pada suatu hari di negeri yang matahari nya terbit di sebelah timur, hiduplah pasangan muda suami istri. pasangan muda ini berharap bisa memiliki anak yang baik dan shaleh. lalu terbersitlah dalam pikiran sang istri "agar kita punya anak yang shaleh, maka kita harus menyogok Tuhan".
ide untuk menyogok Tuhan ini disampaikan pada suaminya. sang suami pun tergelak "gila kamu, bagaimana bisa kita menyogok Tuhan?". menurut sang suami, Tuhan itu gak mungkin bisa disogok. kalaupun bisa, bagaimana caranya nyogok Tuhan.
tapi sang istri kekeuh agar dikaruniakan anak shaleh, maka pasangan itu harus nyogok Tuhan. dengan cara apa? dengan bagi-bagi makanan ke orang-orang yang membutuhkan di jalanan. sehabis dikasih makanan, orang-orang tersebut dimintakan tolong agar mendoakan pasangan tersebut agar diberikan anak yang sholeh dan dilancarkan rezeki mereka.
setelah mendengar penjelasan sang istri, sang suamipun menukas "ah, itu mah bukan cuma Tuhan yang kamu sogok, orang-orang pun kamu sogok agar mau mendoakanmu".
pembaca budiman yang dirahmati Allah. sogok dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti anak kunci. sogok juga memiliki arti sesuatu yang digunakan untuk menyogok. kenapa diartikan anak kunci, barangkali sogok itu ibarat anak kunci yang bisa membuka "pintu-pintu" yang ingin kita buka.
menurut saya pribadi, sogok adalah kata sebagaimana kata-kata yang lain. sebuah kata memiliki sebenarnya memiliki kesan yang netral. jikapun terkesan negatif, hal itu disebabkan karena kata tersebut sering digunakan dalam kalimat yang memberitakan berita negatif.
menyogok manusia adalah hal biasa dilakukan oleh kebanyakan orang. biar urusan jadi lancar, begitu kira-kira dalih orang yang menyogok dan disogok. namun kalau kita mau pinter dikit, mau mikir dikit, sebenarnya yang bikin urusan lancar atau tidak itu siapa sih? manusia atau Tuhan? orang waras sih bakal jawab, Tuhan.
kalau kita sudah tahu, siapa yang bikin urusan kita lancar, yang bikin hajat kita terkabul, ya sering-sering donk kita carmuk (cari muka) di depan Dia. biar urusan makin lancar, ditambah donk "sogokan" nya. dan salah satu sogokan yang paling manjur adalah dengan sedekah.
sebagai yang orang pengen sedekah, manusia dikasih kesempatan buat ngemodif sedekah kayak apa yang mau dikasihin. kata orang pinter mah sekarang udah gak jaman amal ngasih ikan, kasih kailnya biar produktif tuh orang. jadi orang-orang pinter jaman sekarang pada rajin tuh sedekah barang produktif. sedekah kaya ginian modelnya banyak, ada yang model ngasi pelatihan, ngasih komputer, sampe ada yang ngasih sawah.
tapi tentu kita semua gak lupa ama yang namanya piramida maslow. di piramida maslow dijelasin kalau dasar piramid kebutuhan manusia itu adalah physiological needs, yang diantaranya adalah makan. dan sebenarnya gak usah pake maslow-maslowan juga otak kita bakal ngakuin, kalau kebutuhan makannya aja belon terpenuhin (masih kelaperan), gimana bisa menuhin/mikirin kebutuhan yang lain-lain.
jadi secara gak langsung bener juga tuh aksi dari pasangan yang diceritain di awal. bagi-bagi makanan ke orang yang ngebutuhin, model tukang sapu jalanan, tukang sampah, atau pekerja apapun yang dari muka-mukanya belon sempet sarapan. kalaupun udah sarapan, orang-orang itu insya Allah udah laper lagi, maklum, kerjanya pake otot banget, ngures tenaga.
para pembaca budiman sekalian, yuk mari kita coba tiru perbuatan baek pasangan di cerita ini. gak cuma ditiru, tapi juga dikalahin. fastabiqul khoirot. berlomba-lomba dalam kebaikan. insya Allah, Allah demen ama kita. amin..
wassalam
salam nyogok
yang legal..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar