. brum brum. langkah dua, berhasil.

Saya tarik kencang gasnya berkali-kali, sebagaimana yang biasa bapak saya lakukan. sambil asik menarik gas, saya masukan ke gigi satu. langkah tiga, berhasil.. berhasil memasukan saya ke got. saya dan motor dengan anggun nyungsep ke dalam got. ah, teman sejati memang tidak pernah meninggalkan satu sama lain. baik dalam keadaan senang ataupun susah. termasuk ketika masuk got. maka ketika itu pula saya mengangkat motor itu sebagai teman saya.

Kejadian setelahnya bisa ditebak. saya diomelin sama bapak saya. walaupun saya berusaha menghilangkan setiap barang bukti kelakuan saya siang itu, ternyata lecet di spakboard (kata ini belum ada di KBBI) tak bisa dihilangkan. yah, risiko sukses lah. diomelin dulu.

Hikmahnya adalah, saya diizinkan untuk menggunakan motor. syaratnya adalah saya ditemani oleh tetangga saya, yang notabene adalah tukang ojeg. intinya, akhirnya saya berlangganan ojeg saban berangkat ke sekolah. namun yang jadi pengendaranya bukan si tukang ojeg, melainkan saya. alhamdulillah, training yang diberikan oleh sang tukang ojeg berhasil mencetak satu tambahan pengguna motor di Jakarta. terima kasih abang ojeg..

 Salam Ojeg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar